Thursday, November 26, 2009

Heroisme Gaya Militer


Military Action Figure bukan sekedar hobi biasa. Selain apresiasi terhadap sejarah, didalamnya terkandung spirit nasionalisme ala prajurit militer. Menariknya, hobi ini juga merambah ke bisnis game on-line dan dapat bernilai investasi tinggi.

Awal 2006 lalu, Sersan Satu Jerry Wolford dari Resimen Imfanteri Airborne 352 yang bermarkas di Pangkalan Angkatan Udara (AU) Bragg, Fayeteville, New York, mendadak menjadi terkenal di seantero AS. Apa pasal? Bukan karena ia diculik oleh milisi bersenjata yang kemudian meminta negeri Paman Sam itu hengkang dari Irak. Namun, karena Wolford menjadi salah satu dari bintang 200 military action figure (MAF) pada game on-line yang diproduksi oleh Venture Game, salah satu developer game terkemuka di AS.

Game yang diberi label “The American Army : Real Heroes”, adalah sekuel game yang pernah ngetop pada 2002 lalu, yakni “America’s Army”. Untuk mengulang sukses, para kreatornya menyisipkan sembilan action figure asli. Dan salah satunya adalah Sersan Satu Jerry Wolford.

Menurut juru bicara Venture Game, Wolford dinilai layak menjadi salah satu karakter dalam sekuel game tersebut. Pengalaman dan keberaniannya bertempur saat ditempatkan di Sawammah, Irak Utara, membuat perwira menengah itu dianugerahi penghargaan medali Silver Star yang prestisius. Sehingga sosok Wolford, diharapkan dapat membangkitkan heroisme dikalangan generasi muda AS, khususnya penggemar berat game on-line.

Memang dalam urusan membangun heroisme dan nasionalisme, dari dulu AS adalah jagonya. Dan kolaborasi antara game dengan MAF, seperti yang dilakukan oleh Venture Game, hanyalah salah satu dari upaya untuk membangkitkan semangat nasionalisme gaya Paman Sam. Apalagi sebagai hobi, MAF dari waktu ke waktu terlihat semakin berkembang. Sehingga dalam hal komunitas, juga mengalami peningkatan.

MAF umumnya menampilkan sosok prajurit dari berbagai divisi atau kesatuan. Baik yang berada di garis depan pertempuran, seperti marine RCT, Army Ranger Snipper dan Army m60 Gunner, maupun karakter pendukung seperti Navy Seal Boarding Unit atau Army Helicopter Crew Chief.

Karakter lain yang kerap ditampilkan karena memiliki kemampuan khusus adalah Air Force Security dan Forces K-9 Handler, yang memiliki keunikan karena menggunakan anjing sebagai pendeteksi adanya bom atau ancaman lainnya.

Karakter G.I. Joe
Karakter MAF yang tetap populer di kalangan masyarakat AS adalah G.I. Joe. Permainan bertemakan militer ini, pertama kali dibuat oleh perusahaan mainan AS, Hasbro. Produk awalnya terdiri dari empat cabang militer AS yaitu Angkatan Darat (Army), Angkatan Laut (Navy), Angkatan Udara (Air Force) dan Marinir (Marines). Singkatan G.I. berarti Government Issue dan menjadi istilah standar bagi tentara Amerika Serikat, terutama angkatan darat. Selanjutnya, pembuatan G.I. Joe membuat konsep permainan action figure menjadi mendunia.

Merek G.I. Joe digunakan oleh Hasbro kepada 2 set permainan action figure yang berbeda, satu set tim Inggris dan satu set tim Amerika Serikat. Pada tahun 1964, untuk set tim Amerika Serikat yang berukuran 12 inci ini, tokoh-tokohnya diciptakan berdasarkan beberapa tokoh asli dalam militer Amerika Serikat itu sendiri. Untuk set tim Inggris, izin diberikan kepada perusahan Palitoy dan dikenal sebagai Action Man.

Pada tahun 1982, untuk set tim Amerika Serikat ini action figure dibuat ulang dalam ukuran skala 3 3/4-inci lengkap dengan kendaraan, area permainan, dan sebuah cerita yang melatarinya. Cerita ini melibatkan pertempuran antara tim G.I. Joe melawan musuh bebuyutannya Cobra Command. Setelah set tim Amerika Serikat ini berubah menjadi seri Real American Hero, Action Man juga berubah, menggunakan cetakan yang sama dan berubah namanya menjadi Action Force.

Model Klasik
Tentu saja hobi atas MAF tidak terbatas pada karakter perang modern seperti yang ditampilkan oleh sosok Jerry Wolford. Jika Anda pengagum berat kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte, mengapa tidak mengumpulkan karakter prajurit yang terkenal pada masa Perang Dunia I. Salah satunya adalah French Foot Dragon (FFD), pasukan elit dari divisi Dragon dan menjadi andalan Napoleon dalam setiap invasi yang dilakukan kekaisarannya.

Keberadaan FFD bisa diibaratkan sebagai Kopasusnya AD Indonesia atau SAS-nya Inggris. Pasukan itu terdiri dari 54 prajurit berkuda (kavaleri) dan 36 prajurit non-kuda (non kavaleri). Perbedaan keduanya, semata-mata karena tidak tersedianya kuda yang memiliki kualitas memadai di Perancis.

Sepanjang sejarahnya FFD memiliki dua divisi. Divisi pertama dibentuk di Bolougne, sebagai bagian dari rencana Perancis melakukan penyerbuan ke Inggris pada 1803. Sementara divisi kedua yang bermarkas di Strasbourg, dibentuk Napoleon sebagai upaya persiapan perang dengan Austria pada 1805.

Selain FFD, karakter klasik lain yang layak diburu adalah British Army in India (BAI). Kesatuan legendaris ini dibentuk di Hyderabad, India, pada 1862 oleh Kapten John Gordon dari Divisi Coldstream Guard, sebagai bagian dari perjanjian dengan Kesultanan Nizam yang independen di wilayah anak benua Asia itu. Jadi selain bertugas melindungi kepentingan Inggris, BAI pun harus membantu Kesultanan Nizam dari rongrongan pemberontak.

Pada 1854, BAI berganti nama menjadi 4th Cavalry dan menjadi bagian penuh dari pasukan keamanan Hyderabad. Selama masa pemberontakan besar di India (1857-1858), resimen ini bergabung dengan Central Indian Field Force (CIFF) dan bertugas memadamkan pemberontakan di wilayah Mehidpus. Keberhasilan memadamkan pemberontakan di wilayah itu, membuat nama resimen CIFF menjulang.

Alhasil, tugas 4th Cavalry pun meluas. Pada 1879, resimen ini ditugaskan pada perang di Afghanistan. Kemudian berlanjut pada 1887 pada perang Burma. Nama resimen ini kembali berubah menjadi 4th Lancer pada 1890, kemudian berganti lagi menjadi 30Th Lancer pada 1903.

No comments: