Wednesday, November 11, 2009

Manisnya Bisnis Pasar Modern


Tak berlebihan bila keberadaan pasar modern sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kita. Sehingga sangat wajar, jika dalam 5 tahun terakhir pasar modern mampu menjadi penggerak utama perkembangan ritel di Indonesia.

Menurut data yang dilansir oleh Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), pada 2004 – 2008, omset pasar modern bertumbuh 19,8%, tertinggi dibanding format ritel modern yang lain. Omset department store, specialty store dan format ritel modern lainnya masing-masing meningkat hanya 5,2%, 8,1%, dan 10,0% per tahun.

Peningkatan omset yang cukup tinggi tersebut membuat pasar modern semakin menguasai pangsa omset ritel modern. Pada 2004, omset pasar modern adalah 70,5% dari total omset ritel modern di Indonesia. Pada tahun 2008 telah meningkat menjadi 78,7%. Selain itu, jika dibandingkan terhadap total omset industri ritel di Indonesia (ritel modern dan ritel tradisional), pangsa omset Pasar Modern juga mengalami peningkatan dari 18,3% pada 2004, menjadi 24,4% pada 2008.

Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada era 1970-an, saat ini terdapat 3 jenis Pasar Modern yaitu Minimarket, Supermarket dan Hypermarket. Perbedaan utama dari ketiganya terletak pada luas lahan usaha dan range jenis barang yang diperdagangkan.

Kontras dengan supermarket, minimarket dan hypermarket adalah pasar modern dengan performance yang sangat signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini.
Performance minimarket yang sangat baik terlihat dari laju pertumbuhan omsetnya. Pada 2004 – 2008 omset minimarket meningkat sangat tinggi, rata-rata 38,1% per tahun. Omset hypermarket juga meningkat cukup tinggi, yakni 21,5% per tahun. Sementara pada periode 2004 – 2008 tersebut, omset Supermarket meningkat hanya 6,2% per tahun.

Untuk Hypermarket, performance yang sangat baik terlihat dari kemampuannya menjadi Pasar Modern dengan pangsa omset terbesar. Pada 2008, omset Hypermarket adalah Rp23,1 triliun atau 41,7% dari total omset seluruh Pasar Modern di Indonesia, sementara Minimarket 32,1% dan Supermarket 26,2%. Kemampuan Hypermarket menjadi Pasar Modern dengan pengumpulan omset terbesar karena Hypermarket menawarkan pilihan barang yang lebih banyak dibanding Supermarket dan Mini market, sementara harga yang ditawarkan Hypermarket relatif sama – bahkan pada beberapa barang bisa lebih murah daripada Supermarket dan Minimarket.

Penguasaan pangsa omset oleh Hypermarket telah terjadi sejak tahun 2005. Sebelumnya, yakni pada 2004, market share omset terbesar dipegang oleh Supermarket. Penurunan pangsa omset Supermarket yang terjadi terus menerus – bahkan pada tahun 2008, menjadi yang yang terkecil – menunjukkan bahwa format Supermarket tidak terlalu favourable lagi. Sebab, dalam hal kedekatan lokasi dengan konsumen, Supermarket kalah bersaing dengan Minimarket (yang umumnya berlokasi di perumahan penduduk), sementara untuk range pilihan barang, Supermarket tersaingi oleh Hypermarket (yang menawarkan pilihan barang yang jauh lebih banyak).

Kinerja cemerlang Hypermarket juga ditunjukkan melalui pertumbuhan jumlah gerai. Pada 2004-2008 pertumbuhan gerai Hypermarket sangat tinggi, yakni 39,8% per tahun. Gerai Minimarket juga meningkat cukup tinggi , yakni 16,4% per tahun, sementara gerai Supermarket meningkat 10,9% per tahun.

Jumlah gerai Hypermarket yang bertumbuh sangat tinggi tersebut menunjukkan bahwa format Hypermarket yang baru diperkenalkan ke masyarakat di Indonesia pada awal tahun 2000-an disambut baik oleh konsumen di tanah air.

No comments: