Tuesday, September 28, 2010

Saat “Everything Everywhere” Mulai Beraksi


Dua raksasa telekomunikasi inggris, Orange dan T-Mobile akhirnya resmi merger. Penggabungan antara Orange dan T-Mobile ini telah melahirkan perusahaan baru yang diberi nama Everything Everywhere. Kesepakatan antara pemilik Orange, France Telecom dan Deutsche Telekom's (T-Mobile Inggris) menciptakan imperium bisnis dengan nilai transaksi penjualan 9,4 miliar Euro atau sekitar US$ 13,5 miliar.

Pasca kesepakatan yang ditandatangani pada September 2009, Perusahaan hasil merger itu akan menguasai sekitar 37% dari pasar ponsel di Inggris, menyalip pemimpin pasar saat ini yaitu Telefonica O2 dan Vodafone. Kedua merek akan tetap dipakai secara terpisah selama 18 bulan pertama.

Selanjutnya mulai bulan depan, sebanyak 30 juta pelanggan akan dapat melakukan panggilan dan mengirim teks (voice dan sms) pada jaringan kedua perusahaan, tanpa biaya tambahan. Hal itu merupakan manfaat nyata yang pertama bagi pelanggan setelah penggabungan dua raksasa ponsel telekomunikasi terbesar di Inggris.

"Ini adalah keuntungan utama konsumen dan memberikan pengalaman yang tak tertandingi dan unik yang tidak dapat ditawarkan operator lain" ungkap Tom Alexander, CEO Everything Everywhere, perusahaan yang menjalankan Orange dan T-Mobile.

Pelanggan yang terdaftar untuk akses kedua jaringan akan mendapatkan keuntungan tidak dipungut biaya tambahan, tanpa perubahan tarif, untuk biaya teks atau panggilan. Selain itu, bagi pelanggan yang kehilangan sinyal pada satu jaringan akan secara otomatis mengambil sinyal dari jaringan lainnya dimana jaringan itu tersedia.

Untuk menunjang hal tersebut mereka akan meluncurkan sebuah sistem baru pada bulan oktober yang memungkinkan pelanggan dari dua perusahaan tersebut untuk mendapatkan layanan bebas roaming. Ini adalah awal dari sebuah rencana ambisius untuk memberikan pelanggan akses cepat ke apa yang mereka inginkan, di mana pun mereka - akses cepat ke segalanya di mana-mana. Hampir separuh penduduk inggris pada bulan oktober nanti akan bisa menggunakan ponsel mereka di lebih banyak tempat dari pada sebelumnya.

Tom Alexander mengungkapkan, tahun depan pelanggan dapat memperoleh manfaat seperti secara otomatis beralih ke mana dari dua jaringan yang memiliki sinyal kuat saat mereka pertengahan panggilan, data yang disempurnakan dan cakupan internet.

Investigasi Monopoli
Sebelum penggabungan dua perusahaan telkomunikasi Inggris ini muncul kekhawatiran praktik monopoli akan terjadi di industri telekomunikasi Inggris. Itu sebabnya, Office of Fair Trading (OFT) dan Ofcom, regulator telekomunikasi, melakukan konsultasi mendalam dengan Komisi Eropa selama proses pemberian izin merger. OFT bahkan telah melakukan investigasi terhadap proses merger ini.

Perhatian utama mereka terutama soal dampak merger terhadap 3 (Tri). Tapi, ternyata 3 yang dimiliki konglomerat Hong kong Hutchison Whampoa, telah menandatangani perjanjian dengan Orange dan T-Mobile, yang akan memberi 3 akses untuk mengembangkan jaringan 3G di Inggris.

Otoritas Inggris dan Brussel juga memberi perhatian soal potensi monopoli perusahaan gabungan atas akses jaringan nirkabel. Tak ada satu pun pihak dari 3, Orange, T-Mobile, Vodafone, O2, dan OFT yang bersedia memberikan komentar soal hal ini.


Fakta dan Data

> T-Mobile adalah salah satu operator seluler terbesar di dunia dengan jumlah pelanggan sebanyak 150 juta dan menguasai 16,6 juta pelanggan di Inggris. T-Mobile menawarkan produk dan layanan yang inovatif seperti Solo, the SIM-only plan, Combi, a traditional minutes and text package serta Flext, tarif seluler yang fleksibel pertama di Inggris. T-Mobile juga telah mempelopori mobile internet dan 3G dengan kecepatan hingga 4.5 Mbps.

> Di inggris, Orange menyediakan kualitas jaringan GSM yang baik dan mencakup 99% populasi Inggis. Pada penghujung 2009, Orange telah memiliki customer base sebanyak 17 juta pelanggan yang terdiri dari 16,1 juta pelanggan mobile dan 1 juta pelanggan fixed broadband.

> Orange pun terkenal sebagai operator yang inovatif. Salah satu layanan yang diperkenalkan pada akhir tahun lalu adalah peluncuran High Definition (HD) pada jaringan suara. HD suara menggunakan AMR-WB (Adaptive Multi-Rate Wideband) codec speech. Teknologi ini memberikan kualitas audio yang sangat baik karena memiliki bandwidth speech 5-70 Hz yang lebih luas dibandingkan dengan narrowband saat codec speech dari 300-3.400 Hz. Fasilitas AMR-WB memberikan peningkatan kualitas suara secara signifikan dengan memanfaatkan sumber daya pada jaringan yang sama.

No comments: