Tuesday, August 25, 2009

Saatnya Beralih Ke Pupuk Organik


Gaya hidup sehat yang dikenal dengan slogan ”back to nature”, telah mendorong berkembangnya industri pupuk organik. Tak dapat dipungkiri, ke depan masyarakat dunia akan semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia non alami untuk pertanian seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuhan dalam proses produksi pertanian, ternyata berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Oleh karena itu, pengembangan industri pupuk organik sebagai salah satu sarana produksi pertanian organik yang penting, sudah seharusnya juga menjadi perhatian serius bagi semua pemangku kepentingan di Indonesia. Tujuannya agar industri yang baru tumbuh itu dapat dikembangkan secara terintegrasi dengan sarana produksi pertanian lainnya, seperti bibit organik dan sumber daya air atau lahan yang bebas dari bahan kimia.

Dewasa ini pertanian organik merupakan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan yang telah diakui oleh Komisi Eropa dan Agriculture Council pada konferensi PBB 1992. Pengakuan terhadap pentingnya pengembangan pertanian organik, juga telah diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Melalui kebijakan yang dituangkan dalam Revitalisasi Pembangunan Pertanian yang dicanangkan Presiden SBY pada 2005.

Alhasil, pasca beleid itu pengembangan pertanian organik di masa depan, kini menjadi salah satu agenda penting bagi Departemen Pertanian. Hal ini tercermin dari kebutuhan pupuk organik yang terus melonjak setiap tahunnya. Bila pada 2010 penggunaan pupuk organik bersubsidi sekitar 12 juta ton, maka pada 2015 diperkirakan bakal mencapai 15 juta ton.

Mengapa penggunaan pupuk organik semakin dianjurkan? Setidaknya terdapat empat alasan utama. Pertama, menurunnya kualitas fisik, kimia dan biologi tanah yang secara faktual tampak pada pecahnya permukaan tanah pada saat musim kemarau dan banjir pada musim hujan, karena struktur tanah tidak lagi mampu menyimpan air. Kedua, terhambatnya perkembangan organisme dalam tanah akibat polus. Ketiga, berdasarkan hasil penelitian, kandungan bahan organik (BO) dalam tanah saat ini kurang dari 2%, sehingga berdampak menurunnya daya serap tanaman terhadap asupan hara yang diberikan. Keempat, pemborosan penggunaan pupuk an-organik dan menurunnya kualitas pertanian.

Oleh karena itu sangat wajar, penggunaan pupuk organik semakin didengung-dengungkan. Karena pupuk jenis ini merupakan alternatif terbaik karena memberikan beragam manfaat, seperti dapat memperbaiki sifat fisik tanah, menaikan daya serap air, meningkatkan kondisi kehidupan dalam tanah, sumber zat makanan bagi tanaman serta ramah lingkungan. Dengan berbagai kelebihan itu penggunaan pupuk organik pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas tanaman serta meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk an-organik yang sehat dan berkualitas.

No comments: