Monday, June 29, 2009

Yes TV Darah Baru Telkomvision




Pemandangan parabola mini yang menghiasi atap rumah, kini bukan lagi monopoli perumahan elit. Di berbagai kompleks perumahan kelas menengah bawah, berbagai jenis parabola milik Telkomvision, Indovision, FirstMedia atau operator TV berbayar lainnya semakin menjamur. Adakah hal ini mengindikasikan pergeseran pola baru masyarakat dalam menikmati hiburan?

Dari perbincangan saya dengan Direktur Utama Telkomvision Rahadi Arsyad, terungkap bahw dalam beberapa tahun terakhir masyarakat memang semakin gandrung dengan tayangan TV berbayar. Menurut pria good looking ini, harga berlangganan yang semakin terjangkau, kualitas tayangan yang jernih, ditambah dengan berbagai variasi tayangan yang lengkap, mulai dari hiburan, olahraga, ilmu pengetahuan, dan edukasi, membuat pamor TV berbayar semakin meningkat, sehingga segmen pelanggan pun meluas ke menengah bawah. Alhasil, pelan tapi pasti, masyarakat yang sebelumnya sudah terbiasa menonton tayangan TV tanpa bayar meski dijejali iklan, mulai melirik tayangan TV berbayar yang saat ini memang tengah gencar berpromosi.

Lihat saja langkah yang dilakukan Telkomvision. Operator TV berbayar yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh PT Telkom Tbk ini, pada awal April lalu meluncurkan Yes TV. Untuk menarik calon pelanggan, Yes TV membuat berbagai gebrakan, yakni perangkat yang dipinjamkan serta alternatif sistem berlangganan yang sangat fleksibel. Pelanggan dapat memilih post-paid atawa pre-paid.

Rahadi bilang, model pre-paid merupakan sistem berlangganan terbaru yang diperkenalkan oleh operator TV berbayar di Indonesia. Guna menjangkau kelas menengah, harga berlangganan dipatok bervariasi. Dengan model voucher, pelanggan tinggal menyesuaikan budget dengan pilihan tontonan yang ingin dinikmati. Mulai dari yang paling murah seharga Rp 65.000,- sampai paket yang termahal Rp 300.000,- per bulan plus decoder dipinjamkan.

Rahadi optimis kehadiran Yes TV diharapkan dapat menggenjot target pelanggan Telkomvision yang saat ini baru berkisar 228.000 pelanggan. Ia sendiri mematok target pada akhir 2009, total pelanggan Yest TV sudah mencapai 350.000 pelanggan.

Kehadiran Yes TV sontak membuat persaingan antar TV berbayar menjadi semakin seru. Sebelumnya, untuk mempertahankan domininasi pasar, Indovision meluncurkan dua jaringan TV berbayar secara sekaligus, yakni Oke TV dan Top TV. Pelanggan dapat memilih paket termurah yang dapat ditebus dengan harga Rp 85.000 per bulan.

Potensi bisnis televisi berbayar memang cukup besar. Saat ini dari 45 juta orang pemilik televisi, pelanggan televisi berbayar baru sekitar 2 persen atau sekitar 900.000 orang. Pasar pun semakin terbuka lebar, karena Astro TV yang sudah ’karam’ tersandung kasus BPL (Barclays Premiere League) meninggalkan sekitar 300 ribu pelanggan.

Alhasil, persaingan antar operator TV berbayar dipastikan mulai sengit. Bila dua tahun lalu, Astro menjadi penantang serius Indovision, tahun ini Telkomvision berusaha menggoyang dominasi pasar.

Untuk mencapai target tersebut, Rahadi menyebutkan bahwa pihaknya akan menyiapkan sejumlah strategi, termasuk dari sisi content yang lebih menarik. Telkomvision juga berminat memperoleh lisensi BPL yang mulai ditenderkan untuk musim kompetisi 2009/2010. Sebelumnya untuk tayangan sepakbola, Telkomvision merupakan saluran resmi liga Italia atau yang lebih dikenal dengan Seri A untuk musim kompetisi 2008/2009, yang sudah berakhir.

Strategi joint promo, terutama dengan PT Telkom sebagai perusahaan induk juga akan digeber Telkomvision. Program bundling dengan kartu Fleksi atau Speedy, akan menjadi senjata ampuh untuk menggaet lebih banyak pelanggan.

Terkait dengan langkah Telkom untuk menggelar layanan IPTV secara komersial, Rahadi juga optimis bahwa layanan tersebut dapat mendongkrak kinerja Telkomvision. Seperti diketahui, PT Telkom akan mengembangkan layanan televisi kabel berbasis Internet Protocol Televisi (IPTV) bekerja sama dengan PCCW, perusahaan telekomunikasi berbasis di Hongkong. Nota kesepahaman antar kedua perusahaan sudah ditandatangani pada September tahun lalu. Pembangunan layanan yang memadukan jaringan kabel telepon milik Telkom dan satelit itu akan dilakukan melalui anak perusahaan, yaitu Telkomvision. Nah, dengan IPTV layanan Telkomvision akan menjadi lebih luas, yaitu memberi layanan berbasis kabel optik dan satelit sekaligus. Nantinya, inilah yang akan membedakan Telkomvision dengan operator TV berbayar lainnya.

No comments: