Thursday, December 10, 2009

Bintang-Bintang Penyelamat 2009


Selama sembilan bulan tahun 2009, Gaikindo mencatat total penjualan kendaraan bermotor hanya mencapai 337.544 unit. Berarti terjadi penurunan sebesar 27,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 467.217 unit. Penurunan itu hampir terjadi di semua merek.

Produk Suzuki mengalami penurunan paling besar, yakni mencapai 47% dari penjualan sebanyak 59.578 unit tinggal menjadi 31.560 unit. Disusul Isuzu yang hanya mampu menjual 11.096 unit melorot 45,23% dibandingkan periode Januari-September 2008 yang mencapai 20.260 unit.

Mitsubishi merosot 39% tinggal menjadi 41.928 unit. Honda melorot 35,98% menjadi 27.581 unit. Toyota turun16,42% menjadi 129.486 unit. Hanya Daihatsu yang sedikit anjlok 9,03% menjadi 53.250 unit. Sisanya adalah merek-merek lain yang mencapai 42.643 unit atau turun 31,23% dibandingkan dengan periode yang sama 2008 yang menembus 62.027 unit.

Melihat peta tersebut, otomatis secara pangsa pasar umumnya semua merek mengalami penurunan, hanya Toyota dan Daihatsu yang meningkat. Pangsa pasar Toyota melonjak dari 34,87% pada 2008 menjadi 38,36% di 2009. Begitu juga dengan Daihatsu dari 12,84% naik menjadi 15,78%.

Diluar penjualan yang kurang menggembirakan, sesungguhnya para ATPM sudah berusaha untuk mengeluarkan berbagai jurus seperti melakukan inovasi produk, baik dalam hal varian, model, maupun teknologi mesinnya sesuai tuntutan pasar. Namun resesi global telah memberikan pengaruh yang signifikan. Melemahnya daya serap pasar terhadap komoditas primer, seperti hasil tambang dan hutan membuat daya beli masyarakat di daerah sentra produksi yang selama ini menjadi salah satu tunpuan produsen ikut menurun. Begitu juga harga CPO dan batu bara yang tak kunjung bergerak naik, sehingga penjualan mobil di daerah Kalimantan maupun Sumatera juga ikut lesu darah.

Parahnya, pada saat yang sama, suku bunga kredit juga belum beranjak turun. Meski BI sudah menurunkan BI rate berkali-kali, namun suku bunga yang dipatok oleh perbankan masih belum dianggap kompetitif oleh konsumen. Imbasnya, penjualan melalui leasing atau bank sebagai sumber pendanaan yang selama ini menjadi primadona menjadi seret. Disisi lain, pelaku industri tidak bisa menurunkan harga jual karena tuntutan teknologi mesin yang ramah lingkungan. Sehingga biaya produksinya juga ikut meningkat.

Praktis, satu-satunya cara yang dilakukan para ATPM agat tidak terjun bebas adalah melakukan inovasi produk, baik dalam hal varian, model, maupun teknologi mesinnya sesuai tuntutan pasar. Alhasil, ditengah anjloknya permintaan, selama 2009 kita menyaksikan sejumlah mobil mampu menjadi penyelamat ATPM, seperti yang terangkum berikut ini.

Astra International
Pada kuartal ketiga 2009, Grup Astra yang didukung oleh penjualan dua mobil primadona, Toyota Avanza, Kijang Inova dan Daihatsu Xenia, berhasil memperluas pangsa pasar menjadi 57%, meningkat 5% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya. Itu ditandai dengan penjualan Toyota di Oktober 2009 yang berhasil menembus angka 19.892 unit dan tetap menempatkan Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif di Indonesia.

Memang memasuki kuartal ketiga 2009, Astra meluncurkan beberapa model baru dan facelift, termasuk diantaranya Toyota Camry, Fortuner 2.5G Diesel A/T, Kijang Innova J, new Rush G, new Rush S dan Daihatsu Sirion M. Sementara memasuki November 2009, Astra kembali menggebrak dengan meluncurkan varian matik untuk peminat Avanza dan Xenia. Dengan semakin menurunnya tingkat suku bunga, Astra berharap penjualan mobil sebanyak 540.000 unit dapat tercapai pada 2010.

Honda Prospect Motor
Sebagai pemain terbesar kedua, Honda Prospect Motor (HPM) berusaha mati-matian untuk mempertahankan pangsa pasar. Itu sebabnya, ATPM yang mengageni varian Honda ini tak henti-hentinya melakukan inovasi produk. Dan hasilnya tak sia-sia. HPM sukses mendulang penjualan berkat kontribusi dari sejumlah bintangnya seperti Freed dan All New Honda Jazz.

Tercatat di bulan Oktober 2009 saja sebanyak 2.146 unit Honda Freed terjual sudah. Penjualan Freed meningkat sebesar 39% dibanding bulan sebelumnya yang terjual 1.549 unit. Ini berarti melebihi target semula Honda yang hanya menargetkan penjualan Freed sebanyak 6.000 unit hingga akhir tahun ini.

Selain Freed, mobil Honda yang kembali unjuk gigi adalah All New Honda Jazz. Penjualannya di bulan Oktober naik 101 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 1.888 unit. Secara total, penjualan All New Honda Jazz di tahun ini telah mencapai 12.419 unit di seluruh Indonesia.

PT Suzuki Indomobil Motor
Diantara tiga besar ATPM di Indonesia, Suzuki Indomobil Motor (SIM) memang paling menderita. Tak tanggung-tanggung, penjualan SIM terpangkas hingga 47% selama periode Januari-September 2009.

Bisa dibilang kinerja SIM pada 2009, tertolong oleh penjualan Swift dan SX4 yang terbilang stabil. Itu sebabnya, SIM akan tetap mempertahankan kedua sedan tanpa pantat itu di 2010.

Untuk mempertahankan penjualan sekaligus menggengam 10% market share, SIM pada Oktober lalu telah meluncurkan New Karimun Estilo. Generasi terbaru dari mobil kecil ini sendiri telah mengalami perubahan yang sangat signifikan dari generasi sebelumnya terutama pada bagian tampang kendaraan dimana padanan grill baru yang lebih stylish. Suzuki yakin dengan lahirnya generasi terbaru ini, penjualan mereka dapat meningkat signifikan. Karimun Estilo Sendiri diperkirakan akan dapat terjual hingga 1.000 unit hingga tahun 2009 ini berakhir.

Sementara untuk 2010, beredar kabar bahwa SIM sudah mempersiapkan dua produk andalannya, yakni Suzuki Splash yang merupakan varian city car lain, serta Kizashi yang menggusur Neo Baleno yang dianggap sudah tidak lagi memenuhi ekspektasi pasar di segmen small sedan.

Nissan Motor Indonesia
Grand Livina dan Xtrail rupanya masih menjadi senjata pamungkas Nissan Motor Indonesia untuk bersaing dengan kompetitor-kompetitornya. Memang di segmen MPV dan SUV, NMI tetap berjaya. Karena praktis, di segmen lain seperti sedan, NMI terbilang melempem. Itu sebabnya untuk mempertahankan penjualan, pada 2009 NMI telah memperbaharui varian Livina dan Xtrail.

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Nissan Grand Livina langsung menjadi fenomena. Bahkan, dua saudaranya, Livina XR dan Livina X-Gear, yang menyusul kemudian tak bisa menggoyahkan penjualan MPV 7 penumpang ini. Agar tidak ditinggalkan konsumen setia, PT Nissan Motor Indonesia atau NMI meluncurkan Grand Livina 1.5 Manual.

Varian terbaru ini mulai dipasarkan di seluruh Indonesia pada 6 November 2009 dengan harga Rp 164,5 juta on the road untuk Jakarta. NMI mematok target penjualan per bulan sebanyak 500-600 unit.

Untuk mempertahankan dominasi di segmen SUV, NMI juga meluncurkan Nissan X-Trail Autech merupakan kolaborasi antara Nissan dengan Autech Japan Inc. Autech adalah perusahaan yang didirikan Nissan Motor Company Limited Jepang tahun 1986 dengan bisnis utamanya adalah converted vehicles. Converted Vehicles adalah kemdaraan yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu dan kebutuhan tertentu. Singkat kata, Autech hampir mirip dengan divisi aksesoris asli, seperti Toyota Racing Development (TRD) yang dimiliki Toyota dan Mugen yang dimiliki Honda.

NMI optimis dengan hadirnya X-Trail Autech yang mampu mendongkrak penjualan X-Trail per bulannya hingga 30%. Saat ini NMI mampu menjual sekitar 400 hingga 500 unit X-Trail perbulannya. Sehingga dengan diluncurkannya X-Trail Autech, NMI berharap dapat meningkatkan penjualan 30% menjadi sekitar 750-an unit per bulannya.

Kramayudha Tiga Berlian
Selama ini KTB identik dengan kendaraan Niaga. Hal yang cukup wajar, mengingat berbagai varian yang dimiliki KTB di segmen itu menyumbang lebih dari 50% penjualan mereka. Meski begitu, KTB juga dikenal sebagai pemain yang diperhitungkan di segmen SUV dan Pick-Up.

Bahkan di segmen SUV, KTB sepanjang 2009 mencatat prestasi fenomenal berkat kehadiran Pajero Sport. Terinspirasi oleh ganasnya rally Paris Dakar, membuat konsumen Indonesia terpukau. Alhasil, Pajero Sport laris manis dan berhasil memecahkan target penjualan bulanan mereka. Bahkan untuk bulan November ini kemungkinan besar KTB akan mampu mendistribusikan lebih dari 1.000 unit Pajero Sport.

Padahal Pajero Sport masih termasuk baru karena baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2009 ini. Sebab ketika pertama kali meluncurkan SUV anyarnya ini, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang menjadi pemasok mobil Mitsubishi di Indonesia hanya menargetkan angka jualan sebanyak 200 unit saja perbulan yang kemudian di revisi menjadi 500 unit perbulan. Namun meskipun target penjualan sudah dinaikan, permintaan konsumen Indonesia terhadap produk ini tidaklah menyurut dan malah mengalami peningkatan.

Tanda-tanda keberhasilan Pajero Sport, sebenarnya sudah terlihat saat digelarnya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009, pada Agustus lalu. Karena dari 239 unit mobil Mitsubishi yang terjual di ajang itu, Pajero Sport mendominasi hingga sekitar 90 persen atau tepatnya 221 unit.

Hasil tersebut didapat dari penjualan Pajero Sport 4x2 sebanyak 208 unit dan Pajero Sport 4X4 13 unit. Sementara 10 persen lagi diperoleh dari penjualan Grandis GLS, GT, Pajero Super Exceed & Strada Triton.

Prestasi penjualan Pajero Sport ini pun sekaligus mendongkrak pendapatan Mitsubishi di ajang IIMS, karena pada IIMS 2008 KTB yang hanya mampu mencatatkan prestasi penjualan sebesar 80 unit kendaraan saja.

Ford Motor Indonesia
Meskipun tahun 2009 ini industri otomotif diwarnai dengan ancaman krisis finansial, Ford ternyata mampu melawannya dan berhasil membukukan rekor. Sebab sejak pertama kali menunjukkan eksistensinya di Indonesia tahun 2002 lalu, PT Ford Motor Indonesia (FMI) di tahun 2009 ini mencatatkan rekor penjualan tertingginya.

Pada kuartal ketiga 2009, FMI mencatatkan penjualan sebanyak 2.603 unit, atau lebih tinggi 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 2.375 unit. Ford menorehkan prestasi penjualan tertingginya di bulan Agustus lalu, dengan angka penjualan sebanyak 1.691 unit, padahal sebelumnya Ford hanya mencatat angka sebanyak 520 unit.

Pihak FMI mengakui, kenaikan penjualan yang signifikan tersebut akibat pembelian 1.191 unit Ford Ranger dan Focus oleh Kepolisian RI , yaitu 600 unit Ford Focus dan 591 Ford Ranger.

Namun, dibulan September, Ford kembali membukukan penjualan normalnya dikisaran 393 unit. Sedangkan total penjualan selama tahun 2009 ini sebanyak 4.932 unit, dengan target 2009 sebanyak 6.000 unit.

Untuk mempertahankan prestasi tersebut, FMI pada 2010 sudah bersiap dengan sejumlah jurus baru. Salah satunya dengan meluncurkan Ford Fiesta. Sekedar diketahui, sedan hatchabck ini sudah dipamerkan di Thailand International Motor Expo 2009 pada tanggal 2-13 Desember 2009.

Ford Fiesta diproduksi di Ford AutoAlliance Thailand (AAT), dan khusus dibuat untuk pasar ASEAN. Dengan kendaraan tersebut Ford berharap dapat meningkatkan penjualan mobil Ford di negara-negara tersebut, termasuk Indonesia yang terbilang prospektif untuk segmen hatchback. Kehadiran Ford Fiesta sekaligus mematahkan anggapan bahwa FMI tabu bermain di segmen hatchback yang selama ini memang dikenal keras persaingannya.

No comments: