Thursday, May 27, 2010

IETV, Revolusi TV Ala Google


Firma riset Strategy Analytics Inc menilai, Google TV akan berbeda daripada televisi-televisi internet yang lain, sekaligus menjadi yang paling unggul, karena Google TV dibangun oleh konsorsium raksasa teknologi, yaitu Google, Sony, Intel,dan Logitech.
"Dengan gabungan kekuatan Google, Sony, Intel, dan Logitech, Google TV tidak akan menjadi televisi internet biasa. Sebab, para raksasa teknologi itu memiliki tekad dan sumber daya yang kuat untuk membangun televisi internet terbaik," ujar Director Digital Media Strategies Service Strategy Analytics Inc Martin Olausson.

Director Multiplay Market Dynamics Service Strategy Analytics Inc Ben Piper bahkan menambahkan, kehadiran Google TV adalah sebuah revolusi. Sebab, Google TV akan mengubah total cara manusia menonton televisi.

"Selama ini, pemirsa harus mengikuti jadwal yang ditentukan stasiun televisi untuk menonton siaran favorit. Tetapi dengan televisi online, terutama Google TV, pemirsa bisa menonton siaran televisi kapan pun sempat," tutur Piper.

Firma riset DisplaySearch Ltd menilai, Google merilis Google TV pada saat yang tepat. Sebab, pada saat ini para produsen televisi memang berlomba menanam konektivitas internet built-in ke dalam pesawat televisi untuk mendongkrak volume penjualan, melalui penawaran fitur baru.

Firma riset iSuppli Corp, mengungkapkan, popularitas televisi berkonektivitas internet di dunia meningkat pesat seiring peningkatan penetrasi jaringan internet berkecepatan tinggi (broadband). iSuppli menyebut televisi berkonektivitas internet sebagai IETV (Internet-Enabled Television).

"IETV memudahkan konsumen melihat tayangan video online. Termasuk video di YouTube. Dengan IETV, pengguna juga bisa menonton video online secara lebih nyaman, daripada di layar komputer atau smartphone yang berukuran lebih kecil," ujar Analyst Television System Research iSuppli Corp Tina Tseng. iSuppli memperkirakan, volume penjualan global IETV akan terus meningkat mulai 2009 hingga 2013.

iSuppli menemukan, volume penjualan global IETV pada 2009 baru mencapai 14,7 juta unit. Namun karena IETV semakin populer, iSuppli yakin volume penjualan global IETV akan melambung menjadi 87,6 juta unit pada 2013.

DisplaySearch menambahkan, popularitas IETV semakin menanjak karena IETV mulai mampu menyajikan fungsi-fungsi internet yang sebelumnya hanya bisa disuguhkan oleh komputer. Misalnya menyajikan konferensi video atau menampilkan halaman berita online.

"Teknologi IETV pada saat ini semakin matang, sebab IETV sudah mampu menyuguhkan sejumlah fungsi komputer. Misalnya konferensi video.Di rumah,konsumen tentu lebih nyaman melakukan konferensi video dengan IETV daripada komputer biasa karena IETV memiliki layar jauh lebih besar," tutur Director TV Electronics Research DisplaySearch Ltd Paul Gray.

Televisi, Medan Pertempuran Baru Google


Sukses menancapkan dominasi di mesin pencari internet dan sistem operasi Android di pasar smartphone, Google Inc kini membawa Android untuk bertempur di medan perang lain. Bekerja sama dengan Sony Corp, Intel Corp, dan Logitech International SA, Google memodifikasi Android menjadi platform televisi internet. Google menyebut turunan terbaru dari Android itu sebagai Google TV.

Google mengungkapkan, software Google TV akan ditanam di sejumlah televisi dan Blu-ray player produksi Sony, sehingga pengguna bisa memanfaatkan televisi atau Blu-ray player untuk mengakses video online. Di samping itu, Google TV juga akan ditanam pada set-top-box (STB) produksi Logitech. Dipersenjatai prosesor Atom produksi Intel, STB Logitech itu dapat dihubungkan ke pesawat televisi, sehingga pengguna pun bisa mengakses video online.

Google menjelaskan, platform Google TV dilengkapi dengan browser internet Chrome, yang juga diproduksi Google. Alhasil, pengguna Google TV bisa melakukan pencarian konten multimedia online, sekaligus mengakses halaman web apa pun, tanpa harus menggunakan komputer. Google menambahkan, alat-alat elektronik pendukung Google TV akan dilengkapi remote control yang memiliki keyboard QWERTY, sehingga pengguna pun bisa melakukan pengetikan teks, baik untuk memasukkan kata kunci pencarian konten multimedia, atau pun untuk mengetikkan e-mail.

Google dan para mitra pengembang Google TV mengungkapkan, produk-produk elektronik pendukung Google TV akan tersedia mulai semester kedua 2010. Namun demikian, para pengembang Google TV tersebut belum mengungkap kisaran harga produk masing- masing. Di pasar elektronik konsumsi, televisi internet memang bukan produk baru. Contohnya, Apple Inc sudah merilis STB bernama Apple TV pada 2007.

Apple TV dapat dihubungkan ke pesawat televisi menggunakan konektivitas HDMI (High Definition Multimedia Interface). Setelah Apple TV terhubung ke televisi, pengguna pun bisa menonton video onlinedi pesawat televisi. Namun demikian,Apple TV memiliki banyak sekali keterbatasan. Salah satu yang paling fatal adalah Apple TV hanya bisa mengakses video online dari iTunes Store dan YouTube.

Akibatnya, pilihan konten yang dapat diakses pengguna pun menjadi sangat terbatas. Karena itu, Apple TV pun tidak populer. Upaya lain untuk mempopulerkan televisi internet dilakukan oleh Panasonic Corp dengan Viera Cast, yang dirilis perdana pada 2008.Namun serupa dengan Apple TV, Viera Cast terbelenggu oleh keterbatasan konten. Sebab,Viera Cast hanya bisa mengakses video online dari YouTube, Bloomberg News, Weather Channel, Amazon Video on Demand, dan Netflix.

Berbeda daripada para pesaing tersebut, Google TV menawarkan akses konten lebih beragam.Tentu saja, Google TV mendukung YouTube karena YouTube adalah layanan video-sharingmilik Google. Tetapi lebih dari YouTube, Google TV juga mendukung layanan video online dari Netflix dan Hulu. YouTube, Netflix, dan Hulu adalah layanan-layanan video online yang direkomendasikan Google.

Tetapi, pengguna juga bisa mengakses video online apa pun dari situs mana pun karena Google TV mendukung teknologi Flash dari Adobe Systems Inc, yang sudah menjadi platform standar konten multimedia online. Semakin menarik, Google TV juga mendukung layanan Twitter. Alhasil, pengguna pun tidak perlu menggunakan komputer atau pun smartphone untuk mengakses Twitter di rumah. Dengan Google TV, pengguna bisa duduk santai di sofa menghadap televisi layar besar, sehingga Twitter pun dapat diakses secara lebih nyaman.

Monday, May 24, 2010

Kantong Singapore Airlines Makin Tebal


Di saat industri penerbangan dunia terpuruk terkena krisis finansial global, Singapore Airlines Ltd. justru mencatatkan kinerja cemerlang. Maskapai yang mempunyai nilai pasar terbesar kedua di dunia ini mencetak lonjakan laba hingga enam kali lipat pada kuartal I-2010, seiring kenaikan jumlah penumpangnya.

Manajemen Singapore Airlines mengungkapkan, laba bersihnya hingga akhir Maret 2010 mencapai S$ 278 juta atau sekitar US$ 197 juta. Jumlah tersebut melonjak tajam jika dibandingkan laba bersih pada akhir tahun lalu, yang sebesar S$ 41,9 juta.

Sejatinya, pencapaian tersebut sudah diperkirakan para analis. Tiga analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, keuntungan tertinggi Singapore Airlines pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai S$ 190 juta.

Dengan pencapaian tersebut, berarti dalam dua kuartal terakhir ini Singapura Airlines selalu meraup untung. Padahal, tahun lalu maskapai berkode SQ ini menderita kerugian untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir.

Keuntungan yang dipetik SQ pada awal tahun ini merupakan sinyal bahwa pemulihan ekonomi telah mengembalikan jumlah penumpang pesawat. "Kondisi bisnis transportasi udara mulai membaik. Saya optimistis kelas premium juga akan pulih," kata Steven Lim, pengelola Daiwa SB Investments di Singapura.

Kinerja SQ juga tertolong oleh penurunan biaya bahan bakar, yang merupakan pengeluaran tebesarnya. Pada kuartal I-2010, biaya bahan bakar SQ sebesar S$ 996,5 juta atau turun 23% dari kuartal sebelumnya. Kerugian dari upaya lindung nilai harga bahan bakar pun lebih kecil. Maklum, SQ membeli 20% kebutuhan bahan bakar dengan lindung nilai.

Tuesday, May 18, 2010

Panasonic Optimis Kuasai 10% Market Share Kamera


Membaiknya kondisi perekonomian pada 2010, membuat para agen tunggal pemegang merek (ATPM) optimis penjualan mereka akan melonjak dibandingkan tahun lalu. Tengok saja, PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) yang haqul yakin pada tahun ini bisa menguatkan posisinya di pasar kamera digital.

Merujuk pada Lembaga riset Growth for Knowledge (GfK), permintaan kamera tahun ini bisa mencapai 670.000 unit. Permintaan ini membuat pasar kamera Indonesia sama besarnya dengan pasar kamera di Thailand.

"Kami menargetkan tahun ini kami bisa menguasai pangsa pasar 10% di industri kamera," ujar Wakil Presiden PGI, Rinaldi Sjarif. Target ini naik 2,5 kali lipat dibandingkan dengan realisasi penjualan kamera PGI tahun lalu.

Menurut Rinaldi, sebesar 60% dari kamera Panasonic masih merupakan kamera kompak. Baru sekitar 40% sisanya kamera sistem alias single lens reflex (SLR). Ia optimis target ini bisa tercapai. Karena saat ini kebutuhan gambar digital semakin menjamur ke semua kalangan mulai dari anak remaja hingga orang dewasa. Hal ini terkait dengan tingkat melek masyarakat akan komputer, internet, dan peralatan gadget yang semakin meningkat.

Demi mewujudkan target ini, PGI baru saja meluncurkan empat seri terbaru kamera dan camcorder Lumix. Selain itu, PGI juga menggenjot penjualan lewat pembentukan situs komunitas Lumix Indonesia Fan Page. "Situs ini merupakan pusat informasi Lumix bagi seluruh pelanggan kami," ujar Manajer Produk PGI, Dharma Parayana.

Sunday, May 16, 2010

Mampukah Anssi Vanjoki Mengangkat Kembali Pamor Nokia?


Setelah keteteran mengimbangi iPhone dan Blackberry di segmen smartphone, Nokia akhirnya memilih cara lain, yakni merombak eksekutifnya. Anssi Vanjoki, eksekutif vokal yang sukses melambungkan smartphone debutan Nokia tiga tahun lalu itu, kembali didapuk guna mengejar ketinggalan dengan para pesaing. Nokia berharap Vanjoki dapat kembali mengulang kejutan. Apakah dia akan sukses?

Vanjoki, veteran perusahaan selama 20 tahun akan mengambil alih unit smartphone baru Nokia. Ia sebelumnya meluncurkan model N95 pada Maret 2007. Ponsel itu muncul tiga bulan setelah iPhone dari Apple. Nokia berbasis di Espoo Finlandia yang merupakan produsen handset terbesar di dunia masih belum mengembangkan ponsel canggih lagi setelah N95.

N95 yang merupakan perangkat Nokia dengan GPS pertama telah terjual lebih dari 10 juta unit, dan mampu meningkatkan pendapatan operasi lebih dari 21%. Sejak saat itu, Apple dan Research in Motion telah memakan konsumen dan keuntungan Nokia, sehingga menurunkan pendatan menjadi 12,1 % di kuartal pertama.

“Ini merupakan sedikit ambisi untuk kembali ke masa depan,” kata Carolina Milanesi, direktur penelitian di Gartner Inc, Egham, Inggris. ”Tantangan terbesar adalah Vanjoki tidak memiliki banyak waktu, di mana Nokia butuh segera mengirimkan sesuatu.”

Saham Nokia turun dalam waktu 3 minggu sejak laporan perolehan kuartal pertama yang tidak memenuhi perkiraan analis. Nokia juga telah memotong harga smartphone dalam periode kompetisi dengan iPhone dan BlackBerry milik RIM.

Perusahaan tidak hanya kehilangan momentum di ponsel layar sentuh yang dipimpin Apple ataupun ponsel bisnis dengan tombol Qwerty milik RIM. Nokia juga mendapat tekanan Samsung, HTC dan LG yang telah mengubah baris mereka dengan sistem operasi Android milik Google.

“Taruhannya tidak bisa lebih tinggi lagi,” kata Tero Kuittinen, analis di Greenwich , MKM Partner yang berbasis di Connecticut . “iPhone adalah raksasa mewah yang tidak semudah itu dikalahkan, namun Nokia masih memiliki tembakan untuk mengarahkan tantangan di pesaing kelas menengah Asia .”

Nokia telah mempekerjakan Vanjoki pada 1991 dari 3M.Co berbasis Minnesota, untuk mengembangkan strategi marketing ponsel mobile dan merek global. Dia memulai unit multimedia pada 2004 dan mengapalkan N95 tiga tahun lalu pada Maret 2007.

Vanjoki bergeser kembali ke pemasaran beberapa bulan kemudian, setelah unit telepon digabung menjadi satu dengan divisi perangkat dan Kai Oistamo ditugaskan dalam unit tersebut.

Vanjoki saat ini sekali lagi menjadi kepala bisnis smartphone terpisah, sementara Mary McDowell akan menjalankan ponsel low-end. Oistamo akan mengambil posisi McDowell sebagai kepala pengembangan perusahaan.

Vanjoki dikenal senang berbicara soal apa yang ia pikirkan dan cenderung memilih menggunakan pendekatan low-key. Pada Februari , ia mengritik N97, yang merupakan kombinasi layar sentuh dan keyboard yang seharusnya membantu Nokia mengambil kembali pasar smartphone high-end.

Sebagai lulusan dari sekolah bisnis terbesar di Finlandia, Vanjoki juga menjadi kepala Amer Sports Oyj, perusahaan peralatan olahraga di Finlandia yang memiliki merek Salomon dan Wilson . Dia menjadi berita di Finlandia di 2002 setelah polisi mencoba mendenda dirinya sekitar US$100 ribu (Rp 920 juta) akibat mengendarakan Harley-Davidson.

Percobaan pertama Vanjoki di jabatan baru ini muncul tahun ini, setelah Nokia meluncurkan N8. Ponsel layar sentuh yang ramping itu mengusung perubahan pada sistem software Symbian untuk membuat ponsel ini lebih nyaman digunakan. Ponsel ini akan hadir dengan akses gratis ke konten televisi, peta dan navigasi.

“Anssi tampaknya akan memiliki tanggung jawab untuk menjadi promo awal dari produk tersebut,” kata Ben Wood, analis di CCS Insight yang berbasis di London. “Ini merupakan taruhan yang besar dan langkah pertama dari perjalanan panjang. Jika mereka tidak sukses, mereka harus melakukan sesuatu yang berbeda tiga tahun mendatang.” imbuh Wood.

China Mobile Bersiap Jadi Pemain Global


Untuk mengantisipasi pasar di dalam negeri yang cenderung semakin stagnan akibat sengitnya persaingan, China Mobile Ltd. bersiap menggelar ekspansi ke luar negeri. Operator telekomunikasi terbesar di China, bahkan terbesar di dunia dari sisi nilai pasar, ini merencanakan sejumlah akuisisi di negara-negara berkembang.

Wang Jianzhou, Chairman China Mobile, mengungkapkan rencana itu dalam konferensi ICT and Urban Development di Kota Ningbo China, Sabtu lalu (15/5).

Menurut Wang, pihaknya tengah mencari objek yang layak untuk investasi dan akuisisi. Tujuannya untuk menghidupkan kembali pertumbuhan laba perusahaan. Maklum, pada kuartal pertama tahun ini, China Mobile membukukan kinerja yang tidak sesuai dengan ekspektasi para analis.

Bulan lalu, China Mobile melaporkan, keuntungannya di tiga bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 1,1% menjadi 25,5 miliar yuan atau sekitar US$ 3,7 miliar. Angka ini di bawah nilai tengah proyeksi analis yang disurvei Bloomberg, sebesar 26,9 miliar yuan.

Laba China Mobile stagnan karena penambahan jumlah pelanggannya selama kuartal pertama 2010 sangat minim. Kondisi ini dipicu oleh persaingannya dengan China Telecom Corp dan China Unicom Ltd (Hong Kong) dalam menggaet pelanggan.

Ekspansi ke Taiwan

Jianzhou menyebutkan, kendati tidak memiliki target akuisisi spesifik, China Mobile berniat membidik sejumlah perusahaan potensial di negara berkembang. Tahun ini, lanjut dia, perusahaan yang berbasis di Beijing itu telah membeli 20% saham Shanghai Pudong Development Bank Co. "Langkah ini untuk membantu mempercepat pembangunan sistem pembayaran secara nirkabel dan bisnis jasa keuangan," katanya. Menurutnya, investasi senilai 39,8 miliar yuan di Pudong Bank itu akan mendongkrak laba China Mobile.

Sebelumnya, pada tahun lalu, China Mobile juga telah mengeluarkan dana sebesar US$ 564 juta guna membeli sekitar 12% saham Far EasTone. Ini adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Taiwan. "Proses penjualan saham ini memakan waktu sekitar satu tahun," kata Douglas Hsu, Presiden Far EasTone, pekan lalu.

Demi memuluskan hajatan tersebut, China Mobile telah mendirikan unit usaha bernama China Mobile Zong Co. di Taiwan, setelah mendapatkan izin pemerintah di negeri kepulauan itu. Pembentukan unit usaha akan mempermudah keperluan investasi China Mobile di Far EasTone.

Namun, menjawab munculnya kabar bahwa China Mobile juga berencana ikut ambil bagian dalam penawaran tender jaringan telepon seluler di Meksiko, Wang menegaskan, pihaknya tidak memiliki rencana tersebut.

Terlepas dari segala rumor, ekspansi yang dilakukan China Mobile akan semakin mempertegas kehadiran para raksasa negeri tirai bambu di pasar selular global. Sebelumnya, vendor jaringan seperti ZTE dan Huawei, telah menancapkan kuku di industri jaringan. Harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang tak kalah dibandingkan vendor Eropa, baik Ericsson maupun Nokia Siemens Network, membuat performa keduanya dengan cepat melejit.

Thursday, May 13, 2010

Pertumbuhan Ponsel WiFi Makin Menggila


Wi-Fi adalah teknologi yang tidak dianggap penting lima tahun belakangan. Tapi dengan tingginya animo penggunaan data, dalam dua tahun ke depan seperempat ponsel akan menampilkan teknologi Wi-Fi.

Tengok saja, gadget dengan Wi-Fi tertanam terus mengalami pertumbuhan pada tahun 2009 walaupun jumlah pengiriman handset menurun, menurut laporan perusahaan pelacakan pasar In-Stat.

Pertumbuhan handset Wi-Fi di tahun 2009 melaju lebih dari 20% secara signifikan lebih lambat dari awal 2008. Namun In-Stat memperkirakan 2010 akan terjadi kekuatan lanjutan dengan melebihi 180 juta unit.

"Ada tiga zona utama penggunaan handset Wi-Fi di rumah, di kantor dan di perjalanan. Untuk di rumah, sementara penetrasi broadband meningkat secara signifikan selama beberapa tahun begitu juga penetrasi Wi-Fi. Ini memungkinkan jaringan rumah yang bergantung pada handset Wi-Fi untuk berbagi informasi dengan perangkat lain, seperti TV," kata Frank Dickson, analis In-Stat.

Sementara sebagian besar responden dari survei In-Stat baru-baru ini masih mengakses hotspot dengan notebook, tapi lebih dari seperempat mengakses jaringan publik dengan handset Wi-Fi.

Wednesday, May 12, 2010

Samsung Gelontorkan Investasi 5,4 Triliun Won


Raksasa Korea Selatan, Samsung Group, terus menebar ancaman di bidang inovasi teknologi. Tak tanggung-tanggung, Samsung bersiap untuk menggelontorkan dana sebesar 23,3 triliun won (US$ 21 miliar) untuk ekspansi ke bidang kesehatan, batere tenaga surya, dan pasar lainnya. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) tengah memperhatikan investasi di bidang energi terbarukan dan lingkungan.

Investasi Samsung pada lima bidang baru ini akan berlangsung hingga 2020. Manajemen Samsung menyatakan dana investasi 5,4 triliun won untuk pengembangan batere khusus untuk kendaraan elektrik. Adapun investasi 6 triliun won untuk pengembangan sel surya. Samsung juga mengeluarkan dana 1,2 triliun won untuk peralatan kesehatan, 2,1 triliun won di biofarmasi, dan 8,6 triliun won untuk pengembangan dioda pemancar cahaya yang mengkonsumsi listrik lebih rendah daripada neon konvensional.

Pihak Samsung sangat optimistis bisa meraih hasil positif dari investasi ini. Mereka memproyeksikan akan meraih pendapatan tahunan dari lima bisnis baru ini hingga 50 triliun won pada 2020.

Monday, May 10, 2010

Prius Mobil Terlaris di Dunia


Meski Toyota Motor Corp sedang mengalami musibah recall beberapa tipe mobil Toyota di pasar Amerika, termasuk tipe yang paling banyak diminati, yakni Prius, masyarakat Jepang tetap mempercayai mobil rakitan produsen mobil nomor satu di negeri sakura tersebut.

Menurut data dari The Japan Automobile Dealers Association (Asosiasi Dealer Otomotif Jepang), Prius hibrid generasi ketiga menjadi mobil paling laris April lalu di Jepang. Asosiasi ini mencatat, penjualan mobil ramah lingkungan ini mencapai 26.482 unit. Artinya, mobil yang mempunyai bahan bakar gas dan listrik ini sudah bertengger selama 12 bulan berturut-turut sebagai mobil yang paling laku terjual di Jepang. Saking lakunya, konsumen yang ingin membeli Prius harus sabar menunggu hingga enam bulan. "Konsumen memilih Prius karena hemat bahan bakar dan harganya masuk akal," kata Michiro Saito, salah satu pengurus di Asosiasi Dealer Otomotif Jepang.

Sebagai mobil hibrid, Prius tercatat sebagai mobil paling laris di dunia. Menurut Toyota Motor Corp, pihaknya sudah melego Prius sebanyak 1,74 juta unit di dunia. Pesaing terberat Toyota, yakni Honda Motor Cop berhasil menempatkan Fit sebagai mobil terlaris kedua di Jepang. Mobil yang juga diklaim hemat bakar ini sudah terjual 12.222 unit di bulan April.