Tuesday, December 22, 2009

Selular 2 : Bangkitnya Layanan Mobile Data


Tahun 2009 bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan layanan mobile data atau mobile internet. Tak ada yang menyangka, pelanggan BlackBerry (BB) dapat melonjak hingga dua kali lipat. Tiga operator papan atas, Telkomsel, XL dan Indosat sudah meraih 200 ribu pelanggan. Alhasil, sampai akhir tahun ini, mereka optimis dapat meraih 250 ribu pelanggan BB.

Melihat trend yang terus positif, diperkirakan pelanggan BB dapat menembus 1 juta pelanggan pada 2010. Apalagi operator CDMA juga sudah mulai turun gunung. Mereka tentunya tidak mau kalah set dengan GSM yang selama ini mendominasi pasar. Dengan tawaran harga handset yang lebih murah serta tarif yang terjangkau, BB ala operator CDMA dapat memicu pertumbuhan pelanggan pelanggan di segmen mobile data, yang sebelumnya sudah digadang-gadang oleh para analis telekom bakal segera booming.

Nah, dengan kondisi itu, operator tak lagi menomorduakan layanan mobile data. Apalagi Ditengah terjun bebas bebasnya ARPU berbasis voice dan teks, ARPU pelanggan BB bisa mencapai Rp 200.000. Itu berarti potensi satu pelanggan BB sama dengan 10 kali lipat pelanggan voice.

Menariknya diluar BB, jumlah pelanggan mobile data operator selama 2009, meningkat lebih dari dua kali lipat. Tengok saja pelanggan Telkomsel Flash yang melonjak dari 200 ribu pelanggan diawal 2009, menjadi 1,4 juta pelanggan hingga sembilan bulan pertama 2009. Begitu juga dengan XL yang kabarnya mengalami peningkatan pelanggan hingga 1.000%. Serta Indosat yang terus kebanjiran pelanggan. Ini angka yang fantastis dan terus berkembang.

Menurut President Director Indosat Mega Media (IM2), pada 2010 komunikasi berbasis voice dan SMS memang masih terus tumbuh. Namun komunikasi data akan terus menemukan momennya. Selesainya tender BWA di pita 2,3 Ghz, tambahan 2nd carrier 3G, serta implementasi tekhnologi HSPA+, akan mendorong pesatnya pertumbuhan pelanggan di segmen mobile data.

Indar memprediksi, pada 2010 akan mengulang trend kepemilikan ponsel ganda. Hanya jika sebelumnya, ponsel dikantong kiri untuk voice dan ponsel dikantong kanan untuk SMS, maka penggunaannya akan berubah. Ponsel dikantong kanan untuk SMS dan voice, sementara kantong kiri diisi ponsel untuk aplikasi data. ”Begitu juga dengan penggunaan ponsel dual on, bergeser kepada penggunaan SIM 1 untuk voice/SMS dan SIM 2 kedua sebagai komunikasi data.

Disisi lain, imbuh Indar, faktor pendorong seperti trend social media, hadirnya Google Wave, dan netbook yang akan menggunakan OS Google Chrome, akan membuat segmen mobile data semakin berdenyut. OS Google Chrome dan Android diperkirakan akan meliberalisasi sekaligus menyatukan ekosistem notebook dengan smartphone. Selain itu smartbook berbasis prosesor snapdragon dengan embedded 3G capability akan mulai memasuki pasar dunia. Hal itu akan semakin mendorong penggunaan internet mobile maupun mobile internet, demikian Indar Atmanto.

Senada dengan Indar, Ruby Hermanto, Div. Head Core Product and Branding Smart Telecom, memperkirakan bahwa pada 2010 mendatang layanan data akan menjadi primadona. “Hal ini dipicu oleh social networking yang sedang booming di Indonesia, seperti Facebook dan Twitter, sehingga masyarakat semakin demanding untuk masalah koneksi data”, ujar Ruby.

Menurut Ruby, agar lebih kompetitif dengan operator 3G, Smart saat ini sudah menggunakan teknologi EVDO Rev. A dengan kemampuan kecepatan maksimum download 3.1 Mbps dan upload 1.8 Mbps yang tentunya akan semakin menjanjikan kenyamanan bagi pengguna. ”Smart adalah operator pertama yang meluncurkan layanan teknologi anyar tersebut, terutama untuk komunikasi nirkabel secara komersial”, ujar mantan punggawa XL ini setengah berpromosi.

Kedepan, melihat semakin agresifnya pemakai data, imbuh Ruby, Smart akan melakukan uji coba untuk teknologi Rev. B yang nota bene merupakan pengembangan dari Rev. A, dimana kecepatan maksimal hingga 9,3 Mbps untuk download dan 5,4 Mbps untuk aktifitas upload.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Excelcomindo Pratama Hasnul Suhaimi, menyatakan bahwa pada 2010 pelanggan akan menuntut kualitas layanan yang lebih baik. ”Tarif murah dan coverage yang luas sudah jadi keharusan. Namun itu saja tidak cukup bagi operator untuk bisa bersaing. Kualitas layanan akan jadi kunci persaingan”, tutur Hasnul.

Menurut Hasnul, trend lain yang akan semakin meningkat adalah pemakaian data dan VAS. ”Layanan data akan semakin bertambah banyak dengan pilihan paket yang tarifnya akan berimbang dengan kecepatan dan kualitas layanan yang diberikan”, ujarnya. Sementara untuk VAS, Hasnul menyebutkan bahwa operator akan menyiapkan beragam aplikasi, terutama konten lokal. Selain itu, imbuh Hasnul, ponsel dengan fitur QWERTY dan wide screen juga akan semakin marak pada tahun depan.

President Director dan CEO Indosat Harry Sasongko menilai bahwa fenomena ... Berry merupakan salah satu indikasi dari trend ponsel baru hingga akhir 2009 dan bakal berlanjut pada 2010. Disisi lain, dengan hadirnya lebih banyak ponsel berbasis OS Android yang murah di pasar, maka kompetisi smartphone akan semakin ketat sehingga berdampak pada harga yang terjangkau oleh kantong konsumen. ”Fenomena konvergensi telekomunikasi juga akan semakin mengkristal pada tahun 2010, untuk dilanjutkan pada phase implementasi di tahun-tahun selanjutnya”, ujar Harry.

Pria yang sebelumnya berkarir di GE Money itu, merujuk pada mobile internet dan layanan mobile advertising yang akan mulai menunjukkan size nya pada tahun depan, seiring dengan semakin berkembangnya aplikasi-aplikasi on-line di ponsel.

Sementara dari sisi bisnis, selain konsolidasi antar operator, phase kualitas layanan akan semakin menjadi fokus di market, tidak hanya oleh operator namun juga pelanggan. ”Tarif memang masih jadi pertimbangan, namun hal itu dibarengi dengan kualitas terbaik yang akan dipilih oleh pelanggan”, ujarnya.

Seperti halnya para praktisi bisnis lainnya, EVP Marketing, Product and CRM Bakrie Telecom Rizki Kramadibrata, menilai bahwa industri telekomunikasi pada 2010 secara umum tidaklah jauh berbeda dengan 2009, dimana layanan SMS dan voice masih jadi fungsi dasar yang dipergunakan oleh masyarakat. ”Namun operator patut mencermati semakin populernya layanan mobile instant messaging dan mobile social networking. Pengguna akan mencari kedua layanan tersebut, tentunya dengan harga yang terjangkau”, ujarnya.

Rizki juga berpandangan bahwa kebutuhan terhadap layanan data akan semakin berkembang. Karena itu persaingan di segmen ini, dipastikan akan semakin ketat sekaligus kompetitif. ”Selain itu VAS akan marak dengan inovasi-inovasi baru, baik dalam jenis layanan maupun penyesuaian berbasis daerah atau komunitas”, tuturnya.

No comments: