Tuesday, June 9, 2009

Keluar Dari Kemelut Krisis


Pelan tapi pasti, krisis ekonomi global mulai kita rasakan dampaknya. Berbagai industri, terutama manufaktur mulai terpaksa melakukan efisiensi disana-sini karena daya beli masyarakat yang semakin melorot. Mari kita lihat satu industri saja, otomotif.

Setelah tahun lalu dilanda ephoria, Gaikindo memprediksi penjualan mobil domestik pada tahun ini anjlok 30% menjadi 424 ribu unit dibanding 2008 sebanyak 607 ribu unit. Pasar mobil tahun lalu merupakan yang tertitinggi sepanjang sejarah
Setali tiga uang, pasar sepeda motor juga melambat. Pada akhir tahun lalu, penjualan sepeda motor mencapai 6,2 juta unit. Suatu angka penjualan yang fantastis, sekaligus rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan sepeda motor di tanah air. Sayangnya belitan krisis dipastikan memangkas pasar motor nasional sebesar 30% menjadi 4,5 juta unit pada 2009. Krisis likuiditas di perusahaan pembiayaan membuat uang muka pembelian dan bunga cicilan motor membengkak. Akibatnya, penjualan motor terpangkas cukup dalam mengingat sekitar 70-80% pembelian menggunakan skema kredit. Tak pelak, demi mempertahankan kelangsungan usaha, industri motor nasional diprediksi bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 1.000 orang pada tahun ini.

Nah, bila industri utama kelimpungan, mudah ditebak industri hilir pun ikut semaput. Mari kita longok nasib produsen helm. Pada Januari lalu, sudah terjadi pemangkasan produksi hingga 16,6% menjadi 1 juta unit/bulan dari sebelumnya sekitar 1,2 juta unit/bulan. Sejauh ini helm produksi domestik masih menguasai pasar lokal dengan porsi sekitar 70%. Belakangan impor helm juga cenderung turun seiring pengetatan impor yang dilakukan pemerintah. Meski begitu, potensi peningkatan pasar helm lokal masih cukup berat mengingat permintaan saat ini melemah.

Senasib dengan produsen helm, pabrikan ban pun mulai mengatur napas. PT Bridgestone Tire Indonesia yang menguasai 50% pangsa pasar, memperkirakan penjualan mereka anjlok 20% pada 2009 menjadi sekitar 9,6 juta unit dibanding tahun lalu sebanyak 12 juta unit karena melorotnya permintaan di pasar domestik maupun eskpor. Berbagai langkah penyelamatan dilakukan Bridgestone. Bahkan prinsipal memutuskan merelokasi order ke Indonesia.

Meski terpangkas cukup dalam, pebisnis di sektor ini tampaknya masih tetap optimis, bahwa pasar otomotif masih dapat bergerak. Dengan catatan, pemerintah secepatnya mempercepat realisasi stimulus ekonomi. Karena hanya dengan cara itu, gelombang PHK dapat dicegah.

No comments: