Thursday, October 15, 2009

Telkomsel Flash, Sudah Mahal Disunat Pula!


Pasca lebaran, manajemen Telkomsel biasanya sibuk menangkis tudingan mengenai kapasitas jaringan yang overloaded sehingga berdampak pada dropnya kualitas layanan. Namun kali ini tudingan yang muncul bukan karena kiriman SMS yang terlambat atau sinyal yang buruk. Seperti air bah, gelombang kekecewaan justru muncul dari para pelanggan mobile broadband Telkomsel Flash.

Bermula dari SMS yang dikirim kepada para seluruh pelanggan pada 7 September 2009 pukul 13.00 WIB. Pesan itu sendiri berbunyi singkat, yakni “Pelanggan Yth. Terhitung mulai tgl 1 Sep 09, Fair Usage untuk Paket Basic TELKOMSELFlash Unlimited berubah dari 2GB menjadi 500MB. Terimakasih”.

Dengan ketentuan baru itu, maka untuk Paket Basic, pelanggan diberi kuota 500 MB dengan kecepatan maksimum 256 kbps, Paket Advance 1 GB kecepatan maksimum 512 kbps, serta Paket Pro kecepatan maksimum 3,6 Mbps untuk 2 GB. Padahal sebelumnya, kuota yang diberikan di ketiga paket tersebut dipukul rata 2 GB.

Sontak keputusan sepihak itu menuai kecaman, seperti yang terungkap di berbagai milis dan blog internet. Sebagian pelanggan mempertanyakaan aksi 'sunat' kuota bandwidth yang baru dikirimkan pada 7 September. Sementara keputusan sudah berlaku per 1 September lalu. Padahal billing date adalah tanggal 5 setiap bulannya, sehingga bila pelanggan memutuskan tidak lagi berlangganan maka mereka sudah rugi karena sudah dihitung ke bulan berikutnya.

Dengan waktu pemberlakuan lebih cepat, banyak pelanggan yang merasa terjebak, karena kebijakan ini otomatis menguntungkan Telkomsel karena dapat menarik keuntungan sebanyak-banyaknya. Apalagi bila dibandingkan dengan operator lain, tarif Telkomsel Flash terbilang paling mahal.

Saat ini tarif mobile broadband dari para operator lain sudah terjun dari harga Rp 25/kb menjadi Rp 5/kb bahkan ada yang Rp 1/kb. Umumnya pentarifan juga menggunakan model volume base.

Sementara Telkomsel hanya turun 50% dari Rp 25/kb menjadi Rp 12/kb. Itu pun sudah terbilang lama tidak karena Telkomsel tidak pernah lagi merevisi harganya. Walhasil, tarif Telkomsel Flash, yang bersifat time based bisa mencekik leher karena Rp 350 per menit, 30.000/3jam, dan 100.000/24 jam. Kebijakan Telkomsel yang tetap mematok mahal tarif Flash, dinilai juga tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menginginkan tarif internet murah agar dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, tidak sedikit pelanggan lain yang menilai Telkomsel telah melanggar hukum karena secara sepihak mengubah kuota tanpa meminta persetujuan pelanggan. Mereka beralasan pada saat melakukan registrasi diwajibkan menempelkan tiga materai dengan persetujuan pada masing-masing paket yang disediakan dan yang akan dipilih oleh pengguna.

Dengan keputusan yang bersifat sepihak dan tidak merugikan itu, tak sedikit pelanggan yang berniat untuk berhenti berlanggan Telkomsel Flash dan mencoba menggunakan jasa operator lain. Apalagi tarifnya lebih murah dengan kualitas layanan yang tetap dapat diandalkan.

Merasa gerah dengan tudingan-tudingan itu, manajemen Telkomsel akhirnya mengirimkan penjelasannya, atau lebih dari dua pekan berselang sejak mereka memberlakukan penurunan kuota melalui paket sistem fair usage baru tersebut per 1 September 2009 lalu.

"Pemberlakukan ini didasarkan pada data perilaku pengguna Telkomsel Flash, di mana 60% rata-rata menggunakan data 500 MB per bulan," sebut Manager Data and Broadband Service Telkomsel, Arief Pradetya, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/9/2009).

Dalam keterangannya Telkomsel menyebutkan: untuk Paket Basic, pelanggan diberi kuota 500 MB dengan kecepatan maksimum 256 kbps dan Paket Advance 1 GB kecepatan maksimum 512 kbps, serta Paket Pro kecepatan maksimum 3,6 Mbps untuk 2 GB.

"Bila penggunaan melebihi kuota, maka tetap tidak dikenakan biaya tambahan. Hanya secara otomatis kecepatan menjadi internet biasa. Paket Pro menjadi 128 kbps dan paket basic serta advance menjadi 64 kbps," masih kata Arief.

Telkomsel tidak menyebutkan secara langsung adanya penurunan kuota besar-besaran seperti yang ramai diributkan di milis dan forum diskusi di internet. Namun operator ini secara tidak langsung mengakui adanya 'penyunatan' kuota bandwidth melalui kalimat pernyataan:

"Pemberlakukan ini didasarkan pada keinginan untuk membatasi 10% abusive user yang secara dominan menghabiskan resources network dengan penggunaan hingga puluhan bahkan ratusan GB yang mengakibatkan gangguan terhadap pengguna lain karena menyebabkan penurunan kualitas secara signifikan".

Kata Arief, hal ini terjadi mengingat mobile network merupakan shared network alias jaringan yang dipakai bersama dengan pengguna lain. "Sebenarnya data sebesar 500 MB sudah cukup untuk penggunaan normal pelanggan, baik untuk keperluan browsing, chatting maupun downloading secara terpisah," ujarnya.

"Sebagai gambaran, pelanggan dapat melakukan browsing 1000 halaman web (rata-rata 500k), download 1000 lagu (rata-rata 5MB), 10.000 e-mail (rata-rata 50 kB), chatting 500 ribu baris atau mengunduh 500 foto (rata-rata 1 MB)," papar dia lebih lanjut.

"Jika dirasa 500 MB tetap kurang, Telkomsel juga menyediakan Paket Advance dan Pro dengan Fair Use 1GB dan 2GB. Pelanggan dapat memilih sesuai pola pemakaiannya," demikian Arief menambahkan.

Dengan pemberlakukan fair usage baru dan tambahan frekuensi 3G, Telkomsel menyatakan harapannya dapat melayani lebih banyak pelanggan internet dengan layanan mobile broadband.

Pelanggan Telkomsel Flash kini berjumlah 1,2 juta atau meningkat 500% dibanding akhir 2008 lalu. Telkomsel mengklaim telah menghadirkan bandwidth dengan kapasitas yang mampu melayani tiga juta pelanggan Flash hingga akhir tahun ini.

Plintat-Plintut
Anehnya ditengah badai kecaman, Telkomsel memutuskan tiba-tiba membuat kebijakan baru untuk mengembalikan kuota menjadi 2GB. Namun, ini hanya berlaku selama satu bulan.

Melalui pesan singkat yang berbunyi "Pelanggan Yth. Sbg wujud apresiasi kami terhadap pelanggan TELKOMSELFlash, selama 1 bulan (Tgl 1 s/d 31 Okt 09), Fair Use Paket TELKOMSELFlash Unlimited anda kembali ke kuota semula yaitu 2 GB. Setelah tgl tsb Fair Use Paket Anda kembali ke kondisi existing. Terimakasih," demikian isi SMS yang diterima salah seorang pelanggan Flash.

Meski bermaksud meredakan gejolak, banyak pelanggan menilai kebijakan Telkomsel ini hanya setengah hati, karena mereka hanya dapat menikmati kuota normal sebesar 2 GB itu selama sebulan, mulai tanggal 1-31 Oktober 2009. Setelah tanggal tersebut, Fair Use Paket pelanggan akan kembali ke kondisi yang sudah ditetapkan pada 1 September lalu. Apalagi umumnya pelanggan menerima SMS pengembalian kuota itu selang tujuh hari dari tanggal ditetapkan.

No comments: