Wednesday, July 22, 2009

Beras Sehat Beras Organik



Saat ini pencemaran lingkungan sudah menjadi isu yang sangat serius diperbincangkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Akibat pencemaran lingkungan, baik lewat udara, air dan tanah, diduga berbagai jenis penyakit semakin mewabah, seperti kanker, diabetes, hipertensi, gangguan fungsi ginjal, jantung, dll. Parahnya, penyebaran penyakit mematikan itu tidak hanya terjadi di kota besar, namun sudah merambah ke pedesaan. Pola pertanian konvensional dengan pupuk kimia sebagai andalannya, dituding menjadi salah satu biang persoalan munculnya beragam penyakit tersebut.

Seperti kita ketahui, penggunaan bahan kimia dan pestisida dalam budidaya tanaman yang dilakukan melalui pemupukan dan pemberantasan hama, selama ini dilakukan secara tidak terkendali dan sudah dilakukan sejak lama. Sehingga akan terakumulasi dalam tanah dan hasil pertanian yang cenderung tidak sehat bila dikonsumsi.

Catatan Departemen Pertanian menunjukkan, akibat pola pertanian yang didominasi sistem pupuk kimia, sebagian besar lahan intensif belakangan semakin menurun produktifitasnya dan mengalami degradasi lahan. Hal itu ditandai dengan sangat rendahnya kandungan C-Organik di dalam tanah, yaitu kurang dari 2%, bahkan di pulau Jawa kandungan C-Organik kurang dari 1%.

Bagi masyarakat yang sadar betul arti pentingnya kesehatan, maka persoalan pangan tidaklah sederhana. Dengan slogan green life style atau back to nature, trend kembali ke alam ditandai dengan mengkonsumsi produk-produk makanan organik yang sehat untuk dikonusmi.

Dengan meningkatnya kebutuhan, belakangan produk berlabel organik tidak hanya sebatas makanan olahan atau sayuran. Di berbagai pusat perbelanjaan atau super market, kini mulai dijajakan juga beras organik. Seperti produk organik lainnya, beras organik merupakan beras yang dihasilkan melalui sistem budidaya menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, disertai pengawasan yang intensif karena sudah tidak mengandung pupuk atau bahan kimia dan bebas dari residu atau pestisida. Alhasil, budi daya itu tidak hanya mampu meningkatkan produktifitas, namun juga kualitas beras yang dihasilkan. Sehingga ujung-ujung dapat meningkatkan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

Salah satu beras organik yang mulai dikenal masyarakat adalah Beras Sehat ISO. Beras ini diproduksi oleh Maporina ISO (Inti Sari Organik), bekerjasama dengan petani binaan di Yogyakarta, Cianjur dan Subang. Beras sehat ISO ini dihasilkan dengan menggunakan teknologi cairan penyubur tanah dan tanaman (CPT). ISO sendiri merupakan teknologi yang diklaim berwawasan lingkungan, dapat membersihkan tanah dan sawah dari residu kimia. Petani yang membudi dayakan ISO dipastikan tidak menggunakan racun pembunuh hama (insektisida, pestisida atau fungisida) yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sehingga dapat menghasilkan beras sehat bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi guna kesehatan tubuh. Bagaimana, Anda tertarik?

No comments: