Monday, October 19, 2009

Pentingnya Pemanfaatan Gas Bumi dan Batu Bara


Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi alternatif dan terbarukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia yang sempat mencapai mencapai 100 U$ per barel pada 2007 juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia.

Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan di Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta/barel tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif dan terbarukan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Dan pilihan terhadap gas bumi menjadi alasan logis, mengingat gas bumi merupakan sumber energi yang kandungannya masih melimpah di tanah air.

Saat ini sekitar 52% sumber energi dalam negeri masih dipenuhi oleh BBM, 28% gas bumi, 15% batu bara, 3% tenaga air dan 2% panas bumi. Dengan semakin berkurangnya . cadangan minyak, otomatis gas bumi merupakan energi pengganti BBM yang paling tepat saat ini.

Merujuk pada road map yang disusun kementrian ESDM, ke depan konsumsi gas dan batu bara akan mulai ditingkatkan untuk menggantikan BBM, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi nasional sampai 53%. Sedangkan BBM menjadi hanya 20%.

Sekarang mari sedikit kita telisik, kesiapan batu baru dan gas bumi yang digadang-gadang akan mengambil alih konsumsi energi nasional.

Batu bara memang sumber energi melimpah. Cadangan batu bara di Indonesia diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 100 tahun mendatang. Ke depan, emas hitam ini dipastikan akan menjadi primadona sumber energi dunia. Dan kita beruntung karena sejauh ini cadangan batu bara terbanyak ada di tanah air. Menurut penelitian Japan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), saat ini potensi batu bara di Indonesia berkisar 105 miliar ton dan cadangannya diprediksi mencapai 22 miliar ton.

Setiap tahun, produksi batubara Indonesia selalu meningkat. Namun untuk tahun 2009 ini, produksi batu bara Indonesia diprediksi hanya mencapai 230 juta ton dari target sebelumnya sebesar 250 juta ton. Naik tipis dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 229,18 juta ton. Melesetnya produksi sejalan dengan menurunnya permintaan batu bara di pasar internasional. Sementara harga pun tidak kunjung membaik. Hal ini menyebabkan produksi batu bara di dalam negeri agak melandai.

Bagaimana dengan gas? Berdasarkan data dari Kementrian ESDM, pada 2008 cadangan gas bumi di Indonesia termasuk yang terbesar dengan total cadangan sebesar 170,07 TCF (trilion cubic feet), terdiri dari 112,47 TCF cadangan terbukti (proven reserve) dan 57,6 TCF cadangan potensial (potential reserve). Dengan rata-rata produksi 3 TCF setiap tahun, umurnya akan mencapai 57 tahun dari sekarang. Dengan jumlah cadangan tersebut, Indonesia berada di urutan ke 13 negara penghasil gas bumi.

No comments: