Monday, October 12, 2009
Mozilla, From Challenger to Market Leader
Kapan Anda terakhir kali menggunakan Internet Explorer (IE) untuk meluncur ke dunia maya? Kira-kira setahun lalu, pertanyaan ini diajukan oleh teman saya dalam satu diskusi kecil yang membahas kecenderungan rontoknya kedigdayaan browser buatan Microsoft itu. Seperti halnya teman lain, saya pun menjadi tidak ingat persis kapan ‘mengakhiri hubungan’ dengan IE. Namun, setidaknya sudah hampir dua tahun IE bukan lagi merupakan browser favorit. Penggantinya, siapa lagi kalau bukan Mozilla Firefox (MF). Saking familiar dengan MF, saya kadang-kadang tidak ingat, logo IE masih terpampang di layar desktop.
Seperti halnya saya, Anda pun mungkin bukan lagi loyalis IE. Kini demam MF bahkan terus mewabah. Layaknya gelindingan bola salju, jutaan orang di seluruh dunia, sudah merupakan ’konstituen’ MF. Tampaknya hanya persoalan waktu, kalau IE akan segera melepaskan 'mahkotanya' sebagai penguasa browser.
Dari data terbaru yang dikeluarkan NetScape, Internet Explorer anjlok ke angka 65,7 persen pada September 2009. Laporan itu juga menyebutkan, browser besutan Microsoft itu kehilangan pelanggan hingga 1,3 persen, dan itu merupakan penurunan tiap bulan yang terbesar sepanjang sejarah.
Keadaan IE ini berbanding terbalik dengan kompetitornya, MF yang mencatat peningkatan terbaik sepanjang sejarah. Pun demikian dengan Google Chrome, yang meskipun tergolong baru, namun masih bisa menunjukkan peningkatan presentase.
Senada dengan NetScape, Softpedia, mencatat kalau sebenarnya IE selama setahun belakangan sudah mulai kehilangan market share hingga 8,5 persen. Dengan kehilangan 2,6 persen dalam tiga bulan terakhir, bahkan September merupakan kehilangan pangsa pasar terbesar bagi IE.
Sementara MF yang memang menjadi pesaing terkuat dari IE, justru terus menunjukan keperkasaanya yang membayangi IE. Bagaimana tidak, 'Si Rubah' mendominasi market share hingga 23,8 persen, serta menguasai pasar pada September sebesar 0.8 persen. Sumbangan signifikan Firefox, terjadi saat Mozilla meluncurkan update Firefox 3.5. Saat itu versi terakhir tersebyt, mampu menghasilkan kontribusi sebesar 4 persen.
Apa yang membuat Mozilla begitu agresif? Tampaknya dua kata matra begitu membius para pengguna internet, lebih cepat dan lebih aman. Karena telah mengalami sistem kompresi, saat kita mengakses internet lewat MF maka otomatis halaman lebih cepat terbuka. Mozilla yang merupakan browser buatan Jamie Zawinski, seorang pegawai Netscape Communications Corporation, juga terkenal tangguh dalam memblok serangan spyware.
Jelas, keberhasilan MF adalah karena kejelian browser open source yang diperkenalkan pertama kali pada 1998 itu, dalam membaca peta dan kebutuhan pengguna internet. Inilah salah satu pelajaran penting bagaimana challenger mampu menggoyang dominasi penguasa pasar, yakni membangun produk yang pada akhirnya diidentikkan sebagai katagori berbeda di kolam yang sama.
Bila trendnya terus meningkat, kini kita tunggu, kapan persisnya Mozilla akan berada disingasana teratas dalam dunia ’persilatan’ browser. Namun, Anda dan saya tentu sepakat kalau Mozilla saat ini memang layak menyandang predikat : the best web browser.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment