Wednesday, December 23, 2009

Selular 2010 : Konten Kreatif Makin Dilirik


Salah satu peluang besar di segmen VAS yang kini menjadi incaran operator adalah on-device portal atau toko yang di pre-instal di ponsel (on-line store). Contohnya, seperti Apple. Cukup jual satu jenis ponsel, iPhone, namun aplikasi yang ditawarkan sangat berjibun dan menarik perhatian pengguna. Alhasil, iPhone adalah fenomena. Bukan hanya menyangkut penjualan handsetnya yang mencapai jutaan unit, namun juga toko aplikasinya yang mampu menghasilkan duit hingga miliaran dollar dari hasil jualan konten digital. Maka bila BlackBerry, Samsung, Sony Ericsson, Nokia serta vendor lainnya mulai mengikuti langkah Apple, rasanya memang tidak salah. Karena online store dipastikan akan menjadi salah satu cash cow industri selular di masa depan.

Tentu saja, bukan hanya vendor yang diuntungkan oleh keberadaan online store, namun juga operator. Bahkan, operator dapat segera mengikuti langkah Apple. Kalau dulu bikin mal atau toko konten hanya ditempel di kartu SIM lewat aplikasi Toolkit atau WAP browser, kini mulai ada peluang memajang toko langsung nongkrong di ponsel-ponsel yang beredar, dengan sistem transaksi yang bisa mereka kendalikan sendiri.

Peluang besar online store dapat digarap melalui kerjasama dengan para pemain ponsel lokal. Apalagi saat ini ponsel-ponsel lokal tengah booming dan mendapat kepercayaan pasar. Pra operator pun sudah berpengalaman kerjasama lewat program bundling, terutama melalui layanan paket data murah.

Para operator bisa menempatkan, tokonya di ponsel bundling itu. Paling tidak untuk aplikasi berbasis Java dan Android. Indosat misalnya, sudah menempatkan toko aplikasi i-go di beberapa ponsel hasil kerjasamanya dengan vendor merek lokal. Toko aplikasi i-go dengan sistem pembayaran mobile i-pay yang telah didukung sejumlah bank yang ditawarkan, kini sudah bisa didapatkan di beberapa ponsel merek lokal. Selain vendor lokal, Indosat juga sudah memasukkan mall-nya di BlackBerry.

Tak mau ketinggalan dengan Indosat, Telkomsel juga sudah melirik ponsel merek lokal untuk menggelar layanan VAS, seperti aplikasi MyPulau. XL pun demikian. Operator yang bersiap mengggusur Indosat di posisi dua itu, kabarnya telah menyiapkan XL Mall untuk diinstall di beberapa ponsel berbasis Android. Esia bahkan membuat paket ponsel sendiri bekerjasama dengan vendor asal China, untuk meluncurkan beragam layanan yang bersifat costumized, seperti download musik dan konten hiburan lainnya.

Mobile Advertisement
Saat ini konten VAS operator memang masih didominasi oleh ring backtone (RBT) dan SMS Premium. Namun dimasa datang, kedua konten itu bukan lagi tambang uang bagi operator. Dengan semakin tingginya kebutuhan pengguna akan konten-konten kreatif, maka operator sudah mulai mempertimbangkan untuk memperbanyak konten yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Salah satunya adalah TV Digital. Indosat sudah mempelopori layanan ini sejak pertengahan tahun lalu, meski masih menjadi barang gratisan hingga akhir Desember 2009. Untuk menikmati layanan ini, pelanggan Indosat tinggal menyediakan ponsel yang sudah support DVB-H untuk mengakses layanan TV digital itu yang nongkrong di kanal frekwensi 24 UHF.

Layanan lain yang tidak kalah menarik adalah mobile advertisement. Potensi layanan ini diperkirakan dapat mengalahkan internet advertising. Alhasil, semua operator global sudah mengarah ke sana. Tak tanggung-tanggung, pada 2010, layanan interaktif ini diproyeksikan dapat meraup fulus hingga 10 milyar dollar AS.

No comments: