Monday, November 9, 2009
Catatan F1 : Kemana Sponsor Berlabuh?
Hiruk pikuk lomba jet darat paling bergengsi musim kompetisi 2009, baru saja usai. Meski tidak sekompetitif musim 2007 dan 2008, dimana jawara harus ditentukan sampai balapan terakhir, banyak catatan menarik sepanjang lomba digelar. Pertama, tentu saja keberhasilan tim debutan Brawn GP yang sukses merebut posisi pertama untuk konstruktor dan pembalap. Padahal, tim yang dikomandani oleh Rass Brawn ini nyaris tidak jadi bertarung kalau tidak disokong oleh taipan Richard Branson, pemilik Virgin Group.
Kedua, tergusurnya tim tradisional seperti Ferrari dari peringkat tiga besar. Kecelakaan hebat yang menimpa Felipe Massa, membuat Kimi Raikonen seperti harus bertarung sendirian. Kehadiran pembalap Italia Giancarlo Fisichella di empat balapan terakhir, rupanya tidak banyak membantu Ferrari untuk bersaing dengan Brawn GP, RedBull dan McLaren. Alhasil, tim kuda jingkrak itu hanya menempati posisi keempat klasemen akhir konstruktor, yang merupakan catatan terburuk Ferrari dalam lima musim kompetisi terakhir. Bahkan bagi Raikonen, kegagalan Ferari itu juga menjadi musim terakhirnya bersama The Francing Horse, karena tim yang bermarkas di Maranello itu, memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasanya pada musim kompetisi mendatang. Pebalap Spanyol yang juga juara dunia dua kali, Fernando Alonso akan berduet dengan Felipe Massa.
Ketiga, mundur totalnya The Japan Incorporated. Menyusul hengkangnya Honda dan Super Aguri pada musim 2009 karena alasan krisis ekonomi global, maka musim kompetisi 2010 cita rasa Jepang di lomba F1, praktis hilang lenyap. Setelah balapan terakhir di Abu Dhabi, Qatar, Toyota memutuskan untuk tidak lagi bertarung karena alasan yang sama. Keputusan Toyota membuat Bernie Ecelestone, Bos F1, bertambah pening karena sejauh ini pihaknya masih belum memperoleh kepastian pabrikan mana yang akan memasok ban pasca mundurnya Bridgestone dari F1 mulai musim mendatang.
Keempat, kemana para sponsor berlabuh? Mundurnya Toyota, BMW dan (kemungkinan) Renault, membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang kemana para sponsor yang selama ini merupakan tulang punggung tim-tim itu akan mengalihkan kerjasama. Mari kita lihat beberapa sponsor yang melekat pada tiga tim itu. Toyota : Panasonic, Denso, EMC, Esso, KDDI, Maghery Marely. Renault : ING, Total, Pepe Jeans, Viceray, Universia, Elf, Puma, Steria, Mutua Madrilena. BMW : Petronas, Credit Suisse, Intel, Dell dan Syntium.
Khusus untuk Renault, Skandal GP Singapura 2008 benar-benar berdampak buruk untuk pabrikan Perancis itu. Sudah dihukum FIA dan dua bosnya mengundurkan diri, Renault kehilangan sumber pendanaan menyusul mundurnya beberapa sponsornya. ING yang merupakan sponsor pertama memilih hengkang. Perusahaan raksasa asal Belanda itu menyebutkan bahwa logo mereka akan hilang dari setiap bagian dari mobil Renault.
Selain ING, sponsor lain yang juga meninggalkan Renault adalah Mutua Madrilena. Sama seperti ING, perusahaan asuransi asal Spanyol itu juga langsung memutus kontraknya setelah Renault dijatuhi hukuman oleh FIA.
Rumor menyebutkan bahwa kesulitan pendanaan yang dialami Renault pasca pemutusan kontrak oleh para sponsornya itu, membuat mereka berniat mengikuti jejak Toyota dan BMW. Meski begitu, Bob Bell dan Jean-Francois Caubet, bos baru tim Renault, belum memberikan konfirmasi mengenai rumor yang berkembang kencang.
Apakah para sponsor itu akan mengalihkan dukungan mereka pada tim-tim baru yang seperti Lotus, USF1, Campos, Manor, atau Superfund yang dipimpin mantan pembalap F1, Alex Wurz, waktu yang akan menjawabnya nanti.
Meski begitu, dalam hal suntikan dana sponsor, Ferrari adalah jagonya. Tim Kuda Jingkrak mendapat sekira USD 200 juta per tahun dari sponsor swasta. Nilai tersebut merupakan yang terbesar yang bisa diperoleh tim-tim F1.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment