Wednesday, December 30, 2009

Ramai-Ramai Mengepung Baidu


Google boleh saja menjadi mesin pencari paling populer di jagat ini. Namun di China, kedigdayaan Google masih berada dibawah bayang-bayang Baidu. Meski begitu, pangsa pasar Baidu terus terusik. Terutama karena kehadiran Bing yang dibesut oleh Microsoft.

Riset yang dilansir oleh comScore, menunjukkan pada kuartal ketiga 2009, pangsa pasar pencarian di negeri ginseng ini mencatat angka 2 miliar yuan. Baidu yang merupakan mesin pencarian lokal memimpin dengan perolehan 63,9 persen diikuti dengan Google di posisi kedua sebesar 31,3 persen.

Tidak seperti Google yang sudah terlibat perang terbuka dengan Baidu, termasuk pencarian untuk download musik gratis, Microsoft sejauh ini masih menyusun strategi yang tepat untuk mencuri perhatian pengguna internet di China. Dalam berbagai kesempatan founder Microsoft, Bill Gates menyatakan bahwa merupakan satu tantangan besar bagi pihaknya untuk bisa menyejajarkan Bing dengan Baidu dan Google di pangsa pasar mesin pencarian terbesar di China dan di dunia.

Sejak meluncurkan Bing versi bahasa Inggris di bulan Juni silam, Microsoft berada di posisi yang cukup stabil. Berdasarkan survei comScore, pada November Bing mendapat perolehan sebesar 10,3 persen di pangsa pasar mesin pencarian di AS. Para seniornya, Yahoo menempati persentase sebesar 17,5 persen dan Google tetap mendominasi dengan perolehan sebesar 65,6 persen.

Microsoft berharap, Bing versi China yang sekarang masih dalam versi beta juga bisa dengan cepat menetrasi pangsa pasar mesin pencarian di China.
"Microsoft sangat berkomitmen dalam melirik pasar China dan pangsa pasar mesin pencarian di China merupakan strategi yang paling penting bagi kami," demikian keterangan yang diberikan juru bicara Microsoft seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2009).

"Kami secara khusus merancang pusat teknologi pencarian di China guna mendapatkan pemahaman mendalam mengenai apa yang dibutuhkan para pengguna internet di China. Hal itu akan membantu kami menghadirkan produk terbaik bagi mereka," tambahnya.

Pangsa pasar internet di China ibarat 'hot spot' bagi para pemilik mesin pencarian global dalam berekspansi. Pasalnya, China adalah rumah bagi pasar internet terbesar di dunia dengan jumlah pengakses internet lebih dari 350 juta orang. Terlepas dari persoalan nasionalisme, Li Hongyan pendiri Baidu, tampaknya mampu menerjemahkan kebutuhan pengguna internet di China.

Survey yang dilansir oleh iResearch menunjukkan, Google populer hanya bagi pengguna internet di kota, sementara di pinggiran China lebih memilih Baidu. User menggunakan Google untuk pencarian dalam Bahasa Inggris dan balik ke Baidu untuk pencarian bahasa China. Inilah tantangan yang harus dijawab oleh Google dan Bing.

P.S: Internet telah menjadi keniscayaan untuk menunjang strategi bisnis. Banyak hal yang saya pelajari dari salah seorang praktisi yang menekuni dunia internet sejak 15 tahun lalu.

Tuesday, December 29, 2009

Alan Mulally Figur Dibalik Sukses Ford


Tak percuma manajemen Ford menunjuk Alan Mulally sebagai President dan CEO (chief executive officer). Lewat tangan dinginnya, mantan pilot ini mampu membalikkan kinerja Ford yang sebelumnya babak belur dihantam kerugian, menjadi mesin yang kembali menghasilkan keuntungan.

Karir Mulally sesungguhnya banyak dihabiskan di dunia penerbangan. Sebelum bergabung dengan Ford pada bulan September 2006, pria yang menyukai tenis, golf dan membaca ini, menjabat sebagai Executive Vice President dari The Boeing Company, sekaligus CEO Boeing Commercial Airplanes. Dalam peran tersebut, dia bertanggung jawab untuk semua perusahaan pesawat komersial program dan layanan terkait. Mulally juga adalah anggota Dewan Eksekutif Boeing dan menjabat sebagai eksekutif senior di Pacific Northwest.

Sebelum mencapai jabatan puncak di Boeing, Mulally pada 1994 adalah Senior Vice President Pengembangan Pesawat Boeing Commercial Airplanes Group. Ia bertanggung jawab atas semua kegiatan pembangunan pesawat, operasi uji penerbangan, sertifikasi dan penghubung teknis kepada pihak pemerintah.

Mulally bergabung dengan Boeing pada tahun 1969 dan karirnya terus melesat karena keterlibatannya pada berbagai tipe pesawat Boeing seperti 727, 737, 747, 757, 767 dan 777.

Sepanjang karirnya, pria kelahiran Kansas ini telah diakui kontribusi dan kepemimpinannya di industri, termasuk menjadi nama salah satu dari “The World’s Most Influential People” versi majalah TIME saat majalah terkemuka itu mengeluarkan edisi "TIME 100" pada 2009,. Ia juga dianugerahi "Person of the Year" pada 2006 oleh majalah Aviation Week, dan salah satu dari “The Best Leaders of 2005” dari majalah BusinessWeek.

Kini, tiga tahun pasca kehadirannya di Ford Motor Co, Alan Mulally kembali melanjutkan kiprahnya sebagai "The Trouble Shooter". Mampukah pria simpatik ini kembali menempatkan Ford sebagai produsen otomotif nomor satu dunia?

Ford Keluar Dari Kubangan Kerugian


Tak percuma Ford Motor Co. melego Volvo yang terus menurun penjualannya. Lewat serangkaian program restrukturisasi, Ford membukukan pendapatan hampir satu miliar dolar di kuartal ketiga dan mengatakan hal itu sejalan dengan "upaya memperkuat keuntungan" pada tahun 2011 setelah bertahun-tahun mengalami kerugian yang menyakitkan.

Produsen mobil nomor dua di AS itu beralih menjadi meraih keuntungan sebesar 997 juta dolar AS dari tadinya merugi 161 juta dolar pada periode yang sama tahun 2008, saat meneruskan program restrukturisasi untuk mengatasi merosotnya penjualan di tengah penurunan ekonomi dunia yang terburuk dekade ini.

Keuntungan sebesar 26 sen per saham, menjadi kejutan besar bagi kalangan analis yang memperkirakan turun 12.

Pendapatan itu diperoleh setelah Ford berhasil meningkatkan pangsa pasar di Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan serta memangkas biaya operasional 4,6 miliar dolar di sembilan bulan pertama tahun ini.

"Pendapatan kami di kuartal ketiga dengan jelas menunjukkan Ford telah membuat kemajuan luar biasa, meskipun perekonomian mengalami kemerosotan yang berkepanjangan," kata CEO perusahaan otomotif itu, Alan Mulally dalam konferensi jarak jauh dengan para analis dan wartawan.

"Saat kita masih menghadapi tantangan yang membentang di sepanjang jalan, kami mentransformasikan diri dalam bekerja dan bisnis yang mendasari kami untuk terus tumbuh lebih kuat."

Tidak seperti rival General Motors dan Chrysler, manajemen Ford berhasil mengatasi krisis ekonomi tanpa harus meminta perlindungan kebangkrutan atau membutuhkan bantuan pemerintah sampai miliaran dolar.

Beban utang Ford setelah empat tahun direstrukturisasi hanya mencapai 26,9 billion dolar AS. Perusahaan ini juga berjuang untuk meyakinkan anggota serikat buruh untuk memberikan konsesi yang sama yang diberikan kepada GM dan Chrysler.

Mulally, yang menolak berkomentar mengenai status negosiasi serikat buruh, mengatakan keuntungan menghindari kebangkrutan dan ketergantungan pada uang pembayar pajak "jelas mengalahkan setiap potensi kerugian."

Dia mengatakan keuntungan Ford lebih banyak disebabkan oleh kekuatan dari produk-produknya - berarti mampu meningkatkan transaksi rata-rata dari harga kendaraan bahkan saat volumenya telah turun - dan keberhasilan merestrukturisasi bisnisnya setelah kerugian mulai menumpuk di tahun 2005.

Sementara sebagian besar pengurangan biaya struktural terselesaikan, kata Mulally, Ford akan terus fokus pada peningkatan daya saing.

Ford berencana untuk meningkatkan produksinya lagi pada kuartal keempat, setelah menguatnya permintaan dan lebih berhati-hati mengendalikan produksi yang mendorong para dealer saham ke level terendah di lebih dari satu dekade.

Tetapi produsen mobil itu mengatakan mereka mengharapkan pangsa pasarnya stabil setelah meningkat 2,2 poin menjadi 14,6 persen di Amerika Serikat dan naik 0,6 poin menjadi 9,2 persen di Eropa.

Mulally mengatakan Ford menata langkahnya untuk memenuhi atau melampaui semua target keuangan dan memperkirakan bahwa produsen mobil ini dapat membukukan setidaknya laba operasi di kuartal keempat tahun 2009.

Dia mengatakan pendapatan yang positif saat ini telah memungkinkan Ford untuk mengubah pedoman untuk tahun 2011 penuh dari menjadi "titik impas atau lebih baik" menjadi "upaya memperkuat keuntungan" sebelum pajak.

Tapi ia memperingatkan bahwa terlalu dini untuk memprediksikan bagaimana produsen mobil akan melewati tahun depan karena ketidakpastian mengenai kekuatan pemulihan ekonomi.

Dia juga mencatat bahwa penjualan di Eropa diperkirakan akan merosot tahun depan setelah program "anggaran pemerintah untuk penggantian mobil lama dengan yang baru (srappage)" yang populer ditiadakan dan kerugian itu bisa "lebih dari menurut kerugian" dari keuntungan yang sederhana diharapkan di Amerika Serikat.

Untuk pasar utama di Amerika Utara, perusahaan membukukan keuntungan operasi sebelum pajak 357 juta dolar, keuntungan kuartalan pertama sejak kuartal pertama 2005.

Ford juga melaporkan keuntungan operasi bisnis di Amerika Selatan, Eropa, dan Asia Pasifik Afrika. Ford mengatakan pendapatan kuartal ketiga mencapai 30.9 miliar dolar AS, turun 800 juta dolar dari periode yang sama tahun lalu.

Monday, December 28, 2009

Siap-Siap Mencicipi Volvo Rasa China


Bila Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC), lebih memilih strategi partnership untuk menembus pasar Eropa yang terbilang sulit, produsen mobil China lainnya, Geely, memutuskan untuk mengakuisisi pabrikan ternama, Volvo.

Lewat kesepakatan yang cuma bernilai sekitar US$ 2 milyar Ford Motor Co menyetujui penjualan unit di Swedia,Volvo, kepada perusahaan China Zhejiang Geely Holding Company (Geely).

”Sekarang semuanya sudah jelas. Merek Volvo kami sudah dijual kepada Geely,” kata Pimpinan Serikat Pekerja Volvo Miroslav Milurevic, Sabtu (26/12). Namun, juru bicara Volvo Olle Axelsson, tidak berkomentar terkait pernyataan tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa sebuah langkah positif telah diambil perusahaan.

Mengutip sumber yang dekat dengan Geely, pengambilalihan Volvo oleh perusahaan otomotif China itu secara efektif akan dilakukan pada awal 2010. ”Perusahaan China itu sudah memilih orang yang akan dijadikan chief executive Volvo di China setelah diambilalih,” papar sumber itu.

Sebelumnya Geely bekerja sama dengan Beijing Automotive Industry Holding Co (BAIC) yang bulan ini setuju membeli hak kekayaan intelektual beberapa aset dari General Motors untuk unit di Swedia, Saab. Sementara, surat kabar berpengaruh di Swedia Dagens Nyheter menuliskan, Ford dan Geely akan segera menyetujui penjualan mobil mewah asal Swedia itu.

Volvo pertama kali didirikan pada 1927 di Kota Gothenburg, sebelah barat Swedia. Saat ini merek mobil yang terkenal dengan logo garis diagonal dan lingkaran di bagian tengahnya itu memiliki 22.000 karyawan di seluruh dunia di mana sekitar 16.000 di antaranya bekerja di Swedia.

Karena tekanan kerugian, Ford yang merupakan produsen mobil terbesar kedua di AS, pada Desember 2008 sudah mengumumkan akan menjual unit Volvo-nya yang dibeli senilai 6,4 miliar dollar AS pada 1999 silam. Dengan transaksi yang cuma senilai 2 miliar dollar AS, Ford sesungguhnya tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari Volvo. Apalagi dalam tiga tahun terakhir, penjualan Volvo terus melorot di Eropa, terutama pasar di negara-negara Skandinavia, Prancis, Belgia dan negara-negara di kawasan Balkan. Bahkan Spanyol, penjualan Ford menukik hingga setengahnya yang merupakan rekor terburuk sejak 1993.

China Serbu Pasar Otomotif Eropa


China punya ambisi ingin menguasai dunia, tak hanya melalui cabang olahraga dan barang-barang elektronik. Senjata lainnya, Negeri Tirai Bambu itu akan menyerbu pasar otomotif Eropa dan langkah itu sudah dipersiapkan salah satu produsen mobil terbesarnya, Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC).

SAIC tidak bekerja sendiri. Untuk memuluskan ambisinya, mereka menggandeng General Motors dan Volkswagen. Rencananya, akhir 2010 mendatang propduksi dimulai dengan model sedan MG6 di pabrik lawas bekas M Rover di Longbridge, Inggris yang sudah diakuisisi. Hasil produksi tersebut akan menyasar ke pasar Eropa awal 2011.

Produk tersebut banyak mengaplikasikan komponen yang digunakan pada sedan menengah (mid-size) Roewe 550 yang sebelumnya protipe dipamerkan dalam ajang Shanghai Auto Show 2009 di awal tahun. Bahkan bentuk final dari Roewe 550 ini sudah ditampilkan Senin (23/11) dalam pameran Guangzhou Auto Show 2009.

Jadi, MG6 hadir dalam model hatchback dan dikembangkan secara intensif di Inggris Raya. Selain memasok pasar Eropa, produk ini juga akan diproduksi dan dipasarkan di tanah kelahiran, China, seperti dikutip insideline.com.

Cikal bakal mobil ini terkuak dari unit pamer yang ada, terdapat versi update dengan emblem baru MG, merupakan kolaborasi dari nama original Morris Garages. Tapi, hingga kini pabrikan belum ada rencana untuk ekspansi ke pasar AS.

Keajaiban Industri Otomotif China


Saat negara-negara lain tiarap karena terpaan krisis ekonomi global, ekonomi China justru terus tumbuh meyakinkan. Gelontoran fulus milyaran dollar yang dianggarkan pemerintah China sebagai stimulus, terbukti mampu menyelamatkan pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu itu yang rata-rata mencapai 2 digit per tahun.

Alhasil dalam beberapa kasus, industri manufaktur China malah mencatat kinerja mengesankan. Anomali itu bisa dilihat dari trend industri otomotif. Saat produksi mobil di berbagai negara rontok hingga rata-rata 30%, tidak terkecuali Indonesia, pabrikan otomotif China justu melenggang. Mengutip Asosiasi Manufaktur Kendaraan China, penjualan dan produksi mobil sepanjang tahun ini di pasar domestik telah melebihi 13 juta unit.

Hebatnya dengan total penjualan segede itu, China untuk pertama kalinya melampaui AS dan Jepang, sehingga membuat negara raksasa Asia itu menjadi pasar kendaraan terbesar di dunia dan membantu usaha pemerintah Beijing dalam merangsang konsumsi domestik. Tampaknya, kebijakan Beijing memotong pajak mobil dengan mesin lebih kecil dari 1,6 liter dan menyubsidi kendaraan menggunakan energi alternatif, telah mendorong vendor otomotif setempat lebih bergairah.

Dengan keberhasilan itu, China sukses melanjutkan momentum pertumbuhan industri otomotif yang terus mencatat kinerja positif. Pada 2008 lalu penjualan mencapai 9,4 juta unit di pasar domestik. Naik 8% dari tahun sebelumnya.

Lonjakan pertumbuhan industri otomotif China, tak pelak menolong kinerja sejumlah pabrikan yang sebelumnya nyaris kolaps. Tengok saja raksasa otomotif asal AS, GM. Sepanjang sembilan bulan pertama 2009, vendor yang bermarkas di Detroit AS itu, telah memperpanjang rekor penjualan di China, yakni sebanyak 1,5 juta unit. Alhasil pencapaian itu, telah melewati 1,3 juta unit yang terjual pada tahun 2008.
"Ini telah menjadi rekor tahunan untuk GM di China," ujar Kevin Wale, Presiden GM China. Wale pun optimis, pasar otomotif di negeri berpenduduk lebih dari 1 milyar itu, mampu tumbuh hingga 20% pada 2010.

Thursday, December 24, 2009

Evolusi Kamera Digital : Dari CCD, WiFi Hingga 3D


Dalam photograpi konvensional, kehadiran kamera 35mm yang muncul pada era ’50-an terbilang revolusioner. Dalam tempo singkat, produsen asal Jepang seperti Nikon dan Konika Minolta, menjadi besar dan langsung menguasai pasar dunia termasuk Eropa yang sebelumnya sulit ditembus.

Namun munculnya teknologi digital, membuat situasi menjadi sulit. Kamera digital mengusung banyak kelebihan yang tidak dimiliki kamera konvensional. Dua diantaranya adalah teknologi image processing chips dan sensor yang disebut dengan CCD (charged couple devices) yang mampu menangkan obyek berupa cahaya dan mentransformasikan ke dalam signal digital.

”Para era digital dimana sensor teknologi seperti CCD sangat berperan, sangat sulit bagi Konika Minolta yang lebih memfokuskan pada kamera film untuk bersaing”, ujar eksekutif Konika Minolta, Minoru Ikehara.

Itulah sebabnya, banyak vendor kamera tidak ingin bernasib seperti Konika yang dipaksa tumbang atau Fuji yang terseok-seok karena terlambat mengantipasi perubahan selera konsumen. Canon misalnya, tergolong sebagai vendor yang sukses melakukan transisi dari kamera film ke kamera digital. Beberapa vendor lainnya seperti Kodak, Nikon dan Olympus, sejak beberapa tahun terakhir telah membangun pabrik kamera digital untuk menghasilkan produk-produk berteknologi canggih.

Mereka tentu tidak ingin kecolongan oleh para pemain baru yang diam-diam menggegoti pasar, seperti Sony, Panasonic atau Sanyo Electric. Pemain dari luar Jepang, seperti vendor asal Korea Samsung atau Altek dari Taiwan juga patut diperhitungkan, karena umumnya berani mengusung fitur melimpah dengan harga terjangkau.

Memang untuk mengungguli Canon atau Nikon, pemain-pemain baru itu kerap menjadikan produk mereka sebagai trend setter. Simak saja langkah Sony. Belum lama ini, Sony menghadirkan sebuah kamera digital yang unik. Disebut demikian karena kamera ini dilengkapi fasilitas WiFi. Alhasil, pengguna dapat meng-upload foto dan video langsung ke situs berbagi setelah jeprat-jepret.Dengan kamera digital Sony Cyber-shot DSC-G3 ini, pengguna dapat berfoto ria, kemudian meng-upload foto-foto tersebut ke situs berbagi foto, seperti Flickr, di mana saja, selama ada koneksi Wi-Fi.

Menurut Phil Lubell, direktur pemasaran kamera digital Sony Electronics, kamera ini didesain untuk menghadirkan kesederhanaan dan kemudahan dalam berbagi momen seru.
DSC-G3 yang hadir dalam balutan warna hitam ini dibekali dengan layar LCD 3,5 inchi, memori internal 4GB serta lensa Carl Zeiss Vario-Tessar 4x optical zoom. Untuk memiliki kamera 10 megapixel ini, konsumen harus merogoh kocek sebesar US$500.

Sementara Fuji yang sempat menjadi kampiun di industri photopgrapi dunia, memperkenalkan kamera yang dapat menghasilkan gambar dan video 3 dimensi. Harganya yang mahal, sudah pasti akan menyasar segmen high-end.

Tanpa membutuhkan kacamata khusus, penikmat foto kini dapat melihat gambar dan video berformat 3D. Kamera jenis ini telah diproduksi oleh vendor kamera asal Jepang, Fujifilm, dengan harga sekira 570 euro. Kamera 3D dengan nama seri FinePix REAL 3D W1 ini berdesain mirip dengan sebuah kamera digital poket biasa. Namun dia dilengkapi dengan dua buah lensa dan dua buah sensor. Kedua sensor dan lensa itu, masing-masing berfungsi sebagai penangkap gambar latar depan dan latar belakang sebuah objek.

"Setelah kedua lensa dan sensor itu bekerja, prosesor dalam kamera akan menyatukan kedua imej untuk menyajikan gambar dan video berformat 3D," ujar Manager Produk Digital Fujifilm Theo Georghiades. Fujifilm diklaim sebagai perusahaan kamera pertama yang berhasil menggelontorkan kamera 3D digital sejak era digital mulai masuk ke dunia fotografi.

Wednesday, December 23, 2009

Selular 2010 : Tumbuhnya Generasi C


Agresifnya pertumbuhan mobile data, tampaknya juga sejalan dengan tersedianya berbagai varian smartphone yang mendukung aktifitas itu. Memang menurut pandangan Direktur Utama IMO Sarwo Margono, saat ini pasar telekomunikasi akan banyak mengalami perkembangan khususnya di segmen smartphone. Masyarakat pun mulai pintar dan mengetahui kebutuhan yang dicarinya. Di dalam masyarakat juga akan tumbuh generasi baru, yakni Gen C (Generasi C), yakni generasi yang lebih creative, community dan concerned. Mereka ini berada pada kisaran usia muda, antara 17 – 35 tahun.

Alhasil, semua vendor mulai melirik segmen pengguna tersebut dengan menyediakan beragam smartphone yang mendukung aktifitas mereka. IMO yang merupakan brand lokal, pada 2010 akan mengeluarkan beberapa produk yang sudah dilengkapi WiFi, 3G dan smartphone, serta akan memberikan nilai tambah bagi pengguna ponsel IMO dengan memperkenalkan Android, IMO Chat dan Video Chat. ”IMO juga akan mengembangkan IMO Store yang nantinya akan banyak melibatkan orang-orang kreatif dari Gen-C tadi”, papar Sarwo.

Seperti halnya Sarwo, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia Djunaidi Satrio, memperkirakan bahwa tahun 2010 akan menjadi lebih kompetitif untuk dunia telekomunikasi bergerak. Hal ini menuntut vendor-vendor untuk lebih berinovasi agar mampu bertahan karena seleksi alam akan terus berjalan. ”Sony Ericsson sendiri akan fokus dalam meluncurkan produk-produk yang punya nilai lebih, tidak sekedar meluncurkan produk yang tidak punya perbedaan signifikan antara satu dengan lainnya”, ujar Djunaidi.

Pihaknya juga memastikan bahwa dalam strategi pengembangan produk, Sony Ericsson akan tetap melakukan pendekatan multi-platform, multi OS. Salah satu produk 2010 yang sudah diumumkan oleh Sony Ericsson adalah XPERIA X10 yang menggunakan platform Android. Model itu, imbuh Djunaidi, akan menjadi salah satu unggulan Sony Ericsson dan bisa dijadikan pedoman bagaimana produk patungan Jepang dan Swedia itu akan berkembang pada tahun-tahun depan.

Selular 2010 : Konten Kreatif Makin Dilirik


Salah satu peluang besar di segmen VAS yang kini menjadi incaran operator adalah on-device portal atau toko yang di pre-instal di ponsel (on-line store). Contohnya, seperti Apple. Cukup jual satu jenis ponsel, iPhone, namun aplikasi yang ditawarkan sangat berjibun dan menarik perhatian pengguna. Alhasil, iPhone adalah fenomena. Bukan hanya menyangkut penjualan handsetnya yang mencapai jutaan unit, namun juga toko aplikasinya yang mampu menghasilkan duit hingga miliaran dollar dari hasil jualan konten digital. Maka bila BlackBerry, Samsung, Sony Ericsson, Nokia serta vendor lainnya mulai mengikuti langkah Apple, rasanya memang tidak salah. Karena online store dipastikan akan menjadi salah satu cash cow industri selular di masa depan.

Tentu saja, bukan hanya vendor yang diuntungkan oleh keberadaan online store, namun juga operator. Bahkan, operator dapat segera mengikuti langkah Apple. Kalau dulu bikin mal atau toko konten hanya ditempel di kartu SIM lewat aplikasi Toolkit atau WAP browser, kini mulai ada peluang memajang toko langsung nongkrong di ponsel-ponsel yang beredar, dengan sistem transaksi yang bisa mereka kendalikan sendiri.

Peluang besar online store dapat digarap melalui kerjasama dengan para pemain ponsel lokal. Apalagi saat ini ponsel-ponsel lokal tengah booming dan mendapat kepercayaan pasar. Pra operator pun sudah berpengalaman kerjasama lewat program bundling, terutama melalui layanan paket data murah.

Para operator bisa menempatkan, tokonya di ponsel bundling itu. Paling tidak untuk aplikasi berbasis Java dan Android. Indosat misalnya, sudah menempatkan toko aplikasi i-go di beberapa ponsel hasil kerjasamanya dengan vendor merek lokal. Toko aplikasi i-go dengan sistem pembayaran mobile i-pay yang telah didukung sejumlah bank yang ditawarkan, kini sudah bisa didapatkan di beberapa ponsel merek lokal. Selain vendor lokal, Indosat juga sudah memasukkan mall-nya di BlackBerry.

Tak mau ketinggalan dengan Indosat, Telkomsel juga sudah melirik ponsel merek lokal untuk menggelar layanan VAS, seperti aplikasi MyPulau. XL pun demikian. Operator yang bersiap mengggusur Indosat di posisi dua itu, kabarnya telah menyiapkan XL Mall untuk diinstall di beberapa ponsel berbasis Android. Esia bahkan membuat paket ponsel sendiri bekerjasama dengan vendor asal China, untuk meluncurkan beragam layanan yang bersifat costumized, seperti download musik dan konten hiburan lainnya.

Mobile Advertisement
Saat ini konten VAS operator memang masih didominasi oleh ring backtone (RBT) dan SMS Premium. Namun dimasa datang, kedua konten itu bukan lagi tambang uang bagi operator. Dengan semakin tingginya kebutuhan pengguna akan konten-konten kreatif, maka operator sudah mulai mempertimbangkan untuk memperbanyak konten yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Salah satunya adalah TV Digital. Indosat sudah mempelopori layanan ini sejak pertengahan tahun lalu, meski masih menjadi barang gratisan hingga akhir Desember 2009. Untuk menikmati layanan ini, pelanggan Indosat tinggal menyediakan ponsel yang sudah support DVB-H untuk mengakses layanan TV digital itu yang nongkrong di kanal frekwensi 24 UHF.

Layanan lain yang tidak kalah menarik adalah mobile advertisement. Potensi layanan ini diperkirakan dapat mengalahkan internet advertising. Alhasil, semua operator global sudah mengarah ke sana. Tak tanggung-tanggung, pada 2010, layanan interaktif ini diproyeksikan dapat meraup fulus hingga 10 milyar dollar AS.

Tuesday, December 22, 2009

Selular 2 : Bangkitnya Layanan Mobile Data


Tahun 2009 bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan layanan mobile data atau mobile internet. Tak ada yang menyangka, pelanggan BlackBerry (BB) dapat melonjak hingga dua kali lipat. Tiga operator papan atas, Telkomsel, XL dan Indosat sudah meraih 200 ribu pelanggan. Alhasil, sampai akhir tahun ini, mereka optimis dapat meraih 250 ribu pelanggan BB.

Melihat trend yang terus positif, diperkirakan pelanggan BB dapat menembus 1 juta pelanggan pada 2010. Apalagi operator CDMA juga sudah mulai turun gunung. Mereka tentunya tidak mau kalah set dengan GSM yang selama ini mendominasi pasar. Dengan tawaran harga handset yang lebih murah serta tarif yang terjangkau, BB ala operator CDMA dapat memicu pertumbuhan pelanggan pelanggan di segmen mobile data, yang sebelumnya sudah digadang-gadang oleh para analis telekom bakal segera booming.

Nah, dengan kondisi itu, operator tak lagi menomorduakan layanan mobile data. Apalagi Ditengah terjun bebas bebasnya ARPU berbasis voice dan teks, ARPU pelanggan BB bisa mencapai Rp 200.000. Itu berarti potensi satu pelanggan BB sama dengan 10 kali lipat pelanggan voice.

Menariknya diluar BB, jumlah pelanggan mobile data operator selama 2009, meningkat lebih dari dua kali lipat. Tengok saja pelanggan Telkomsel Flash yang melonjak dari 200 ribu pelanggan diawal 2009, menjadi 1,4 juta pelanggan hingga sembilan bulan pertama 2009. Begitu juga dengan XL yang kabarnya mengalami peningkatan pelanggan hingga 1.000%. Serta Indosat yang terus kebanjiran pelanggan. Ini angka yang fantastis dan terus berkembang.

Menurut President Director Indosat Mega Media (IM2), pada 2010 komunikasi berbasis voice dan SMS memang masih terus tumbuh. Namun komunikasi data akan terus menemukan momennya. Selesainya tender BWA di pita 2,3 Ghz, tambahan 2nd carrier 3G, serta implementasi tekhnologi HSPA+, akan mendorong pesatnya pertumbuhan pelanggan di segmen mobile data.

Indar memprediksi, pada 2010 akan mengulang trend kepemilikan ponsel ganda. Hanya jika sebelumnya, ponsel dikantong kiri untuk voice dan ponsel dikantong kanan untuk SMS, maka penggunaannya akan berubah. Ponsel dikantong kanan untuk SMS dan voice, sementara kantong kiri diisi ponsel untuk aplikasi data. ”Begitu juga dengan penggunaan ponsel dual on, bergeser kepada penggunaan SIM 1 untuk voice/SMS dan SIM 2 kedua sebagai komunikasi data.

Disisi lain, imbuh Indar, faktor pendorong seperti trend social media, hadirnya Google Wave, dan netbook yang akan menggunakan OS Google Chrome, akan membuat segmen mobile data semakin berdenyut. OS Google Chrome dan Android diperkirakan akan meliberalisasi sekaligus menyatukan ekosistem notebook dengan smartphone. Selain itu smartbook berbasis prosesor snapdragon dengan embedded 3G capability akan mulai memasuki pasar dunia. Hal itu akan semakin mendorong penggunaan internet mobile maupun mobile internet, demikian Indar Atmanto.

Senada dengan Indar, Ruby Hermanto, Div. Head Core Product and Branding Smart Telecom, memperkirakan bahwa pada 2010 mendatang layanan data akan menjadi primadona. “Hal ini dipicu oleh social networking yang sedang booming di Indonesia, seperti Facebook dan Twitter, sehingga masyarakat semakin demanding untuk masalah koneksi data”, ujar Ruby.

Menurut Ruby, agar lebih kompetitif dengan operator 3G, Smart saat ini sudah menggunakan teknologi EVDO Rev. A dengan kemampuan kecepatan maksimum download 3.1 Mbps dan upload 1.8 Mbps yang tentunya akan semakin menjanjikan kenyamanan bagi pengguna. ”Smart adalah operator pertama yang meluncurkan layanan teknologi anyar tersebut, terutama untuk komunikasi nirkabel secara komersial”, ujar mantan punggawa XL ini setengah berpromosi.

Kedepan, melihat semakin agresifnya pemakai data, imbuh Ruby, Smart akan melakukan uji coba untuk teknologi Rev. B yang nota bene merupakan pengembangan dari Rev. A, dimana kecepatan maksimal hingga 9,3 Mbps untuk download dan 5,4 Mbps untuk aktifitas upload.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Excelcomindo Pratama Hasnul Suhaimi, menyatakan bahwa pada 2010 pelanggan akan menuntut kualitas layanan yang lebih baik. ”Tarif murah dan coverage yang luas sudah jadi keharusan. Namun itu saja tidak cukup bagi operator untuk bisa bersaing. Kualitas layanan akan jadi kunci persaingan”, tutur Hasnul.

Menurut Hasnul, trend lain yang akan semakin meningkat adalah pemakaian data dan VAS. ”Layanan data akan semakin bertambah banyak dengan pilihan paket yang tarifnya akan berimbang dengan kecepatan dan kualitas layanan yang diberikan”, ujarnya. Sementara untuk VAS, Hasnul menyebutkan bahwa operator akan menyiapkan beragam aplikasi, terutama konten lokal. Selain itu, imbuh Hasnul, ponsel dengan fitur QWERTY dan wide screen juga akan semakin marak pada tahun depan.

President Director dan CEO Indosat Harry Sasongko menilai bahwa fenomena ... Berry merupakan salah satu indikasi dari trend ponsel baru hingga akhir 2009 dan bakal berlanjut pada 2010. Disisi lain, dengan hadirnya lebih banyak ponsel berbasis OS Android yang murah di pasar, maka kompetisi smartphone akan semakin ketat sehingga berdampak pada harga yang terjangkau oleh kantong konsumen. ”Fenomena konvergensi telekomunikasi juga akan semakin mengkristal pada tahun 2010, untuk dilanjutkan pada phase implementasi di tahun-tahun selanjutnya”, ujar Harry.

Pria yang sebelumnya berkarir di GE Money itu, merujuk pada mobile internet dan layanan mobile advertising yang akan mulai menunjukkan size nya pada tahun depan, seiring dengan semakin berkembangnya aplikasi-aplikasi on-line di ponsel.

Sementara dari sisi bisnis, selain konsolidasi antar operator, phase kualitas layanan akan semakin menjadi fokus di market, tidak hanya oleh operator namun juga pelanggan. ”Tarif memang masih jadi pertimbangan, namun hal itu dibarengi dengan kualitas terbaik yang akan dipilih oleh pelanggan”, ujarnya.

Seperti halnya para praktisi bisnis lainnya, EVP Marketing, Product and CRM Bakrie Telecom Rizki Kramadibrata, menilai bahwa industri telekomunikasi pada 2010 secara umum tidaklah jauh berbeda dengan 2009, dimana layanan SMS dan voice masih jadi fungsi dasar yang dipergunakan oleh masyarakat. ”Namun operator patut mencermati semakin populernya layanan mobile instant messaging dan mobile social networking. Pengguna akan mencari kedua layanan tersebut, tentunya dengan harga yang terjangkau”, ujarnya.

Rizki juga berpandangan bahwa kebutuhan terhadap layanan data akan semakin berkembang. Karena itu persaingan di segmen ini, dipastikan akan semakin ketat sekaligus kompetitif. ”Selain itu VAS akan marak dengan inovasi-inovasi baru, baik dalam jenis layanan maupun penyesuaian berbasis daerah atau komunitas”, tuturnya.

Selular: Berebut Kue Yang Semakin Kecil


Tak seperti 2008, sepanjang 2009 operator mengalami perlambatan pertumbuhan. ARPU yang terus menurun dibarengi dengan ketatnya persaingan, membuat mereka harus menyusun ulang strategi guna menarik pelanggan baru. Tampaknya trend bundling yang cukup efektif dalam meraih pelanggan, dipastikan akan menjadi salah satu mainstream strategi yang akan terus berlanjut pada 2010. Tingginya animo akan layanan jejaring sosial juga akan memicu penetrasi internet berkecepatan tinggi hingga ke berbagai pelosok daerah. Dua hal itu diprediksi dapat menjadi penggerak pertumbuhan selular pada 2010.

Namun diluar trend selular di 2010 yang akan dimanfaatkan operator, ada baiknya kita melihat perjalanan masing-masing operator selama 2009. Untuk melihat kinerja operator sepanjang 2009, memang paling gampang dilihat dari portofolio keuangannya, bukan hanya semata dari sisi pertambahan pelanggan. Krisis finansial global tampaknya membuat sejumlah operator mengalami penurunan laba yang cukup signifikan sepanjang sembilan bulan pertama 2009.

Meski demikian, ditengah pertarungan tarif yang tak pernah surut, banyak inovasi yang ditawarkan para operator. Hal ini, bukan hanya memberikan keuntungan bagi pengguna, namun juga meningkatkan pendapatan operator.

Telkomsel
Operator yang merupakan anak perusahaan PT Telkom Tbk ini, masih menjadi market leader. Total hingga akhir 2009, Telkomsel diperkirakan dapat meraih 70 juta pelanggan, dimana pelanggan terbesar masih didominasi oleh prabayar, terutama SimPATI yang merajai hingga 80% portofolio pelanggan Telkomsel alias sekitar 57 juta pelanggan.

Untuk mempertahankan dominasi pasar, Telkomsel pada akhir 2009 meluncurkan Paket Perdana SimPATI M@X yang harganya cuma Rp 10.000 termasuk didalamnya pulsa senilai harga yang sama. Terdiri dari pulsa utama Rp 5.000 buat nelpon, SMS dan data ke semua operator, serta bonus Rp 5.000 untuk komunikasi ke sesama Telkomsel. Disamping itu, pelanggan juga dapat gratis akses internet sebesar 5 Mb.

Indosat
Tahun 2009 menjadi tahun yang terbilang berat bagi Indosat. Laba perusahaan yang kini dimiliki oleh Investor dari Qatar, Q-Tel itu, sepanjang 9 bulan pertama 2009 turun 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2008 menjadi Rp 1,44 triliun. Turunnya basis pelanggan Indosat memicu penurunan pendapatan itu. Saat ini total jumlah pelanggan Indosat sekitar 30 juta. Turunnya kinerja Indosat juga ditandai dengan melempemnya jagoan mereka di segmen CDMA, yakni StarOne. Sepanjang 2009, StarOne menduduki posisi paling buncit dengan hanya meraih 700 ribu pelanggan. Sangat jauh dari perolehan Telkom Flexi, sang penguasa pasar yang diperkirakan meraih 15 juta pelanggan.

PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL Axiata)
Operator yang kini diberi embel-embel Axiata itu terbilang paling moncer sepanjang 2009. Meski laporan keuangannya tak seindah 2008, tapi dari sisi pertumbuhan laba, XL bisa dibilang menyalip kompetitornya. Ditengah sulitnya meraih pelanggan, XL masih mampu meningkatkan pendapatan sebesar 8% pada kuartal ketiga 2009 dibandingkan periode yang sama 2008. Dengan peningkatan sebesar itu, total jumlah pelanggan XL kini mencapai 25,2 juta pelanggan (per September 2009). Dengan hasil itu, XL optimis bisa mengejar pertumbuhan pendapatan hingga dua digit, sementara operator lainnya umumnya hanya mematok singla digit. Tak heran, jika XL Axiata menargetkan posisi dua besar menggusur Indosat. Saat ini jarak revenue share XL dengan Indosat hanya tinggal 6%. Itu sebabnya XL optimis bisa menyalip Indosat pada saat pergantian tahun.

PT Bakrie Telecom Tbk

Sepanjang sembilan bulan pertama 2009, operator yang dimiliki oleh Grup Bakrie ini ternyata tak mampu mengulang kinerja yang terbilang mengkilat pada 2008. Ketatnya persaingan dalam memperebutkan pelanggan, dibarengi dengan terus turunnya pendapatan ARPU, membuat laba Bakrie Telecom turun sebesar 19,73% menjadi Rp 97,33 miliar. Meski demikian pencapaian yang diperoleh oleh Bakrie Telecom masih terbilang cukup bagus, mengingat para kompetitornya terutama sesama operator CDMA, rata-rata anjlok cukup dalam.

Salah satu layanan yang ditawarkan oleh Esia pada 2009 dan cukup bikin heboh adalah Esia Suka Suka (ESS). Dengan layanan ini, masyarakat dapat memilih sendiri nomor sesuai keinginannya, baik berdasarkan tanggal kelahiran, perkawinan atau nomor lain yang dianggap istimewa. ESS adalah kartu perdana pertama di dunia yang dijual tanpa nomor. Alhasil, lewat ESS, operator yang dimiliki Grup Bakrie ini bisa menggaet pelanggan lebih banyak.

PT Telkom Tbk
Telkom yang labanya sempat anjlog pada kuartal ketiga 2008, diprediksi masih bisa membukukan keuntungan pada tahun ini. Namun, hingga kuartal ketiga 2009, kenaikan laba Telkom, yang sebagian besar disumbang oleh Telkomsel, hanya mencapai 4,27% menjadi Rp 9,3 triliun. Saat ini Telkom masih merupakan market leader di pasar CDMA lewat TelkomFlexi yang meraih 15 juta pelanggan. Namun terus terjun bebasnya ARPU serta ketatnya persaingan meraih pelanggan baru, menyebabkan Telkom harus mendesain ulang layanan Flexi agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang saat ini semakin cenderung ke mobile data.

Mobile-8
Inilah operator yang punya kinerja paling buruk. Bisa dibilang sepanjang 2009, operator yang sebelumnya dimiliki oleh MNC Group ini berdarah-darah. Mobile-8 Telecom yang merupakan operator CDMA membukan rugi bersih sebesar Rp 439,9 miliar hingga September 2009, atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 275,292 miliar.

Meski terancam kolaps, Mobile-8 bisa dibilang cukup inovatif dalam menggelar layanan. Salah satunya adalah Fren Duo. Mobile 8 merupakan operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan ini. Uniknya, produk ini bukan hanya sekedar menawarkan dua nomor dalam satu SIM card, yakni 0888 dan nomor telepon tetap nirkabel dan FWA (fixed wireless access) sesuai kode nomor area seperti 021 (Jakarta), tapi juga memberikan tawaran tarif yang kompetitif.

Hutchinson CP Telecomunication (Three)

Untuk menggoyang dominasi tiga besar, Three terus menggeber beragam layanan yang terbilang terjangkau untuk kantong konsumen. Meski demikian, kualitas jaringan dan coverage juga menjadi perhatian operator asal Hong Kong ini. Alhasil, hingga 2009, Three mengklaim telah meraih 5,5 juta pelanggan.

Salah satu layanan yang cukup atraktif yang diperkenalkan Three adalah akses Facebook dan Twitter dengan menggunakan SMS. Lewat layanan VAS ini, pengguna Three dapat meng up date status, notes, wall dan inbox. Pengguna juga dapat me reply atau mengomentari status temannya cukup dengan tombol reply, layaknya SMS biasa.

Sementara dengan menggunakan MMS, pengguna juga dapat meng up load foto sesuka-sukanya, dan sebanyak-banyaknya hanya dengan Rp 5.000 tanpa perlu lagi membayar tarif MMS setiap meng upload gambar dari ponsel.

Hal serupa juga dilakukan dengan Twitter. Tanpa komputer dan tanpa akses internet, juga bisa diakses lewat SMS dri Three. Hebata hampir semua fungsi Twitter dapat dijalankan, entah itu mengirim tweet atau up date status, follow dan leave seseorang, mengirim direct messages ke teman, menerima tweet dari teman, dan sebagainya.

Natrindo Telecom Selular(Axis)
Sebagai salah satu operator GSM yang hadir belakangan, Axis terus menggbrak pasar terutama dengan ragam layanan berbasis voice dan SMS yang terbilang murah. Belakangan, ditengah mulai boomingnya pasar data, Axis juga menyiapkan layanan termasuk BlackBerry. Saat ini Axis meraup sekitar tiga juta pelanggan.

Sadar dengan coverage yang tidak sebaik pemain-pemain yang lebih dulu terjun ke industri selular, serta untuk mensiasati pertumbuhan pasar di daerah-daerah, Axis pada akhir 2009 menjalin kerjasama roaming nasional dengan XL Axiata. Melalui kesepakatan itu, para pelanggan Axis akan mendapat akses penuh ke jaringan XL di Sumatera, dilanjutkan ke Kalimantan dan Sulawesi. Sementara pengelolaan pelanggan Axis akan tetap ditangani langsung oleh Axis.

Kesepakatan tersebut mulai berlaku pada kuartal pertama 2010 dan bisa dibilang sebagai terobosan baru di Indonesia, karena di saat operator lain saling berkompetisi, Axis dan XL justru berkolaborasi. Dengan demikian, pengguna nomor Axis akan mendapatkan jangkauan layanan yang sama dengan XL. Sementara pihak XL sendiri memastikan, bahwa aliansi itu tidak akan mengganggu apalagi mengurangi kualitas jaringan layanan XL.

Smart Telecom
Sebagai operator CDMA paling buncit, Smart terbilang cukup inovatif dalam memperkenalkan layanan mereka. Operator yang dimiliki oleh Grup Sinar Mas ini, malah belakangan naik pamornya di segmen layanan data. Dengan tarif yang terbilang murah, gratis akses internet serta paket bundling dengan notebook, Smart cukup berhasil menarik pelanggan baru. Alhasil, sampai dengan akhir 2009, diperkirakan Smart mampu meraup 2,5 juta pelanggan. Suatu angka yang lumayan bagus, mengingat pada 2009 pertumbuhan pasar selular mengkerut menjadi hanya 15%

Thursday, December 17, 2009

25 Juta Yang Membanggakan


Bagi China, Oktober 2009 merupakan bulan yang membanggakan. Untuk pertama kali, produksi mobil mereka mencapai 10 juta unit. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, China kini menyamai AS dan Jepang, dua produsen otomotif dunia yang selama beberapa dekade mampu menghasilkan mobil diatas 10 juta unit per tahun. Prestasi China itu terbilang fenomenal, mengingat ekonomi dunia masih belum kondusif karena imbas krisis finansial global.

Seperti halnya China, industri otomotif Indonesia pun patut berbangga. Bedanya, bukan di roda empat, tapi di roda dua melalui PT Astra Honda Motor (AHM), menyusul tercapainya produksi sepeda motor Honda ke-25 juta unit pada 3 Oktober 2009. Pencapaian bersejarah itu, tak hanya yang pertama di tanah air, namun juga di lingkungan ASEAN. Prestasi tersebut juga semakin mengukuhkan kiprah AHM selama 38 tahun beroperasi di Indonesia.

Menurut Presdir AHM Miki Yamamoto, pencapaian luar biasa yang diraih Honda merupakan bentuk dukungan nyata dan loyalitas pelanggan di Indonesia. ”Kiprah Honda selama 38 tahun menunjukkan eksistensi merek ini sudah sangat dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan potensi pasar motor Indonesia sangat besar dan menjanjikan ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang fantastis. Ini mendorong kami untuk selalu memberikan produk yang terbaik”, ujarnya.

Miki menyebutkan, prestasi yang diraih oleh AHM itu tidak bisa dipisahkan dari potensi pasar sepeda motor di Indonesia yang saat ini merupakan terbesar ketiga setelah China dan India.

Menurut laporan AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) dalam lima tahun terakhir, pasar Indonesia menyerap 24,45 juta unit sepeda motor, sedangkan India dan Cina, masing-masing sebesar 36,40 juta unit dan 108,21 juta unit. Tahun lalu, prosentase pertumbuhan Indonesia mencapai 32% atau lebih tinggi dibandingkan India dan Cina yang masing-masing 2,5% dan 18,3%. Tak heran, Indonesia masih menjadi pasar yang sexy. ”AHM merespons potensi itu dengan terus meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru”, tambah Miki.

Saat ini produksi Honda dilakukan di tiga pabrik besar, yakni Sunter (sejak 1971), Pegangsaan (sejak 1996) dan Cikarang (sejak 2005). Total ketiga pabrik itu adalah 3 juta unit per tahun.

Miki menambahkan, sejak 1971 hingga saat ini, Honda aktif menambah investasi untuk keperluan produksi. Awal tahun ini, ujar Miki, Honda membangun pabrik perakitan velg racing (casting wheel/CW) meski krisis finansial dunia tengah menekan perekonomian nasional. Total investasi yang dikucurkan Honda untuk proyek ini sekitar US$ 30 juta.

Selain membangun pabrik velg CW, lanjut Miki, Honda juga menambah kapasitas model skutik dari 60 ribu unit menjadi 100 ribu unit per Juli 2009. Investasi proyek ini sekitar Rp 140 miliar. Semua tambahan investasi menjadi senjata untuk mengejar target produksi 30 juta unit. “Dukungan dari berbagai pihak tentunya sangat kami harapkan guna mempercepat produksi 30 juta unit,” jelas Miki. Melihat kapasitas terpasang, diperkirakan AHM dapat mencapai produksi ke 30 juta unit pada 2011.

Jika itu tercapai, AHM makin tak terkejar oleh pesaing-pesaingnya.

Persaingan Motor Makin Ketat di 2010


Setelah terpangkas sekitar 20% pada 2009, AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) optimis penjualan motor akan kembali melaju di tahun 2010. Dengan perbandingan 1:6, pasar Indonesia masih sangat potensial bagi pertumbuhan penjualan sepeda motor. Apalagi harganya terbilang terjangkau untuk ukuran kantong masyarakat kebanyakan.

Dengan pulihnya permintaan, AISI memperkirakan omzet bisnis sepeda motor pada 2010 diperkirakan meningkat 10% menjadi Rp 65,27 triliun. Angka sebesar itu diperoleh dari penjualan domestik sebesar 6,3 juta unit dan ekspor sebesar 64 ribu unit.

Saking menggiurkannya, para ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) berlomba-lomba memperkuat basis produksi yang tentu saja, didukung oleh para prinsipal mereka.

Sejauh ini penguasaan Honda di pasar domestik masih dominan. Dibelakangnya, Yamaha menguntit cukup rapat. Sepanjang Januari-November 2009, Honda yang diageni oleh PT Astra Honda Motor (AHM) melego sebanyak 2,44 juta unit, sedangkan Yamaha yang dibesut PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) menjual 2,40 juta unit. Hanya beda 40 ribu unit. Di posisi ketiga masih tak tergoyahkan yakni Suzuki dengan total penjualan 401.141 unit, sedangkan posisi keempat oleh Kawasaki sebanyak 52.337 unit.

Saling kejar Honda dan Yamaha bak di sirkuit MotoGP. Data AISI menyebutkan, Yamaha sempat nyalip dan naik podium pertama pada April, Juni, dan Juli 2009. Selebihnya, Honda tak tergoyahkan. Prestasi Yamaha itu cukup berkilau, mengingat pada 2008, Yamaha hanya sempat satu kali naik podium yakni pada Desember 2008.

Secara akumulasi, tahun lalu, penjualan Honda masih kokoh yakni sebanyak 2,87 juta unit, sedangkan Yamaha sebanyak 2,46 juta unit. Selisihnya hampir sama dengan tahun ini, yakni sekitar 40 ribu unit.

Sementara itu, di posisi ketiga, Suzuki bak tak ada lawan. Pada 2008, Suzuki mengantongi penjualan 793.741 unit. Masih sulit dikejar oleh Kawasaki yang hanya 44.672 unit.

Nah, apa dan bagaimana strategi para ATPM dalam memenangkan persaingan di tahun 2010, simak laporan berikut ini.

◙ Astra Honda Motor
Penjualan sepeda motor nasional sampai akhir kuartal ketiga mencapai total 4.139.711 unit atau turun sebesar 14% dari tahun lalu. Akibatnya, penjualan motor Honda ikut mengalami penurunan sebesar 16% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ketatnya persaingan membuat kinerja PT Astra Honda Motor cukup tertekan.

Meski demikian, peluncuran skutik Vario Techno sebagai strategi untuk mensiasati perkembangan pasar matik yang semakin meningkat, berhasil menyumbang kesuksesan Honda untuk menguasai 46% pangsa pasar sepeda motor Indonesia, mengalahkan Yamaha yang ketat mengekor dibelakang.

Memang dari tahun ke tahun, pasar skutik terus meningkat. Saat ini pangsa pasar skutik sudah mencapai 35 dan semakin menggerus pasar jenis bebek. Diperkirakan pada 2010, motor jenis skutik sudah mencapai 40%.

Karenanya strategi Honda memperluas kapasitas produksi terbilang tepat. Terbukti pada Oktober 2009, penjualan skutik Honda mampu menembus 100 ribu unit. Tertinggi sepanjang sejarah. Angka itu melonjak 37% dibandingkan September 2009 sebesar 37 ribu unit.

Hingga Oktober 2009, penjualan skutik Honda berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melejit 62% menjadi 673.641 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 416.101 unit. Lonjakan penjualan membuat pangsa pasar Honda di segmen skutik naik dari 31,8% menjadi 37,6%. Keberhasilan AHM meningkatkan pangsa pasar itu melengkapi pencapaian ke 25 juta unit motor Honda sejak beroperasi 38 tahun lalu.

Menghadapi ketatnya persaingan di 2010, AHM sudah mengantisipasi dengan beberapa varian baru termasuk skutik yang akan terus menjadi primadona. Bahkan Honda Motor Co (HMC) selaku prinsipal, bersiap menggelontorkan US$ 109 juta di Indonesia, guna meningkatkan kapasitas produksi dari 3 juta unit menjadi 3,6 juta unit per tahun. Dengan suku bunga yang semakin menurun, AHM menargetkan dapat menjual 6,2 juta unit sepeda motor pada 2010.

Konon untuk memperkuat penjualan di 2010, AHM juga bersiap untuk meluncurkan jagoan yang terkenal tangguh, yakni CBR. Namun untuk varian motor sport ini, para petinggi AHM masih belum bersedia mengkonfirmasi.

◙ Yamaha Motor Kencana Indonesia
Fenomena scooter automatic alias skutik terus bergulir. Jenis sepeda motor yang satu ini memang fenomenal. Di penghujung tahun 2000-an ini, penguasaan pangsa pasarnya terus menohok.

Pada Januari-Oktober 2009, penguasaan pangsa pasar skutik mencapai 37,7% atau sebanyak 1.789.810 unit dari total pasar sepeda motor domestik sebanyak 4.753.690 unit. Bandingkan dengan 2007 dan 2008 yang masing-masing baru mencapai 17,97% dan 26%. Fantastis!

Penguasa pangsa pasar di segmen ini masih Yamaha. Sepanjang 10 bulan 2009, Yamaha yang di Indonesia diageni oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), menguasai 54,5% pasar domestik dengan penjualan sebanyak 972.609 unit. Angka itu melesat 36,9% dibandingkan periode sama 2008 sebanyak 710.332 unit. Pada periode itu, penguasaan pangsa pasar Yamaha sebanyak 53,99% dari total pasar sebanyak 1.315.591 unit.

Lonjakan penguasaan pangsa pasar Yamaha yang mengusung produk Mio dan Mio Soul itu, boleh jadi juga dipengaruhi oleh nihilnya penjualan pelopor skutik, Kymco. Oktober ini, Yamaha membanderol Mio Rp 11,51 juta untuk jenis jari-jari dan Rp 12,28 juta untuk Mio cast wheel (CW) atau yang populer disebut velg racing. Sedangkan untuk Mio Soul dibanderol Rp 13,4 juta.

Seperti halnya skutik, Yamaha juga masih merajai segmen motor sport. Sepanjang Januari-Oktober, Yamaha menjual 176.624 unit motor sport. Angka penjualan itu menguasai 45,7% pasar domestik segmen sport. Honda sebagai rival terdekat Yamaha, diwaktu yang sama mampu menguasai 38,8% pangsa pasar dengan penjualan 150.037 unit.

Data AISI menyebutkan, di posisi ketiga Kawasaki yang hanya mampu menjual 37.201 unit dengan pangsa pasar 9,6%. Pada posisi buncit, Suzuki dengan penjualan 22.157 unit dan pangsa pasar 5,8%.

Untuk mempertahankan dominasi di segmen ini, YMKI sudah mempersiapkan jagoan barunya yakni Yamaha Byson. Diperkirakan sekitar Februari 2010, Byson bakal merambah pasar motor sport. "Harganya kemungkinan sekitar Rp 19 jutaan," kata salah satu petinggi YMKI. Spesifikasi Byson, memang di bawah Yamaha Vixion yang kini merajai pasar motor sport di Tanah Air dengan penjualan rata-rata sekitar 15 ribu unit per bulan. Bahkan, pada Oktober 2009, Vixion sempat menembus sekitar 19 ribu unit.

◙ Suzuki Indomobil Sales
Meski melambat, penjualan Suzuki melalui PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sepanjang Oktober 2009 mencapai sekitar 39.935 unit, naik dari sebelumnya sekitar 35 ribu unit. Menurut Manajer Pemasaran 2 Wheel SIS Edi Darmawan, peningkatan penjualan tersebut terjadi seiring berakhirnya pemilihan presiden dan penurunan nilai dolar AS terhadap rupiah. “Selain itu, kami juga menggenjot penjualan bulan lalu dengan berbagai promosi di dealer Suzuki dan perusahaan leasing,” ujar Edi.

Dia menambahkan, tahun ini pihaknya menargetkan penjualan motor Suzuki mencapai 600 ribu unit, dengan pangsa pasar 10-11% terhadap total penjualan nasional sebesar 5,5 juta unit. Target ini turun dari penjualan tahun lalu yang mencapai 793.741 unit. “kondisi ekonomi baik makro maupun mikro yang lesu dan kenaikan suku bunga kredit, menjadi penyebab menurunnya daya beli masyarakat tahun ini,” kata Edi.

Sementara itu, khusus untuk varian skutik terbaru Skydrive, Edi menjelaskan, sejak diluncurkan pada 1 Mei 2009, rata-rata penjualan per bulan berkisar 6-7 ribu. “Hingga Oktober, penjualan Skydrive sudah berada di kisaran 50-60 ribu unit,” ujar dia. SIS menargetkan, dalam setahun atau hingga akhir April 2010, varian Skydrive mampu terjual hingga 100 ribu unit. Untuk itu, ke depannya SIS akan mengintensifkan promosi varian Skydrive melalui berbagai kegiatan di kota-kota besar Indonesia.
“Selain itu, kerjasama promosi dengan perusahaan leasing dan dealer juga akan tetap kami lakukan,” tutur Edi Darmawan.

Dia juga optimistis pasar skutik di Indonesia akan terus bertumbuh, seiring perubahan tren penggunaan sepeda motor. “Saat ini, sepeda motor, khususnya skutik, selain sebagai alat transportasi juga sebagai sarana kaum muda untuk bergaya,” tutur dia.

Ketika disinggung mengenai rencana peluncuran produk baru skutik Suzuki pada tahun depan, Edi masih belum mau berkomentar. “Produk baru pasti ada, tapi masih rahasia lah,” kata dia. Edi optimistis penjualan motor, khususnya Suzuki pada tahun depan akan lebih bergairah, seiring dengan membaiknya kondisi perkonomian.

◙ Kawasaki Motor Indonesia
Kawasaki, mulai bersiap menggeber rencana bisnis mereka di 2010. "Januari 2010 nanti, kami akan luncurkan varian bebek baru dari Kawasaki," kata Freddy Basuki, Manager Marketing dan Research Kawasaki Indonesia. Meski belum bersedia merinci spesifikasi bebek baru yang berjuluk Kawasaki Edge tersebut, Freddy mengakui pihaknya sengaja membidik pasar bebek di Indonesia. Alasannya, pasarnya masih sangat besar. Dari total pasar sepeda motor yang kini mendekati lima juta unit, 50%nya memang didominasi jenis motor bebek, meski terus tergerus oleh matik.

Freddy menargetkan mampu menjual 3.000 unit Kawasaki Edge per bulan. Selain untuk pasar dalam negeri, Kawasaki juga berencana untuk melempar Edge ke pasar ekspor khususnya di wilayah Asia Tenggara.

Sejauh ini Kawasaki, tergolong cukup kokoh di segmen sport. Pada sepuluh bulan 2009, Kawasaki terjual 37.201 unit, sedangkan periode sama 2008 sebanyak 23.016 unit, alias naik 61,6%.

◙ Bajaj Auto Indonesia
PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), produsen motor merek Bajaj, menginvestasikan US$ 60 juta sejak 2006 untuk merintis pembangunan pabrik di kawasan Cikarang, Jawa Barat berkapasitas 200 ribu unit setahun.

Mulai tahun depan, produsen motor sport ini akan memasarkan motor versi rakitan lokal (completely knock down/CKD). Selama ini motor Bajaj yang dijual di Tanah Air diimpor dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) dari India.

Dalam lima tahun pasca merakit motor, Bajaj menargetkan dapat masuk ketiga besar pasar motor nasional yang kini dikuasai oleh merek Jepang. Selain Bajaj, produsen motor India yang sudah menjamah Indonesia adalah TVS.

Tidak seperti kompratriotnya, TVS yang juga menggarap pasar bebek, Bajaj lebih berkonsentrasi penuh pada segmen sport. Hingga kini Bajaj memiliki tiga varian motor sport, yakni XCD 125, Pulsar 180, dan Pulsar 200.

Pihak Bajaj menilai, penjualan motor sport cukup stabil dalam lima tahun terakhir dengan porsi terhadap total pasar mencapai 8-10%. Di samping itu, Bajaj ingin memperkuat citra Bajaj sebagai motor yang andal, memiliki layanan purna jual yang baik dan nilai jual kembali yang tinggi.

Di sisi lain, BAI meluncurkan Pulsar 180 DTS-i versi facelift. Bajaj menambah panjang Pulsar 180 menjadi 130 milimeter (mm) dan membelah jok pengendara dan penumpang (split seat) untuk menciptakan penampilan yang lebih sporty. BAI melepas motor ini di harga sekitar Rp 18 juta.

◙ TVS
Produsen asal India, TVS, terus melakukan inovasi untuk menggaet konsumen Indonesia yang selama ini tergolong fanatik pada merek-merek tertentu. Pada Juni lalu misalnya, TVS menggebrak pasar dengan peluncuran TVS Rockz. Ini pertama kalinya, TVS bermain di kelas underbone 125 cc. Pasalnya, selama ini, TVS hanya bermain di kelas 110 cc dengan produk andalan, TVS Neo dan Apache di kelas 160 cc. “Produk baru ini sebagai bukti keseriusan kami terhadap pasar,” ujar Corporate Communications PT TVS Motor Company Indonesia (PT TVSMCI) Nurlida Fatmikasari

TVS akan memproduksi bebek 125 cc itu sebanyak 20.000 unit per tahun. Mereka berharap, bisa mencatatkan penjualan sekitar 1.500 unit per bulan.
Soal harga jual, bebek TVS tidak semahal bebek 125 keluaran Jepang. Bila harga bebek Jepang berkisar Rp 14 juta hingga Rp 15 juta per unit, maka bebek TVS dipatok 20% lebih murah.

Menurut Nurlida, sejak diperkenalkan Juni lalu, penjualan per unit motor TVS di Indonesia melonjak sebesar 23%. "Memang dengan kami launching TVs Rockz sejak Juni, penjualan terdongkrak cukup signifikan," ungkapnya. Perempuan yang biasa dipanggil Mieke ini mengungkapkan keyakinannya bahwa TVS akan mencapai target penjualan akhir tahun finansial yaitu sebesar 30.0000 unit hingga Maret 2010 yang akan datang.

"Jika melihat ke belakang, kami sudah berhasil mencapai target pada tahun sebelumnya [2008] sebesar 16.000 unit," terangnya. Namun, tentang strategi yang akan digeber oleh TVS di 2010, Nurlida belum bersedia mengungkapkan lebih detail.

Tuesday, December 15, 2009

Michael D. Ruslim (CEO Astra International), Astra Tidak Melulu Bisnis


Enam tahun sudah Michael D. Ruslim diserahi tanggung jawab sebagai CEO Astra International. Saat memegang tampuk jabatan itu, kinerja Astra terpangkas cukup dalam. Laba bersih Astra dan anak perusahaannya anjlok 32% dari Rp 5,5 triliun pada 2005 menjadi hanya Rp 3,7 triliun pada 2006. Sementara pendapatan bersih Astra sepanjang 2006 mencapai Rp 55,5 triliun, turun 10% dibandingkan 2005 yang sebesar Rp 61,7 triliun. Penyebabnya, adalah melemahnya daya beli konsumen karena kenaikan BBM.
Kini, situasi yang hampir mirip juga terjadi pada 2009. Krisis ekonomi global menyebabkan pendapatan Astra tidaklah sebagus periode yang sama 2008. Tercatat, laba usaha Grup Astra turun sebesar 5% menjadi Rp 9,50 triliun dari Rp 9,96 triliun pada kuartal III 2009.

Namun demikian Michael tetap optimis. Ia yakin kinerja Astra akan semakin membaik. ”Meski kinerja perseroan pada sembilan bulan pertama 2009 belum menyamai pencapaian pada periode yang sama di 2008, tapi kondisi ekonomi semakin kondusif dan secara umum akan membaik menjelang akhir 2009”, tukasnya. Memang optimisme Michael bukan tanpa alasan, apalagi tren menunjukkan dari kuartal ke kuartal anak-anak perusahaan Grup Astra. Pendapatan bersih Grup Astra pada kuartal ketiga 2009 meningkat sebesar 11% dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mengalami pertumbuhan 8% dibandingkan kuartal pertama 2009.

Catur Dharma
Untuk mencapai target tersebut, Michael juga mewanti-wanti para karyawan Astra agar tidak berpikir dan bertindak business as usual. Sebaliknya, ia percaya pada konsep changing within continuity untuk mengimbangi situasi perekonomian yang kerap kali berubah. “Perubahan dalam kontinuitas adalah sikap terbaik yang harus dilaksanakan bersama di seluruh lini organisasi Astra, untuk mewujudkan bisnis Astra yang berkelanjutan,” katanya dalam satu kesempatan.

Namun diluar target dan pertumbuhan bisnis sebagai ukuran keberhasilan, dalam berbagai kesempatan Michael yang selalu turun ke lapangan termasuk aktifitas sosial dan kemasyarakatan, senantiasa menekankan pentingnya Catur Dharma sebagai falsafah perusahaan kepada seluruh karyawan Grup Astra.

Pria kelahiran Buah Batu, Bandung ini, memang dikenal sebagai memegang teguh nilai-nilai Astra yang terhimpun dalam konsep Catur Dharma. Empat nilai tersebut, adalah : menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, saling menghargai dan membina kerja sama, berusaha mencapai yang terbaik. “Saya percaya Catur Dharma mengandung nilai-nilai kebenaran yang akan tetap menjadi pedoman Astra dalam mencapai tujuan perusahaan, serta untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan,” paparnya.

Sebagai perwujudan falsafah pertama “menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara”, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-81 (28/10/2009), Michael bersama seluruh pimpinan Grup Astra meluncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu) Indonesia. “Ini merupakan program-program yang merefleksikan dan menyemaikan semangat persatuan Grup Astra, tidak hanya sebagai karyawan namun juga sebagai anak bangsa yang terpadu untuk kemajuan serta persatuan Indonesia menuju bangsa yang sejahtera dan bermartabat”, tuturnya.

Corporate Social Responsibility
Tak seperti CEO Astra sebelumnya, Michael D. Ruslim lebih dikenal sebagai sosok yang low profile. Dalam berbagai kesempatan, ia tampaknya lebih menyukai kapasitas sebagai man behind the gun, dengan memberikan banyak kesempatan kepada jajaran dibawahnya untuk tampil dan berbicara di depan publik.
Karenanya, jarang sekali Michael memenuhi undangan yang bersifat seremonial, meski itu adalah ajang bergengsi seperti yang diadakan Majalah Finance Asia. Pada perhelatan tahunan yang digelar Juni 2009 lalu misalnya, Astra memborong tiga posisi teratas. Yakni predikat terbaik di kategori tata kelola perusahaan, Chief Executive Officer, dan pengelolaan perusahaan (best managed company).

Pada ajang itu, Astra juga menempati penghargaan untuk empat kategori lainnya yang penganugerahannya dilangsungkan di Hotel Shangri-la itu. Di kategori hubungan investor dan Chief Finance Officer terbaik, Astra berada di posisi kedua. Chief Finance Officer Astra Simon J. Mawson menerima penghargaan itu. Perusahaan ini juga mendapat peringkat ketiga untuk tanggung jawab sosial korporat, dan posisi keempat untuk perusahaan dengan komitmen dividen yang kuat.

Sebenarnya sudah beberapa kali Grup Astra mendapat predikat CEO dan pengelolaan perusahaan terbaik dari majalah yang berbasis di Hong Kong itu. Namun seperti ajang sebelumnya, kembali Michael lebih memilih mengutus perwakilan untuk menerima penghargaan tersebut.

Rupanya bagi Michael aktifitas yang terkait dengan CSR lebih utama. Falsafah catur dharma tampaknya sudah sangat melekat dihatinya. Salah satu kepeduliannya yang kuat, ditunjukkan saat terjadi gempa pada Padang September 2009. Sebenarnya ketika gempa terjadi, Michael tengah dalam kunjungan bisnis ke Jepang. Namun, hanya selang sehari ia memutuskan untuk segera kembali ke Indonesia.

Setiba di tanah air, Michael segera melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran Grup Astra. Michael bahkan memutuskan untuk mencarter pesawat khusus guna melihat langsung lokasi gempa yang luluh lantak.

Tak kurang dari Rp 3 miliar digelontorkan oleh Grup Astra untuk membantu korban gempa di Provinsi Sumatera Barat. Secara bertahap bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, tenda dan peralatan berat langsung diserahkan pada hari kedua ke wilayah Padang dan Pariaman.

"Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial Astra kepada para korban gempa di Sumatera Barat seperti halnya yang dilakukan Grup Astra pada musibah gempa Tasikmalaya,” ujar Michael.

Sokongan tersebut disalurkan melalui empat wilayah yakni, Pekanbaru, Medan, Palembang dan Jambi melalui jalur darat. Paket bantuan secara langsung tersebut merupakan program bantuan jangka pendek yang akan berlangsung selama bulan Oktober 2009. Sementara untuk program jangka menengah dan panjang akan diteruskan dengan rehabilitasi bangunan sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya.

Beberapa anak perusahaan yang ikut menyumbang lain, PT Astra Honda Motor bantuan senilai Rp 500 juta ditambah 500 buah tenda; PT United Tractors Tbk bantuan (Rp 504 juta, termasuk didalamnya pemanfaatan alat berat, yaitu delapan unit ekskavator dan sebuah wheel loader); PT Astra Agro Lestari Tbk (Rp 100 juta), PT Pamapersada Nus , PT Traktor Nus , PT SERA, Isuzu Sales Operation, PT PermataBank, dan Masjid Astra.
Kepedulian Astra terhadap gempa Padang tampaknya melengkapi berbagai program CSR yang memang sudah menjadi bagian dari DNA perusahaan. Itu sebabnya, tak perlu heran jika Michael rela bersusah payah untuk mendatangi berbagai pelosok wilayah hanya untuk memastikan program CSR yang digagas oleh Grup Astra dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

Monday, December 14, 2009

Mercy Kangkangi Pasar Mobil Premium


Jika dibandingkan dengan pasar secara umum, jumlah populasi mobil mewah sangat kecil. Yaitu berkisar di bawah lima persen setiap tahunnya. Pemain di kelas ini pun terbilang sedikit dan dapat dihitung jari. Namun, pasar ini ternyata terus memperlihatkan pertumbuhan. Bahkan, layaknya menara gading, pasar kendaraan premium tidak tergoyahkan.

Kendati pasar otomotif nasional nasional tengah megap-megap menghadapi krisis keuangan global, segmen ini terbukti tidak terpengaruh. Presiden Direktur Mercedes Benz Indonesia (MBI), Rudi Borgenheimer memperkirakan, pasar kendaraan premium nasional tahun 2009 akan ditutup di kisaran angka 4.050 unit. Atau naik sekitar 19 persen ketimbang tahun 2008 yang mencapai posisi 3.598 unit.

Pernyataan Rudi memang tidak jauh berbeda dengan data yang dilansir oleh Gaikindo. penjualan mobil ‘kelas atas’ selama semester pertama tahun ini yang masih menguat 1 persen menjadi menjadi 1.844 unit dibanding periode sama 2008 sebesar 1.863 unit. Padahal, total pasar mobil merujuk data yang direkap Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melemah 26% menjadi 210.000 unit.

“Krisis finansial telah membuat bunga pinjaman naik sehingga pasar terpangkas cukup tajam. Tapi pasar mobil premium tidak tergantung dari suku bunga,” ujar Rudi.
Optimisme serupa dihembuskan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku ATPM Toyota dan Lexus. Sebelumnya, General Manager Marketing Planning & Customer Relation Division TAM Widyawati Sudigdo menyatakan, permintaan akan varian Lexus berada di atas target TAM.

Hingga Juni, lanjutnya, total surat pesanan kendaraan (SPK) yang masuk ke TAM untuk Lexus mencapai 132 unit, atau nyaris menyamai total target penjualan tahun ini sebesar 150 unit. “Target jualan 150 unit saya kira dapat tercapai pada tahun ini berkat kehadiran varian andalan RX350,” ujarnya.

Sekedar informasi, disegmen ini berkutat beberapa merek mobil seperti Mercedes-Benz, BMW, Lexus, Audi, dan Volvo. Dimana setiap pabrikan memperebutkan dibawah 1 persen dari total pasar mobil nasional Indonesia.

Sejauh ini pasar mobil premium Indonesia masih dikuasai mobil-mobil Mercedes-Benz. Bahkan pasar ini cenderung didikte oleh Mercedes-Benz. Di tahun ini saja Mercy menargetkan pangsa pasar 69 persen dengan target penjualan sebesar 2.600 unit. Di tahun sebelumnya Mercy menguasai sekitar 67,4 persen dengan total penjualan sebesar 2.424 unit di tahun 2008.

Per Juni 2008 volume kendaraan premium sebesar 1.844 unit dan per Juni 2009 volume sampai di 1.863 unit. Dan diprediksi akhir 2009 volume mobil premium secara keseluruhan akan mengalami kenaikan menjadi 3.750 unit dimana MBI menargetkan pasar premium di 2009 diangka 69 persen dengan target penjualan 2.600 unit.

Untuk itu, PT MBI berencana akan menggelontorkan strategi-strategi menghadapi sisa bulan di 2009. "Target yang kita capai tentu dengan strategi handal, antara lain dengan mendekati konsumen melalui marketing events, memperkuat jaringan di jajaran purna jual serta memiliki perangkat tingkat kepuasan pelanggan," tegas Rudi. Tidak itu saja, dengan peluncuran produk baru yakni E-Class disambut Rudi sebagai salah satu penunjang penjualan Mercedes-Benz di Indonesia.

Thursday, December 10, 2009

Bintang-Bintang Penyelamat 2009


Selama sembilan bulan tahun 2009, Gaikindo mencatat total penjualan kendaraan bermotor hanya mencapai 337.544 unit. Berarti terjadi penurunan sebesar 27,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 467.217 unit. Penurunan itu hampir terjadi di semua merek.

Produk Suzuki mengalami penurunan paling besar, yakni mencapai 47% dari penjualan sebanyak 59.578 unit tinggal menjadi 31.560 unit. Disusul Isuzu yang hanya mampu menjual 11.096 unit melorot 45,23% dibandingkan periode Januari-September 2008 yang mencapai 20.260 unit.

Mitsubishi merosot 39% tinggal menjadi 41.928 unit. Honda melorot 35,98% menjadi 27.581 unit. Toyota turun16,42% menjadi 129.486 unit. Hanya Daihatsu yang sedikit anjlok 9,03% menjadi 53.250 unit. Sisanya adalah merek-merek lain yang mencapai 42.643 unit atau turun 31,23% dibandingkan dengan periode yang sama 2008 yang menembus 62.027 unit.

Melihat peta tersebut, otomatis secara pangsa pasar umumnya semua merek mengalami penurunan, hanya Toyota dan Daihatsu yang meningkat. Pangsa pasar Toyota melonjak dari 34,87% pada 2008 menjadi 38,36% di 2009. Begitu juga dengan Daihatsu dari 12,84% naik menjadi 15,78%.

Diluar penjualan yang kurang menggembirakan, sesungguhnya para ATPM sudah berusaha untuk mengeluarkan berbagai jurus seperti melakukan inovasi produk, baik dalam hal varian, model, maupun teknologi mesinnya sesuai tuntutan pasar. Namun resesi global telah memberikan pengaruh yang signifikan. Melemahnya daya serap pasar terhadap komoditas primer, seperti hasil tambang dan hutan membuat daya beli masyarakat di daerah sentra produksi yang selama ini menjadi salah satu tunpuan produsen ikut menurun. Begitu juga harga CPO dan batu bara yang tak kunjung bergerak naik, sehingga penjualan mobil di daerah Kalimantan maupun Sumatera juga ikut lesu darah.

Parahnya, pada saat yang sama, suku bunga kredit juga belum beranjak turun. Meski BI sudah menurunkan BI rate berkali-kali, namun suku bunga yang dipatok oleh perbankan masih belum dianggap kompetitif oleh konsumen. Imbasnya, penjualan melalui leasing atau bank sebagai sumber pendanaan yang selama ini menjadi primadona menjadi seret. Disisi lain, pelaku industri tidak bisa menurunkan harga jual karena tuntutan teknologi mesin yang ramah lingkungan. Sehingga biaya produksinya juga ikut meningkat.

Praktis, satu-satunya cara yang dilakukan para ATPM agat tidak terjun bebas adalah melakukan inovasi produk, baik dalam hal varian, model, maupun teknologi mesinnya sesuai tuntutan pasar. Alhasil, ditengah anjloknya permintaan, selama 2009 kita menyaksikan sejumlah mobil mampu menjadi penyelamat ATPM, seperti yang terangkum berikut ini.

Astra International
Pada kuartal ketiga 2009, Grup Astra yang didukung oleh penjualan dua mobil primadona, Toyota Avanza, Kijang Inova dan Daihatsu Xenia, berhasil memperluas pangsa pasar menjadi 57%, meningkat 5% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya. Itu ditandai dengan penjualan Toyota di Oktober 2009 yang berhasil menembus angka 19.892 unit dan tetap menempatkan Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif di Indonesia.

Memang memasuki kuartal ketiga 2009, Astra meluncurkan beberapa model baru dan facelift, termasuk diantaranya Toyota Camry, Fortuner 2.5G Diesel A/T, Kijang Innova J, new Rush G, new Rush S dan Daihatsu Sirion M. Sementara memasuki November 2009, Astra kembali menggebrak dengan meluncurkan varian matik untuk peminat Avanza dan Xenia. Dengan semakin menurunnya tingkat suku bunga, Astra berharap penjualan mobil sebanyak 540.000 unit dapat tercapai pada 2010.

Honda Prospect Motor
Sebagai pemain terbesar kedua, Honda Prospect Motor (HPM) berusaha mati-matian untuk mempertahankan pangsa pasar. Itu sebabnya, ATPM yang mengageni varian Honda ini tak henti-hentinya melakukan inovasi produk. Dan hasilnya tak sia-sia. HPM sukses mendulang penjualan berkat kontribusi dari sejumlah bintangnya seperti Freed dan All New Honda Jazz.

Tercatat di bulan Oktober 2009 saja sebanyak 2.146 unit Honda Freed terjual sudah. Penjualan Freed meningkat sebesar 39% dibanding bulan sebelumnya yang terjual 1.549 unit. Ini berarti melebihi target semula Honda yang hanya menargetkan penjualan Freed sebanyak 6.000 unit hingga akhir tahun ini.

Selain Freed, mobil Honda yang kembali unjuk gigi adalah All New Honda Jazz. Penjualannya di bulan Oktober naik 101 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 1.888 unit. Secara total, penjualan All New Honda Jazz di tahun ini telah mencapai 12.419 unit di seluruh Indonesia.

PT Suzuki Indomobil Motor
Diantara tiga besar ATPM di Indonesia, Suzuki Indomobil Motor (SIM) memang paling menderita. Tak tanggung-tanggung, penjualan SIM terpangkas hingga 47% selama periode Januari-September 2009.

Bisa dibilang kinerja SIM pada 2009, tertolong oleh penjualan Swift dan SX4 yang terbilang stabil. Itu sebabnya, SIM akan tetap mempertahankan kedua sedan tanpa pantat itu di 2010.

Untuk mempertahankan penjualan sekaligus menggengam 10% market share, SIM pada Oktober lalu telah meluncurkan New Karimun Estilo. Generasi terbaru dari mobil kecil ini sendiri telah mengalami perubahan yang sangat signifikan dari generasi sebelumnya terutama pada bagian tampang kendaraan dimana padanan grill baru yang lebih stylish. Suzuki yakin dengan lahirnya generasi terbaru ini, penjualan mereka dapat meningkat signifikan. Karimun Estilo Sendiri diperkirakan akan dapat terjual hingga 1.000 unit hingga tahun 2009 ini berakhir.

Sementara untuk 2010, beredar kabar bahwa SIM sudah mempersiapkan dua produk andalannya, yakni Suzuki Splash yang merupakan varian city car lain, serta Kizashi yang menggusur Neo Baleno yang dianggap sudah tidak lagi memenuhi ekspektasi pasar di segmen small sedan.

Nissan Motor Indonesia
Grand Livina dan Xtrail rupanya masih menjadi senjata pamungkas Nissan Motor Indonesia untuk bersaing dengan kompetitor-kompetitornya. Memang di segmen MPV dan SUV, NMI tetap berjaya. Karena praktis, di segmen lain seperti sedan, NMI terbilang melempem. Itu sebabnya untuk mempertahankan penjualan, pada 2009 NMI telah memperbaharui varian Livina dan Xtrail.

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Nissan Grand Livina langsung menjadi fenomena. Bahkan, dua saudaranya, Livina XR dan Livina X-Gear, yang menyusul kemudian tak bisa menggoyahkan penjualan MPV 7 penumpang ini. Agar tidak ditinggalkan konsumen setia, PT Nissan Motor Indonesia atau NMI meluncurkan Grand Livina 1.5 Manual.

Varian terbaru ini mulai dipasarkan di seluruh Indonesia pada 6 November 2009 dengan harga Rp 164,5 juta on the road untuk Jakarta. NMI mematok target penjualan per bulan sebanyak 500-600 unit.

Untuk mempertahankan dominasi di segmen SUV, NMI juga meluncurkan Nissan X-Trail Autech merupakan kolaborasi antara Nissan dengan Autech Japan Inc. Autech adalah perusahaan yang didirikan Nissan Motor Company Limited Jepang tahun 1986 dengan bisnis utamanya adalah converted vehicles. Converted Vehicles adalah kemdaraan yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu dan kebutuhan tertentu. Singkat kata, Autech hampir mirip dengan divisi aksesoris asli, seperti Toyota Racing Development (TRD) yang dimiliki Toyota dan Mugen yang dimiliki Honda.

NMI optimis dengan hadirnya X-Trail Autech yang mampu mendongkrak penjualan X-Trail per bulannya hingga 30%. Saat ini NMI mampu menjual sekitar 400 hingga 500 unit X-Trail perbulannya. Sehingga dengan diluncurkannya X-Trail Autech, NMI berharap dapat meningkatkan penjualan 30% menjadi sekitar 750-an unit per bulannya.

Kramayudha Tiga Berlian
Selama ini KTB identik dengan kendaraan Niaga. Hal yang cukup wajar, mengingat berbagai varian yang dimiliki KTB di segmen itu menyumbang lebih dari 50% penjualan mereka. Meski begitu, KTB juga dikenal sebagai pemain yang diperhitungkan di segmen SUV dan Pick-Up.

Bahkan di segmen SUV, KTB sepanjang 2009 mencatat prestasi fenomenal berkat kehadiran Pajero Sport. Terinspirasi oleh ganasnya rally Paris Dakar, membuat konsumen Indonesia terpukau. Alhasil, Pajero Sport laris manis dan berhasil memecahkan target penjualan bulanan mereka. Bahkan untuk bulan November ini kemungkinan besar KTB akan mampu mendistribusikan lebih dari 1.000 unit Pajero Sport.

Padahal Pajero Sport masih termasuk baru karena baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2009 ini. Sebab ketika pertama kali meluncurkan SUV anyarnya ini, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang menjadi pemasok mobil Mitsubishi di Indonesia hanya menargetkan angka jualan sebanyak 200 unit saja perbulan yang kemudian di revisi menjadi 500 unit perbulan. Namun meskipun target penjualan sudah dinaikan, permintaan konsumen Indonesia terhadap produk ini tidaklah menyurut dan malah mengalami peningkatan.

Tanda-tanda keberhasilan Pajero Sport, sebenarnya sudah terlihat saat digelarnya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009, pada Agustus lalu. Karena dari 239 unit mobil Mitsubishi yang terjual di ajang itu, Pajero Sport mendominasi hingga sekitar 90 persen atau tepatnya 221 unit.

Hasil tersebut didapat dari penjualan Pajero Sport 4x2 sebanyak 208 unit dan Pajero Sport 4X4 13 unit. Sementara 10 persen lagi diperoleh dari penjualan Grandis GLS, GT, Pajero Super Exceed & Strada Triton.

Prestasi penjualan Pajero Sport ini pun sekaligus mendongkrak pendapatan Mitsubishi di ajang IIMS, karena pada IIMS 2008 KTB yang hanya mampu mencatatkan prestasi penjualan sebesar 80 unit kendaraan saja.

Ford Motor Indonesia
Meskipun tahun 2009 ini industri otomotif diwarnai dengan ancaman krisis finansial, Ford ternyata mampu melawannya dan berhasil membukukan rekor. Sebab sejak pertama kali menunjukkan eksistensinya di Indonesia tahun 2002 lalu, PT Ford Motor Indonesia (FMI) di tahun 2009 ini mencatatkan rekor penjualan tertingginya.

Pada kuartal ketiga 2009, FMI mencatatkan penjualan sebanyak 2.603 unit, atau lebih tinggi 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 2.375 unit. Ford menorehkan prestasi penjualan tertingginya di bulan Agustus lalu, dengan angka penjualan sebanyak 1.691 unit, padahal sebelumnya Ford hanya mencatat angka sebanyak 520 unit.

Pihak FMI mengakui, kenaikan penjualan yang signifikan tersebut akibat pembelian 1.191 unit Ford Ranger dan Focus oleh Kepolisian RI , yaitu 600 unit Ford Focus dan 591 Ford Ranger.

Namun, dibulan September, Ford kembali membukukan penjualan normalnya dikisaran 393 unit. Sedangkan total penjualan selama tahun 2009 ini sebanyak 4.932 unit, dengan target 2009 sebanyak 6.000 unit.

Untuk mempertahankan prestasi tersebut, FMI pada 2010 sudah bersiap dengan sejumlah jurus baru. Salah satunya dengan meluncurkan Ford Fiesta. Sekedar diketahui, sedan hatchabck ini sudah dipamerkan di Thailand International Motor Expo 2009 pada tanggal 2-13 Desember 2009.

Ford Fiesta diproduksi di Ford AutoAlliance Thailand (AAT), dan khusus dibuat untuk pasar ASEAN. Dengan kendaraan tersebut Ford berharap dapat meningkatkan penjualan mobil Ford di negara-negara tersebut, termasuk Indonesia yang terbilang prospektif untuk segmen hatchback. Kehadiran Ford Fiesta sekaligus mematahkan anggapan bahwa FMI tabu bermain di segmen hatchback yang selama ini memang dikenal keras persaingannya.

Grup Astra Justru Melejit


Sepanjang 2009, krisis ekonomi global memang langsung memangkas permintaan mobil. Meski pasar otomotif diperkirakan tergerus hingga 30% dari tahun sebelumnya, namun kinerja Grup Astra disektor ini sesungguhnya tidak terlalu jeblok. Grup Astra yang diwakili merek-merek terkemuka seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot, ternyata mencatat penurunan yang lebih kecil dibandingkan pasar domestik, yaitu 18% atau menjual sekitar 41.000 unit dibandingkan periode yang sama pada 2008.

Namun dibalik penurunan itu, Astra yang didukung oleh penjualan dua mobil primadona, Toyota Avanza, Kijang Inova dan Daihatsu Xenia, berhasil memperluas pangsa pasar menjadi 57%, meningkat 5% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya.
Di kuartal ketiga, Astra meluncurkan beberapa model baru dan facelift, termasuk diantaranya Toyota Camry, Fortuner 2.5G Diesel A/T, Kijang Innova J, new Rush G, new Rush S dan Daihatsu Sirion M. Sementara memasuki November 2009, Astra kembali menggebrak dengan meluncurkan varian matik untuk peminat Avanza dan Xenia. Ini adalah gebrakan yang terbilang fenomenal karena selama ini, varian matik hanya diadopsi oleh mobil-mobil di kelas menengah.

Dengan berbagai terbosan tersebut, serta semakin menurunnya tingkat suku bunga, Astra berharap penjualan mobil mereka sebanyak 540.000 unit dapat tercapai pada 2010.

Fenomena Yaris
Yang menarik, kehadiran Toyota Yaris semakin memperkuat posisinya sebagai mobil pilihan anak muda. Pada November 2009, Yaris berhasil mencetak peningkatan penjualan sebesar 30,1 persen. Kehadiran New Yaris terbukti mampu mengangkat Toyota di segmen hatchback yang terkenal ketat persaingannya.

Sejak diluncurkan pertama kali di Indonesia pada 2006, penjualan ritel Yaris di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. "Ini semakin menunjukkan Yaris sebagai Indonesian Car of The Year 2009," kata Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di Jakarta, Senin 7 Desember 2009.

Pada 2006, penjualan ritel Yaris sebanyak 9.089 unit, kemudian pada 2007 meningkat menjadi 9.659 unit, dan pada 2008 meningkat kembali menjadi 13.132 unit. Sedangkan pada 2009, pada November, Yaris kembali mencetak penjualan 1.180 unit. Penjualan ini merupakan tertinggi sepanjang 2009. Bahkan melampaui jumlah penjualan pada yang sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya TAM hanya mematok penjualan Yaris bisa mencapai 500-800 per bulan menyusul keluarnya varian terbaru Yaris facelift . Presdir PT Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan bahkan hanya menargetkan kenaikan market share dari 23 persen ke 25 persen. Atau seperti tahun 2007 yang mencapai 29 persen, ujarnya. Target ini tampaknya mulau mendekati penjualan bulanan pesaing terdekat Yaris, yakni Honda Jazz yang rata-rata terjual 1.500 - 2.000 unit per bulan.

Sepanjang 2009, Yaris juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan seperti Indonesian Car Of The Year 2009 dari Majalah Mobil Motor, dan brand choice by Community tahun 2009 dari majalah SWA .

Berbagai perubahan di sisi interior dan eksterior, tampaknya cukup mendulang tingginya minat kaum muda yang memang dikenal energik, stylish, dan groovy sesuai target market Yaris.

Tuesday, December 8, 2009

Pasar Hatchback Tetap Memikat


Seperti sudah diduga, pasar mobil sepanjang 2009 tertekan oleh lemahnya permintaan. Untuk meningkatkan penjualan, sejumlah ATPM tetap meluncurkan produk baru termasuk di segmen hatchback. Selain untuk mempertahankan pangsa pasar, langkah ini mereka lakukan untuk mengantisipasi kembali pulihnya pasar otomotif pada tahun depan.

Pada 25 November lalu, PT Mazda Motor Indonesia (MMI) punya gawean penting. Setelah ditunggu cukup lama, vendor asal Jepang itu resmi meluncurkan New Mazda2.
Mobil yang diposisikan sebagai city car ini, dibekali mesin berkapasitas 1.5 liter 4-silinder, DOHC 16-valve yang memproduksi tenaga 103 hp pada 6.000 rpm dan torsi 137 Nm pada 4.000 rpm. Mazda2 diklaim mengonsumsi bahan bakar luar kota 17,8 km/liter, dalam kota 11,23 km/liter dan kombinasi 14,7 km/liter.

Lalu, pasar mobil apa saja yang akan terganggu dengan kehadiran Mazda2? Tentu saja Toyota Yaris, Suzuki Swift, Nissan Livina, dan sang jawara Honda Jazz.

Pihak Mazda menyatakan siap menggoyang pasar hatchback di Indonesia. Mazda2 memiliki desain yang lebih modern, berkualitas tinggi, bermesin tangguh dan hemat bahan bakar akan menjadi pihan baru buat penggemar city car di tanah air.

Seperti diutarakan Masaharu Yamaki, Executive Vice President Mazda Motor Corporation, MMI memang belum menentukan berapa unit Mazda2 yang akan diekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia, namun pihaknya yakin permintaan akan bagus karena Mazda2 memiliki desain stylish, berkualitas tinggi, safety dan semangat Zoom-Zoom, ujarnya. Horigome mengakui Honda Jazz dan Yaris akan sulit ditaklukan. Namun Horigome optimis Mazda2 akan mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia terutama kalangan anak muda.

Horigome juga menambahkan, reaksi dari konsumen Mazda menyatakan rata-rata dari mereka yakin bahwa the New Mazda2 menawarkan nilai yang seimbang antara desain yang stylish, kualitas, ditambah dengan harga yang bersaing.

Dan tampaknya optimisme Horigome bukan sekedar mimpi di siang bolong. Dari periode 26-29 November 2009, MMI berhasil menjual 200 unit Mazda2 dari target penjualan yang dicanangkannya sebanyak 300 unit per bulan. "Pelanggan telah menunjukkan minat yang tinggi terhadap Mazda2 yang stylish. Ini adalah bentuk antusiasme positif konsumen atas penampilan perdana Mazda2 yang merupakan jawara World Car of the Year 2009," ujar Horigome.

Hyundai i20
Ditengah melemahnya permintaan, pasar sedan jenis pantat tepos (hatchback) memang tetap menggiurkan. Sebelum Mazda 2 hadir, Hyundai Mobil Indonesia (HMI) juga sudah menurunkan andalannya, Hyundai i20 di segmen ini. Varian hatchback terbaru Hyundai i20, di bulan Oktober menggeser saudaranya Hyundai Avega dalam penjualan terbanyak bagi PT Hyundai Mobil Indonesia.

"Oktober lalu, i20 telah terjual sebanyak 150 unit, itu merupakan terbanyak diantara produk-produk Hyundai lainnya," ungkap Vice Presiden HMI, Erwin Djajadiputra. Pada periode itu , Hyundai menjual Avega sebanyak 120 unit. disusul varian city car mereka yaitu i10 dengan catatan penjualan sebanyak 60 unit.

Sebelumnya berdasarkan data yang dilansir Gaikindo, penjualan Hyundai Avega selalu mendominasi dari awal tahun 2009 hingga bulan September 2009 lalu. Namun Avega kini mulai tergeser oleh i20. "Terus terang, kita cukup senang, karena ternyata i20 responnya bagus dari masyarakat," ungkap Erwin.

Sejauh ini, Hyundai sudah berhasil mengirimkan sebanyak 600 unit i20, yang diharapkan, sisanya bisa dikirimkan sampai akhir tahun ini, dengan komposisi mesin diesel yang mencapai 15 sampai 20 persen. Saat ini untuk mendapatkan Hyundai i20, pelanggan harus menunggu sekitar 1 bulan. Namun, untuk meminimalisir hal tersebut, sampai akhir tahun 2009 ini, Hyundai akan memasok 750 unit i20.

Memiliki rentang harga yang sangat kompetitif, yaitu pada kisaran Rp 153 juta, terlebih dengan dukungan fitur berkelas Eropa, tentunya membuat i20 mulai dilirik konsumen tanah air sebagai sebuah mobil kompak. Sehingga, Medium City Car terbaru dari Hyundai ini bisa saja membuat para kompetitor dikelasnya menjadi ketar ketir.

Fenomena tersebut rupanya sejalan dengan prediksi Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, Jongkie D Sugiarto, pada saat meluncurkan i20 di Mostcatly Cafe, Pondok Indah, Jakarta.

Menurut Jongkie, Hyundai i20 memiliki fitur terlengkap dikelasnya, dengan rentang harga terendah dibanding para kompetitornya, yang membuat dirinya yakin i20 bisa diterima konsumen Indonesia. Bahkan, kalau memang penerimaan pasarnya bagus, HMI berniat untuk merakit varian berkonsep 'Leading Sub-compact Car' tersebut di Indonesia. "Kalau memang pasar maintenance-nya bagus, kita bisa meminta Hyundai i20 untuk dirakit disini," ujar Jongkie.

Hatchback 2010
Diluar Mazda dan Hyundai yang sudah lebih dulu menantang dominasi pemain lama, Nisssan dan Chevrolet juga akan menggebrak pasar hatchback di 2010. Meski sudah menurunkan Livina, Nissan dikabarkan akan segera memperkenalkan mobil hathcback terbaru mereka di 2010.

"Pihak prinsipal kita sudah menyetujui kalau Nissan juga ingin memasarkan hatchback di Indonesia pada 2010," aku Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Takayuki Kimura beberapa waktu lalu.

Meski tidak menyebutkan merek mobil dan waktu peluncurannya, niatan NMI untuk meluncurkan hatchback tersebut karena menilai produk global tersebut akan dipasarkan se-Asia. "Karena itu produk global jadi kita tertarik untuk memasarkannya. Pokoknya tunggu saja di 2010 peluncurannya di Indonesia, "ujarnya.

Sementara, Direktur Marketing PT NMI, Teddy Irawan mengaku belum bisa menyebutkan berapa kapasitas mesin dari mobil hatchback itu. "Kita belum bisa memastikan kapasitas mesin berapa yang kita pasarkan. Masih ngitung-ngitung," ujar Teddy.
Sementara ATPM Chevrolet di Indonesia, PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAI), merencanakan untuk memasarkan 2010 Chevrolet Spark. Mobil ini pernah mencuri perhatian saat tampil bersama Chevrolet Camaro dalam film Transformers II – Revenge of The Fallen.

Dalam film itu, 2010 Chevy Spark masih dalam bentuk mobil konsep dengan nama Chevy Beat. Belakangan, dalam produksinya, Chevrolet malah menjual dengan nama Spark. Meski berubah nama, Spark tak ada bedanya dengan Beat. Spark tetap tampil dengan tiga pintu, satu pintu di antaranya berada di belakang (hatchback).

Chevrolet Spark diperkenalkan dalam International Motor Show 79 di Jenewa, Swiss, pada 5 - 13 Maret 2009. Spark sebenarnya lahir sebagai pengganti Daewoo Matiz yang telah lama mengisi pasar Chevrolet mini.

Chevrolet Spark yang memiliki panjang 3,640 meter dengan wheelbase 2,375 meter ini tersedia dalam mesin DOHC 4 silinder berkapasitas 1000 cc dan 1200 cc. New Chevrolet Spark juga akan dibekali front, side dan curtain airbags. Tak lupa ABS dan sistem stability control.

Chevy kecil ini baru akan beredar di dealer Eropa pada awal 2010. Baru kemudian pasar-pasar lain. Meskipun Amerika mendapat bagian penjualan mobil kecil Chevy, belum dipastikan Spark akan di jual di AS.

Sedangkan di Indonesia, Spark akan hadir pada Juni-Juli 2010. Kehadirannya, setelah Chevy Cruze, pada awal 2010. "Kami akan ambil dari Korea Selatan," kata Managing Director GMAI Mukiat Sutikno di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun soal harga, Mukiat tak mau berterus terang. Masih tergantung dengan fluktuasi nilai tukar, kilahnya.