Wednesday, October 7, 2009

Trio Bank Malaysia Mulai Merajalela (2)


Seperti halnya ICB Bumiputra, CIMB Niaga sangat optimis pertumbuhan perbankan domestik akan memacu pendapatan grup itu secara signifikan. Dalam satu kesempatan, CEO CIMB Nazir Razak, mencanangkan bahwa CIMB Niaga dapat menyumbangkan 40% laba ke bank induknya di Malaysia, yakni CIMB Group Holdings dalam tempo enam tahun mendatang.

Nazir optimis, kelak laba bank hasil merger antara Bank Niaga dengan Lippo Bank itu, akan lebih besar dari pendapatan di Malaysia. Namun upaya memperbesar kontribusi laba CIMB Niaga tidak akan dilakukan dengan cara non-organik.

Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Catherine Hardiman mengakui, keinginan grup CIMB terhadap anak usahanya di Indonesia cukup besar. Terlebih, CIMB Niaga merupakan bank hasil merger dua bank dengan skala bisnis cukup besar dan beragam layanan jasa perbankan. “Dengan bergabungnya dua bank, tentu keinginan pemilik di sana tidak sekedar tumbuh secara linear namun harus lebih besar. Dan itu akan dikejar pada 2010”, katanya.

Dia menjelaskan, sumbangan CIMB Niaga terhadap grup mencatat kenaikan meski belum signifikan. Pasalnya, mereka harus merampungkan proses merger. Terlebih ada faktor kondisi ekonomi makro yang kurang mendukung, sehingga pemegang saham menyarankan tidak melakukan ekspansi besar-besaran. Namun, melihat pemulihan ekonomi mulai terjadi, bahkan diprediksi akan lebih baik lagi pada tahun depan, pihaknya optimis target yang dicanangkan itu bisa tercapai.

Sebagai bank universal, Catherine menyebutkan bahwa berbagai segmen bisnis akan dioptimalkan oleh CIMB Niaga. Mulai dari sektor usaha kecil dan menengah (UKM), konsumsi hingga korporasi.

Melalui kerjasama dengan CIMB Group, CIMB Niaga optimis dapat meraup keuntungan lebih besar. Untuk segmen korporasi misalnya, kerjasama dengan CIMB sekuritas dapat meningkatkan ekspansi. Sedangkan untuk sektor konsumsi, CIMB Niaga akan menggenjot pengembangan produk kartu kredit.

Tak ingin ketinggalan dengan dua saudaranya itu, pemilik baru BII, Malayan Banking (Maybank) juga terus memperkuat skala bisnisnya di Indonesia. Salah satunya adalah dengan terus memperluas cabang dan jaringan ATM. Bank yang dulu dimiliki grup Sinar Mas itu, menargetkan dapat memiliki 450 cabang dan 1.500 ATM pada 2010. “Kami akan mengembangkan BII secara agresif mulai sekarang hingga 2012 dengan fokus pertumbuhan organik”, ujar CEO Maybank Datuk Seri Abdul Wahid Omar.

Saat ini BII berkontribusi 20% terhadap total portfolio kredit internasional Grup Maybank. “Targetnya adalah memperbaiki fundamental lini bisnis, memperbesar penyaluran kredit dan meraih keuntungan lebih banyak ketimbang memilih opsi merger atau akuisisi”, tegas Datuk Seri Abdul.

Sebelumnya, Ridha Wirakusumah selaku Presdir BII yang baru mengatakan, pihaknya berusaha merealisasikan amanat pemegang saham untuk menjadikan BII sebagai bank kelima terbesar pada 2015. Itu sebabnya, imbuh Ridha, jajaran direksi yang baru dibentuk memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan sekaligus membawa BII ke jajaran atas industri perbankan Indonesia.

No comments: