Wednesday, June 17, 2009

Bola Panas Market Share


Dalam dunia bisnis, perang memperebutkan pangsa pasar atau market share warfare, tidak akan pernah ada ujungnya. Dan pertarungan paling sengit biasanya saja terjadi antara sang market leader dengan challenger. Lihat saja perseteruan antara Coca Cola dengan Pepsi Cola yang sudah berlangsung lebih dari 100 tahun sejak pertama kali minuman cola diperkenalkan ke pasar. Coca Cola didirikan pada tahun 1886, sementara Pepsi pada tahun 1903. Setelah itu, mereka pun secara konsisten mempertahankan dan meningkatkan brand-nya sebagai upaya memperbesar pangsa pasar.

Di Indonesia, kasus-kasus market share warfare pun tidak kalah menariknya. Lihat saja pertarungan antara Honda dengan Yamaha. Di pasar domestik, sepanjang tiga tahun terakhir market share Yamaha terus menunjukkan tren naik dan mengekor ketat Honda di posisi kedua. Pada 2005, market share Yamaha masih sebesar 21% dan langsung melonjak gila-gilaan menjadi 35% setahun kemudian. Pada 2007, sekaligus puncak prestasi YMKI, penguasaan pangsa pasar Yamaha mencapai sudah menembus 39,1%. Kondisi itu kontras dengan Honda. Jika pada 2007, Honda masih menguasai lebih dari 60% market share. Kini pada 2009, pangsa pasar Honda hanya tersisa 46,2%.

Prestasi Yamaha menyodok Honda jelas merupakan buah dari kreatifitas meluncurkan skuter matic (skutic) Mio pada awal 2003. Padahal, pasar skutic lebih dulu dimasuki oleh Kymco. Lima produk pesaing Yamaha, yakni Honda Vario dan Honda Beat, serta Suzuki Spin, Suzuki Skywave dan Suzuki Skydrive, belum mampu menandingi laju Yamaha. Strategi menyodok pasar dengan produk skutic membuahkan hasil spektakuler. Sepanjang 33 tahun sejarah persaingan sepeda motor di Tanah Air yang didominasi Honda, pada Maret dan Juli 2007, YMKI mampu menyalip AHM.

Menariknya, ditengah kondisi pasar yang menukik karena tingginya suku bunga, Yamaha pada April 2009 kembali berhasil membukukan penjualan tertinggi, yakni sebesar 189.082 unit disusul Honda 155.789 unit, Suzuki 36.901 unit dan Kawasaki sebesar 3.834 unit. Kesuksesan Yamaha menggusur Honda di posisi pertama, berarti mengulang sukses mereka pada 2007.

Sebagaimana terjadi di Thailand, market share skutik di Indonesia memang cenderung mengalami peningkatan. Pada 2007, pangsa pasar motor skutik masih sekitar 18%. Setahun berikutnya sudah merangkak naik menuju ke 26%. Dan sampai dengan quartal 1 2009, pangsa pasar skutik sudah mencapai 36%. Jelas, suatu peningkatan yang sangat besar.

Jika skutik meningkat, pasti ada yang menurun. Itu tidak lain adalah market share bebek konvensional. Semula masih 73% pada 2007, langsung melorot drastis menjadi 54% di kuartal pertama 2009. Melihat trend itu, wajar jika kini persaingan di segmen skutik cukup keras. Mampukah skutik Mio mempertahankan dominasi pasar? Waktu yang akan menjawab nanti. Namun diluar itu, prestasi Yamaha menggungguli Honda sekali lagi mematahkan adagium bahwa produk yang sudah terbilang katagoris bahkan TOM (top of mind) sulit untuk ditundukkan, adalah tidak sepenuhnya benar. Bagaimana Honda?

No comments: