Friday, June 25, 2010

Mampukah Droid X Mengangkat Kembali Pamor Motorola?


Tak ada yang membantah bahwa Motorola adalah vendor ponsel besar. Bersama dengan Ericsson dan Siemens, sejak beberapa dekade, vendor yang berbasis di Virginia ini, adalah pemasok jutaan ponsel, terutama pada saat generasi analog berkibar di era '70 hingga '80-an.

Namun pamor Motorola mulai meredup. Tren migrasi ponsel dari analog ke digital pada di awal '90-an, memunculkan banyak pemain baru yang siap menantang dominasi tiga besar itu. Nokia, yang secara cerdik mengubah tampilan produk menjadi lebih fashionable dan user friendly, dengan cepat diterima pasar. Begitu pun pemain seperti Samsung atau LG yang sebelumnya dikenal sebagai anak bawang. Pada akhirnya, agresifitas Nokia sukses mendongkel Motorola di puncak market share pada akhir 2000, dibuntuti ketat oleh duo Korea itu.

Beruntung dibandingkan dengan Ericsson, Siemens atau Alcatel yang akhirnya memutuskan untuk keluar gelanggang, Motorola masih bisa bertahan. Meski dari perolehan market share, kini Motorola harus terlempar dari posisi lima besar dunia. Strategi fokus ke pasar domestik dengan menggandeng operator, seperti Verizon dan Sprint, membuat nyawa Motorola tertolong. Sejumlah produk yang mereka lemparkan ke pasar, seperti varian ROKR, lumayan antusias diterima pasar.

Droid X
Kini di era mobile broadband, Motorola mencoba peruntungan dengan mengeluarkan jagoan barunya di ranah ponsel Android. Droid X, demikian nama produk ini, digadang-gadang telah digenjot oleh vendor asal Amerika Serikat itu sampai limitnya.

"Motorola telah mendesain Droid X agar inovasi Android di dalamnya bisa dieksplorasi sampai batasnya, sehingga membuat Anda (pengguna-red.) dapat melakukan hal lebih dengan perangkat genggam Anda," ujar co-CEO Motorola, Sanjay Jha.

Di AS, Motorola menggandeng Verizon Wireless untuk memasarkan Droid X. Ponsel ini memiliki layar 4,3 inch, kamera 8 megapiksel, dan 720p HD camcorder. Sementara 'otaknya' mengandalkan prosesor 1 GHz.

"Kami mencoba menerobos batasan yang ada, sehingga pengguna dapat mengeksplorasi internet dari yang pernah dirasakan sebelumnya, entah itu dari genggaman atau di rumah," lanjut Sanjay. Kelebihan Droid X lainnya adalah, sudah mengusung sistem operasi Android 2.2 Froyo. Selain itu, produk ini juga dikatakan sudah bisa menjalankan Adobe Flash Player 10.1. Sementara harga yang dibanderol untuk Droid X mencapai US$ 199,9. Namun untuk itu pengguna harus diikat dengan paket layanan data Verizon selama 2 tahun.

Mampukah Drod X mencuri perhatian pasar, sekaligus mengembalikan kembali kejayaan Motorola?

Eric Schmidt Membuat Google Terus Berlari Kencang


Dalam jagat online, Google adalah pemain yang nyaris tak tertandingi. Mesin pencari yang mereka ciptakan benar-benar telah mengubah cara netters berhubungan dengan dengan dunia maya.

Namun tak puas dengan predikat sebagai "No. 1 Search Engine", dalam beberapa tahun terakhir, Google terus merangsek ke wilayah lain yang selama ini sudah dikangkangi pemain besar. Ambil contoh, di segmen smartphone. Tak hanya menyiapkan Android, OS dengan platform terbuka, Google juga memiliki Nexus One yang membuat Apple, RIM, Nokia, semakin keteteran.

Sukses Android semakin membuat Google percaya diri. Alhasil, TV menjadi sasaran berikutnya. Saat ini Google tengah menyiapkan Google TV yang akan mengubah cara orang di seluruh dunia menyaksikan tayangan layar kaca, dengan gaya digital yang lebih interaktif.

Dengan berbagai terobosan itu, tak pelak Google kini adalah icon di era digital wave. Dan Eric Schmidt adalah salah satu sosok dibalik energi perubahan yang membuat Google semakin diperhitungkan.

Rasanya tak sia-sia, dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin merekrut Eric Schmidt dari Novell, tempat di mana dia memimpin perencanaan strategis perusahaan, manajemen dan pengembangan teknologi sebagai chairman dan CEO.

Sejak datang ke Google pada 2001, Eric telah fokus pada pembangunan infrastruktur korporat yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan cepat Google sebagai sebuah perusahaan dan untuk memastikan bahwa kualitas tetap tinggi, sementara waktu siklus pengembangan produknya dijaga agar tetap minimum.

Bersama dengan Larry dan Sergey, Eric bertanggung jawab atas operasional Google dari hari ke hari. Pengalaman Eric di Novell, membuat lulusan Princeton University ini, memliki pengetahuan yang lebih dari cukup di bidang strategi internet sekaligus pengembang teknologi yang hebat.

Sebelum menjabat posisi puncak di Novell, Eric adalah kepala kantor teknologi dan pejabat eksekutif korporat di Sun Microsystems, di mana dia memimpin pengembangan Java, platform-independen Sun teknologi pemrograman, dan menentukan strategi perangkat lunak Internet Sun.

Eric memiliki gelar sarjana di bidang teknik elektro dari Princeton University, dan gelar master dan Ph.D. dalam ilmu komputer dari University of California, Berkeley. Pada tahun 2006, Eric terpilih menjadi anggota National Academy of Engineering, yang mengakui karyanya tentang "pengembangan strategi yang paling sukses perusahaan Internet di dunia mesin pencari". Ia juga ketua dewan direksi untuk Amerika Baru Foundation dan sebelumnya merupakan anggota dewan direksi di Apple Inc.

Agar tidak terjebak pada konflik kepentingan, pada bulan Agustus 2009, Schmidt mengundurkan diri Apple. Kini, setelah bebas dari bayang-bayang Steve Jobs, Eric terus mengibarkan kapak peperangan, karena Nexus One besutan Google diprediksi akan menjadi gadget yang tak kalah populer dengan iPhone, smartphone buatan Apple.

Thursday, June 24, 2010

iPhone 4 Vs Nexus One


Pertarungan antar dua penguasa digital wave Google dan Apple terus berlanjut. Setelah bertahun-tahun menguasai jagat smartphone, lewat iPhone, Apple kini tak hanya berperang dengan RIM (Blackberry) atau Nokia, namun juga dengan Google.

Namun sejauh ini Apple masih berada diatas angin. Berbagai laporan menyebutkan, iPhone 4 besuat Apple adalah gadget yang paling ditunggu. Para analis pasar bahkan memperkirakan Apple terancam kekurangan stok iPhone 4 menyusul suksesnya penjualan smartphone terbaru tersebut yang dimulai Kamis (24/6/2010) di berbagai negara. Jumlah permintaan iPhone 4 diprediksi sangat tinggi, namun kapasitas produksinya diprediksi mungkin tak sanggup memenuhinya.

Hal tersebut antara lain disebabkan kurangnya pasokan komponen utama terutama LCD. Menurut laporan comScore yang dirilis hari ini, pasokan LCD untuk produksi iPhone 4 bakal harus bersaing dengan permintaan untuk produksi Motorola Droid X yang datang hampir bersamaan di pasar saat ini. Motorola hari ini mengumumkan bahwa smarphone terbarunya yang berbasis platform buatan Google, Android 2.1, akan hadir mulai 15 Juli di AS.

"Droid datang bersamaan dan dengan permintaan yang begitu besar terhadap iPhone 4 membuat persaingan Apple dan Google semakin seru saja," demikian pernyataan firma riset analis comScore. Apple minggu lalu mengklaim mendapat pesanan 600.000 unit iPhone 4 belum termasuk yang membeli langsung saat penjualan perdana hari ini.

Di Jepang, stok iPhone 4 habis terjual pada siang hari sejak antrean dibuka tadi pagi buat para pelanggan yang tidak sempat memesan. Di London bahkan pemesanan tidak dilakukan dan O2 sebagai salah satu operator hanya melayani pembelian langsung karena takut kekurangan stok saat penjualan perdana. Hari ini iPhone 4 dijual serentak di Jepang, inggris, Perancis, Jerman, dan AS. Pada Juli nanti rencananya iPhone 4 akan dijual di 18 negara dan 88 negara mulai September.

Tak mau kalah, Google mengumumkan lebih dari 160.000 ponsel yang didukung sistem operasi Android terjual setiap hari.

CEO Google Eric Schmidt berbicara dengan jaringan televisi CNBC saat peresmian telepon Android baru dari Motorola Droid X. "Semua orang terpaku pada perangkat mobile setiap saat, setiap hari, kecuali mereka sedang tidur. Semuanya pindah ke mobile dan kami berpartisipasi di dalamnya. Kami memiliki lebih dari 160.000 pengiriman secara global setiap hari. Momentum ini begitu fenomenal." kata Schmidt

Baru sebulan yang lalu, pada pertemuan tahunan pemegang saham Google, Schmidt mengatakan sedikitnya 65.000 ponsel yang diperkuat Android dikirim setiap hari.

Google membuat software Android yang tersedia untuk produsen handset dan juga menjual smartphone sendiri, Nexus One.

Angka-angka penjualan spektakuler yang dikutip oleh Schmidt bisa jadi handset Android akan jauh melebihi Apple yang mencatat penjualan sebesar 8.750.000 iPhone kuartal terakhir.

Menurut perusahaan penelitian industri NPD, penjualan smartphone yang menjalankan Android di AS benar-benar melonjak pada kuartal pertama tahun ini.

Smartphone Android-powered porsi 28 persen dari penjualan konsumen AS dibandingkan dengan 21 persen untuk iPhone, NPD kata.

Pembuat BlackBerry yang popular Research in Motion Kanada mempertahankan posisi teratas dengan 36 persen penjualan smartphone AS untuk kuartal pertama.

Apple telah menjual lebih dari 50 juta iPhone sejak meluncurkan smartphone layar sentuh pada 2007.

Mampukah Galaxy S, Tingkatkan Market Share Samsung?


Raksasa Korea, Samsung Electronics, terus menebar ancaman. Sukses di segmen medium, Samsung kini mengincar kasta lebih tinggi, yakni smartphone. Tak tanggung-tanggung, Samsung menargetkan dapat menggandakan perolehan market share hingga 10% pada kuartal keempat mendatang. Saat ini Samsung hanya menguasai pangsa pasar ponsel pintar itu sebesar 5%.

Lee Donjoo, Senior Vice President Samsung Mobile Communications Division mengatakan, Samsung optimistis meraih pencapaian di atasa 10 persen. Keyakinan Donjoo tersebut cukup beralasan, karena Samsung memiliki senjata terbarunya, yakni ponsel terbaaru Galaxy S.

Menurut catatan Bloomberg, bila Samsung berhasil menguasai lebih dari 10% pangsa pasar, maka vendor asal Korea tersebut akan melampaui produsen ponsel Asia lainnya, HTC corp. Pada tahun 2009, HTC menguasai sekira 7% pangsa pasar, sedangkan urutan teratas masih di dominasi Nokia dengan menguasai sekira 40%, dan Blackberry yang kini menyodok hingga 15%.

Keyakinan Samsung meraih pangsa pasar tersebut dinilai cukup realistis. "Samsung dapat dengan mudah dapat memenuhi target karena kami berhasil mentransfer fitur perangkat keras ke Samsung Galaxy yang cukup kompetitif di pasar," kata Lee Sun Tae analis senior Meritz Securities, Seoul.

Galaxi S telah diluncurkan pada Juni 2010. Di ponsel ini Samsung mengusung layar yang dilapisi lapisan Super AMOLED. Dengan Super AMOLED, kemampuan layar akan 20 persen lebih cerah, tidak hanya itu saja saat di luar ruangan layar akan mereduksi sebanyak 80 persen.

Kemampuan komputasi Galaxi S didukung prosesor Snapdragon 1 GHz dari Qualcomm yang merupakan prosesor terbaik untuk smartphone saat ini. Sementara fitur lainnya yang juga tak kalah menawan adalah kamera 5 megapiksel, GPS, bluetooth 3.0, wifi, Android dengan layar Super Amoled 4 inci dan prosesor aplikasi 1GHZ yang menampilkan video HD.

"Respon pasar Eropa untuk Galaxy S akan sangat baik, dan Samsung dapat lebih optimistis menatap tahun 2010," tambah Lee. Keyakinan Samsung di segmen smartphone, tampaknya juga didukung oleh keberhasilan varian sebelumnya yakni Jet yang cukup sukses di pasaran.

Pertarungan di pasar ponsel global, juga diperkirakan akan semakin sengit. ISuppli Corp memprediksi penjualan ponsel akan meningkat sekitar 36% menjadi 247 juta unit pada tahun 2010.

Frans Sunito dan Ekspansi Jasa Marga


Bisnis jalan tol memang tidak ada matinya. Jutaan kendaraan yang melintas di berbagai ruas tol, membuat operator tol seperti PT Jasa Marga (JM)terus menimba fulus yang tak sedikit. Tahun lalu, perusahaan pelat merah itu sukses meraih pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun. Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik, Dirut JM Frans Sunito menargetkan pendapatan di tahun 2010 tumbuh menjadi Rp 4,4 triliun. Angka ini berarti naik 22,22% dibandingkan 2009.

Namun untuk meningkatkan corporate value sekaligus mendongkrak pendapatan, Frans menginginkan JM terus melebarkan sayap bisnis, terutama pada bidang-bidang yang related dengan bisnis utama. Alhasil, setelah masuk ke bisnis properti, Frans kini mengarahkan perusahaan pelat merah itu, untuk terjun bisnis jaringan fiber optic.

Untuk pengembangan bisnis lain di luar bisnis inti jalan tol, Jasa Marga menyiapkan dana senilai Rp 170 miliar. "Dana ini termasuk pengembangan jaringan fiber optic dan properti," kata Frans yang menahkodai JM sejak 2006.

Di bisnis fiber optic, JM akan memaksimalkan lahan di sekitar jalan tol milik mereka. Demi melancarkan rencana bisnis fiber optic, JM akan menggandeng perusahaan berbasis telekomunikasi. Sampai saat ini JM masih menyeleksi calon mitra mereka lewat proses tender atau beauty contest.

"Kami akan terus memaksimalkan aset-aset nyata dan tidak nyata Jasa Marga demi memperkuat nilai tambah perusahaan," kata pria yang piawai memainkan gitar ini.

Selain bisnis fiber optic, sebelumnya Jasa Marga juga siap menggarap bisnis properti. Jasa Marga menggandeng PT PP untuk membangun proyek properti di Jawa Timur. Kedua perusahaan akan mendirikan perusahaan patungan yang nantinya bertanggungjawab atas pengelolaan properti di wilayah tersebut.

Diluar PP, Jasa Marga juga telah melakukan MOU dengan BUMN pengelola jasa pelabuhan, PT Pelindo II. Menurut Frans, kerjasama dengan Pelindo II masih dalam penjajakan, intinya tanah milik Pelindo II akan dilewati jalan tol, sementara tujuan jalan tol ke pelabuhan. Kita segera lakukan kajian apa detail dari MOU ini.

”MOU belum detail, prinsipnya Pelindo II punya tanah dan tanahnya akan dilewati jalan tol ke Pelabuhan. Jalan tol dibangun pemerintah, apakah jasa marga yang jadi operator terserah pemerinya atau mungkin akan ditenderkan,” jelasnya.

Monday, June 7, 2010

Mimpi Emirsyah Satar Terbangkan Garuda Lebih Tinggi


Tak berlebihan jika kinerja Garuda Indonesia yang semakin membaik, tak lepas dari tangan dingin Emirysah Satar. Faktanya, laba bersih Garuda terus melejit. Tahun 2008, dibukukan laba bersih Rp 669,47 miliar, naik sekitar 11 kali lipat dibanding tahun 2007 sebesar Rp 60,18 miliar. Padahal, tahun 2006 Garuda merugi Rp 197,07 miliar dan 2005 merugi Rp 688,56 miliar. Padahal selama bertahun-tahun Garuda dipersepsikan sebagai BUMN yang terus merugi.

Bagaimana Emirsyah membalikkan posisi Garuda yang sebelumnya kadung identik dengan rapor yang selalu merah.

Jawabnya adalah transformasi yang dinamai Garuda Experience! Transformasi yang dilakukan Emir tak sekadar memoles laporan keuangan, atau mendatangkan pesawat berteknologi mutakhir. Garuda juga berupaya memperbaiki pelayanan.

Namun, perubahan itu tak terjadi dalam semalam. ”Pertama, tiap masalah diidentifikasi dan didiagnosis. Lantas, diterapkan strategi untuk perbaikan,” kata Emir, yang memimpin Garuda sejak tahun 2005.

Setelah didiagnosis, 85 persen rute Garuda merugi. Rute Jakarta-Pontianak, contohnya, langsung ditutup meskipun Garuda punya kantor megah di Pontianak.

Sepuluh pesawat B-737 sewaan langsung dipulangkan untuk menekan biaya operasional. Garuda mulai fokus pada rute ”gemuk”. Pendekatan keuangan makin menjadi landasan operasionalnya.

Tonggak perubahan Garuda pun ditetapkan. Tahun 2006 dicanangkan untuk konsolidasi, 2007 sebagai tahun rehabilitasi, 2008 dan 2009 adalah tahun turnaround. Diharapkan, tahun 2010 dan seterusnya Garuda dapat berkompetisi, bahkan dengan maskapai regional.

”Garuda itu organisasi besar, maka sejak awal kerja tiap ’rantai’ juga dipertegas. Batas waktu tiap pekerjaan dipertegas. Tujuannya agar tiap janji yang diberikan tiap unit ditepati, misalnya untuk on-time performance,” ujarnya.

Di Garuda, perubahan diinternalisasi dengan nilai-nilai perusahaan yang disingkat FLY HI, yakni efficient & efffective, loyalty, customer centricity, honesty & openness, serta integrity.

Key performance indicators (KPI) diterapkan untuk mengikat tiap orang dengan target perubahan. Garuda di tangan Emir tak pernah memutus hubungan kerja ribuan pekerja. Tiap pekerja dipacu mencapai target maksimal dengan implementasi balance score card pada tahun 2008.

Sekadar contoh, ditetapkan 23 aspek penilaian KPI Garuda. Bobot tertinggi adalah tingkat insiden (12,5 persen), lalu kepuasan pelanggan (7,5 persen), ketepatan waktu (7,5 persen), komitmen pengembangan sumber daya manusia (7 persen).

Baru kemudian utilisasi armada pesawat (5 persen), profit margin (4,5 persen), laba usaha (4 persen), komitmen pengembangan kepemimpinan (4 persen), pengelolaan utang (3 persen), hingga pendapatan (3 persen).

”Dengan bantuan KPI, didapat 20 persen pegawai berkinerja terbaik dan 20 persen terburuk. Pegawai yang baik diberi bonus besar untuk memotivasi mereka, sedangkan yang terburuk tidak mendapat bonus,” katanya.

Begitu bonus dibagikan, seorang general manager (GM) Garuda di Jepang menelepon. Dia mempertanyakan transfer uang dalam jumlah besar ke rekeningnya. ”GM itu tak percaya bonusnya begitu besar. Dia takut ada salah transfer,” kata Emir sambil tertawa.

Metode lain Emir adalah setiap tiga bulan turun langsung ke cabang-cabang mendengar aspirasi dan keluhan pekerja. Pertemuan tak hanya dengan manajer, tetapi semua pekerja. Tak selalu ada jawaban, tetapi manajemen akan menindaklanjuti. Manajemen pun tahu permasalahan dan usul dari pekerja level terbawah.

Awalnya, selalu ada jarak antara manajemen puncak dan pekerja dalam tiap pertemuan. Namun, kian lama pekerja tak merasa takut, manajer puncak juga tak jengah saat ada keluhan dan kecaman terlontar dalam pertemuan. ”Komentar apa pun tak menjadi masalah kalau manajer dan pekerja sama-sama profesional, tak perlu ada sakit hati,” katanya.

Bintang lima


Tahun 2014 Garuda berharap terbang ”lebih tinggi”. ”Kami ingin menjadi maskapai bintang lima,” kata Emir. Skytrax pada 2008 meningkatkan standar Garuda, dari bintang 3 ke bintang 3 plus. Tahun ini Garuda menyabet predikat maskapai bintang 4. Mengambil contoh, di tingkat bintang 5 ada Singapore Airlines.

Garuda juga berupaya keras agar diakui dunia penerbangan internasional. Di antaranya dengan berusaha meraih sertifikat keselamatan bertaraf internasional dari International Air Transport Association (IATA) Operational Safety Audit (IOSA).

IOSA merupakan pengakuan yang serius. Agar lulus audit IATA, Garuda menjalani pemeriksaan selama sembilan bulan, mencakup 600-700 komponen penilaian. Garuda menjadi maskapai pertama Indonesia yang lulus audit IATA itu.

Garuda juga berharap ”bahan bakar” lebih baik dari penawaran saham perdana kepada publik (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Targetnya, realisasi pada 2010 ini, meskipun rencana IPO itu sebenarnya meleset dari jadwal tahun 2009 karena krisis keuangan global.

Dengan dana dari bursa, Garuda akan berekspansi menjadi maskapai penghubung dari regional satu ke regional lain. Tahun 2010 Garuda terbang ke Belanda dan lima tahun mendatang akan diterbangi pula rute Jakarta-London dan Jakarta-Paris.

Bagaimana mencapai mimpi itu? ”Konsistensi terhadap sistem yang sudah dibangun. Siapa pun pemimpin Garuda, hendaknya setia dengan sistem itu,” tegas Emir.

Garuda Bidik Laba Rp 3,75 Triliun


Kinerja yang semakin mengkilat, membuat manajemen Garuda Indonesia semakin optimis. Tak tanggung-tanggung, maskapai kebanggan Indonesia itu, membidik laba bersih hingga Rp 3,75 triliun pada 2014. Ini merupakan sebuah peningkatan tajam setelah bertahun-tahun menderita kerugian.

Rapor Garuda mulai membaik tahun 2007. Garuda secara perlahan mulai membukukan laba bersih. Pada tahun 2006, Garuda mencatat laba sebesar Rp 60 miliar, tahun 2007 sebesar Rp 669 miliar dan tahun 2009 sebesar Rp 1,18 triliun.

"Ini adalah rekor profit bagi Garuda Indonesia. Kita berharap bisa terus meningkatkan pertumbuhan maskapai ini,' ujar Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.

Pada tahun 2014, Garuda membidik pendapatan operasional sebesar Rp 57,9 triliun. Angka tersebut meningkat pesat jika dibandingkan pendapatan operasional di tahun 2008 yang sebesar Rp 18,1 triliun.

Untuk terus meningkatkan pertumbuhan, Garuda melakukan sejumlah langkah seperti menambah jenis pesawat dari 54 di tahun 2008 menjadi 114 di tahun 2014. Garuda rencananya akan menambah pesawat jenis Boeing 877-300ER yang akan digunakan untuk rute-rute jauh seperti Jakarta-Amsterdam. Rute tersebut saat ini masih menggunakan Airbus A330-200, sehingga masih harus singgah di Dubai. Setelah menggunakan long haul Boeing 877, Garuda berharap Jakarta-Amsterdam bisa ditempuh tanpa transit di Dubai.

Garuda juga akan meningkatkan penerbangan domestiknya, termasuk juga rute internasional. Setelah Amsterdam, Garuda membidik rute ke Prancis dan dilanjutkan ke Amerika Serikat.

"Kita juga berencana untuk melakukan IPO sebelum akhir tahun ini dan kembalinya kami ke eropa adalah sebuah titik penting dalam menentukan kesuksesan IPO. Kami ingin mendapatkan sekitar US$ 300 juta guna mendukung rencana pertumbuhan jangka panjang," urai Emirsyah.

Nikmati Tampilan Baru Honda Tiger


Tanpa seremoni, PT Astra Honda Motor (AHM) memperbarui wajah Honda Tiger, Senin (7/6). Honda Tiger kini tampil dengan lampu depan tunggal (single headlamp), tidak lagi dengan dua lampu asimetris seperti di versi sebelumnya.

Direktur Pemasaran PT AHM Julius Aslan mengatakan kendati volume penjualannya tidak sebesar segmen motor bebek dan skutik, pertumbuhan penjualan motor tipe sport relatif stabil. Kontribusi tipe sport ini di pasar motor nasional berkisar 8% - 10%. “Ketangguhan dan kehandalan mesin 200 cc Honda Tiger sudah terbukti. Kami yakin kehadiran varian baru dan refreshment atas tampilan model sebelumnya akan semakin memperkokoh dominasi Honda di segmen sport 200 cc,” ujarnya.

Dilengkapi dengan visor pada bagian atas lampu utama membuat penampilan varian baru model sport ini tampak lebih sporty dan gagah. Selain itu, desain baru pada bracket alumunium penyangga lampu depan dan panel meter yang dilapisi warna chrome menambah kesan mewah dan stylish varian Tiger baru ini.

Sementara itu, varian lama Honda Tiger juga mengalami perubahan yang terlihat pada desain striping dan body color yang kini tampil lebih gagah dan agresif. Desain dua lampu asimetris Honda Tiger ini memadukan konsep desain yang advance dengan tampilan motor Eropa sehingga memunculkan desain motor

Advance Cruiser

Honda Tiger varian lampu tunggal memiliki tiga pilihan warna yaitu Black Bromo, Red Krakatau, dan Grey Leuser, sedangkan varian lampu asimetris mempunyai empat pilihan warna, yaitu Black Makaly, Red Savano, Grey Elbrus, dan White Cartenz.

Kedua varian Honda Tiger ini dilengkapi juga dengan secure key shutter yang membuat motor sport ini menjadi lebih aman dan shroud yang berkarakter menyatu dengan tangki bensin. Rem depan dilengkapi disk brake yang memberi kesan sporty layaknya motor besar sementara rear grabnya yang terpisah memperkuat kesan stylish dan futuristik.

Lampu belakang yang sudah dilengkapi dengan LED semakin menambah unsur dinamis dan kecanggihan motor dengan transmisi percepatan ini. Kendati memiliki tampilan yang berbeda, AHM memasarkan kedua varian Honda Tiger baru ini dengan harga yang sama, yaitu Rp 24,7 juta on the road DKI Jakarta.