Wednesday, August 19, 2009

Netbook Arena Pertempuran Prosesor


Seperti halnya notebook, Intel pun kini menguasai hampir 90% market share prosesor yang dibenamkan pada netbook. Lewat Intel Atom N280, pengguna dapat melakukan beragam aktifitas menyenangkan. Terutama fungsi browsing, chatting atau aktifitas internet lainnya. Kehadiran Intel memang semakin mengkatrol popularitas netbook saat N280 itu diluncurkan pada Juni 2008. Sistem CPU yang diproduksi dengan teknologi mutakhir itu, didesain secara khusus agar baterai menjadi tahan lama sehingga cocok untuk netbook.

Hasilnya banyak vendor yang memutuskan pindah ke lain hati. HP misalnya, sejak awal 2009, menghadirkan laptop mini yang diklaim memadukan antara performa dan gaya, HP Mini 1000. Tak lagi menggunakan prosesor VIA, HP kini berpaling ke Intel Atom.
Tak dapat dipungkiri brand Intel terbilang powerful sehingga mampu menyihir konsumen. Padahal kinerja Atom tidak canggih-canggih amat. Intel sendiri mengakui Meskipun netbook sangat terkenal tapi belum banyak konsumen yang tahu performa netbook tidak setinggi notebook. Intel di luar kebiasaan mendemonstrasikan kelemahan produknya.

Di depan para investor, produsen chip terbesar di dunia itu menunjukkan prosesor Atom tidak sanggup menjalankan video streaming. Hal ini jauh berbeda dari komputer yang menggunakan prosesor mainstream.

Intel menegaskan saat membeli netbook konsumen harus sadar, mereka tidak mendapatkan komputer multimedia penuh. Tak heran, netbook yang dikembalikan konsumen karena tidak puas mencapai 30% pada tahun lalu di AS.

Namun Intel optimis, netbook mampu memenuhi kebutuhan spesifik. Intel melihat konsumen tidak semuanya menggunakan komputer untuk memainkan game terbaru. Konsumen membeli computer jinjing juga tidak semuanya digunakan untuk mengedit video atau menonton video definisi tinggi.

Melihat kelemahan itu, tak ayal dua kompetitor Intel yakni VIA dan RIM tetap bersemangat. VIA misalnya, setelah prosesor C7-M miliknya kalah bersaing, paling tidak VIA telah menunjukkan kebolehannya sebagai pesaing. Kini untuk mengembangkan sayap, Via telah mengumumkan chipset Media System Processor (MSP) untuk netbook baru yang mampu memainkan video High Definition dengan resolusi full 1080p. Padahal Intel Atom N280 hanya mendukung HD Video dengan resolusi 720p saja.

Sementara itu ARM, mengumumkan bahwa mereka akan terjun ke pasar netbook. Untuk membantu tujuannya ini ARM akan bermitra dengan Canonical, perusahaan yang mensponsori distribusi Linux terkemuka, Ubuntu. Canonical akan mengembangkan Ubuntu untuk arsitektur ARM, yang rencananya akan dirilis pada bulan April 2009.

Sebelumnya ARM telah mengumumkan bahwa prosesornya, Cortex A8 dan A9 akan digunakan dalam produk netbook. Tidak jelas vendor mana yang akan memanfaatkan produk ARM itu, karena ARM menolak memberi tahu.

Berbeda dengan prosesor yang diproduksi baik Intel, AMD dan VIA, prosesor dengan arsitektur ARM tidaklah kompatibel dengan arsitektur x86. ARM lebih banyak ditemukan pada peranti genggam seperti PDA, ponsel pintar, pemutar multimedia saku, dan tablet internet. ARM tidak ditemukan di komputer pribadi, yang didominasi oleh prosesor yang kompatibel dengan Intel.

Kelebihan dari arsitektur ARM membuatnya menjadi hemat daya. Peranti yang diotaki oleh prosesor ARM, seperti PDA dan tablet internet dapat bertahan puluhan jam aktif tanpa perlu isi ulang baterai, meskipun harus diakui kita belum dapat melihat daya tahan baterai untuk peranti yang lebih ampuh seperti netbook. Sebagai perbandingan Intel Atom yang dipuji-puji sebagai prosesor hemat daya saat ini paling mencatat angka sekitar 6 jam bertahan aktif sebelum kehabisan baterai.

Bila penggunaan prosesor ARM bisa mendongkrak ketahanan baterai netbook bisa dipastikan peranti tersebut akan jauh lebih menarik lagi dari sekarang.

No comments: