Thursday, August 20, 2009

Menebak Preferensi Konsumen Notebook


Tanpa disadari, notebook kini bukan lagi gaya hidup namun sudah menjadi kebutuhan. Dengan alasan kepraktisan, konsumen kini cenderung memilih notebook dibandingkan computer desktop. Apalagi soal performa dan harga, bukan lagi ganjalan.

Dengan trend seperti itu, kalangan industri memperkirakan pasar notebook akan semakin bergairah. Salah satunya dipicu oleh pergerakan pasar mobile notebook. Kebutuhan mobilitas pengguna yang semakin besar menjadi penggerak utama di samping juga didukung oleh layanan broadband dan fasilitas WiFi. Bahkan di level UKM pun, kini pengguna sudah mulai berpikir untuk menggunakan notebook, dibanding desktop yang lebih banyak memakan energi.

Jika 2008 bisa dibilang sebagai momentum netbook, maka trend untuk tahun 2009 ini adalah notebook tipis yang seksi. Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia, kategori untuk notebook tahun ini akan bertambah satu lagi, yaitu notebook Thin and Light alias notebook super tipis. Intel mempredikisi bahwa notebook tipis akan meramaikan pasar komputer tahun ini. "Dari banyak kategori, saya pikir yang akan laku adalah T&L Notebook. Karena ini yang seksi dan baru," ujar Budi.

Menurut Budi, untuk bisa masuk kategori ini, sebuah notebook harus memiliki ketebalan tidak lebih dari 1 inchi dengan ukuran layar minimal 13 inchi. Menjadi sexy, tentu ada yang dikorbankan. Kendala yang pasti akan dirasakan oleh pengguna notebook tipis adalah panas yang berlebihan. Intel memiliki solusi sendiri untuk mencegah ketidaknyamanan ini, yaitu dengan menggunakan prosesor dan chipset Ultra Low Voltage (ULV). Lewat teknologi ULV, panas notebook akan lebih terkendali.

Saat ini satu-satunya vendor yang sudah mengaplikasikan ULV adalah Acer. Vendor asal Taiwan ini menyebut teknologi itu sebagai Intel Laminar Wall Jet. Ini adalah teknologi pendingin anyar yang digunakan pada mesin jet modern dan pertama kali diaplikasikan pada notebook yang disupport Intel. Teknologi ini memiliki kemampuan untuk mengurangi panas sehingga notebook menjadi lebih dingin.

Selain slim and thin, fitur kekuatan/ketahanan yang mantap juga menjadi perhatian. Selain HP, vendor asal China, Lenovo termasuk vendor yang rajin melengkapi fasilitas keamanan pada notebooknya. Tengok saja, notebook ThinkPad besutan Lenovo sudah identik dengan fasilitas ini. Keyboard-nya didesain tahan tumpahan, termasuk cairan yang lengket seperti kopi, bir, dan bahkan es krim.

Mengapa Lenovo begitu peduli dengan fitur spill resistant? Ini dikarenakan dalam survai yang digelar Ponemon Institute terhadap 714 manager TI dan dipublikasikan oleh harian USA Today edisi Maret 2009, penyebab terbesar rusaknya notebook adalah tumpahan makanan/cairan.

Bagaimana dengan Acer? Vendor asal Taiwan ini tampaknya menempatkan ketahanan batere sebagai hal paling utama. Tidak tanggung-tanggung, pengguna dapat mengoperasikan hingga 8 jam waktu pemakaian normal.

Menurut Head of Marketing Communications Department, Acer Group Indonesia Helmi Anam, survey tentang preferensi konsumen notebook yang dilakukan Acer menunjukkan konsumen cenderung menginginkan notebook dengan beragam kelengkapan seperti fingerprint reader, webcam 2 Mp, firewire dan Bluetooth. Survey yang melibatkan 1.200 responden secara on-line juga menunjukkan, konsumen menginginkan ketahanan batere yang dapat bertahan hingga lebih dari 4 jam.

Itu sebabnya pada line up terbaru Acer, Aspire Notebook, konsumen dimanjakan dengan waktu pengoperasian yang maksimal. Daya tahan batere hingga 8 jam sangat mendukung mobilitas pengguna, terutama mereka yang terbilang mobile.

No comments: