Thursday, February 25, 2010

Merger Orange dan T-Mobile Tinggal Selangkah Lagi


Penyelesaian merger antara operator telekomunikasi raksasa Inggris, Orange dan T-Mobile, tinggal selangkah lagi. Penggabungan dua perusahaan itu telah mendapat persetujuan prinsip dan tinggal menunggu ketok palu dari Komisi Eropa.

Komisi Eropa sepakat memberi izin setelah Three (3), perusahaan telekomunikasi paling mungil di Negeri Ratu Elizabeth itu, mencapai kesepakatan dengan Orange dan T-Mobile. Cuma, persetujuan Komisi Eropa tampaknya bakal menghadapi tantangan dari perusahaan pesaing lain, yakni Vodafone dan Telefonica O2.

Apalagi, merger Orange dan T-Mobile bakal menjadikan mereka sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Inggris. Mereka memiliki hampir 30 juta pelanggan dan menguasai pangsa pasar hingga 37%. Merger keduanya sekaligus menyingkirkan O2 sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar Inggris saat ini.

Komisi Eropa belum melaporkan kesepakatan tersebut ke Office of Fair Trading (OFT) alias KPPU Eropa. Nah, kalau OFT memberi persetujuan, akan ada banyak sorotan tentang persaingan usaha yang tidak sehat.

Bulan ini, OFT secara resmi telah meminta hak melakukan investigasi atas merger dua perusahaan tersebut. Mereka memiliki waktu sampai 1 Maret 2010 untuk mengeluarkan izin. Hari ini, OFT dijadwalkan memberi keterangan pers untuk menjelaskan alasan mereka membolehkan Komisi Eropa mengeluarkan izin sebelum hasil investigasi keluar.

Pascamerger dua perusahaan itu pada September 2009 lalu, muncul kekhawatiran praktik monopoli akan terjadi di industri telekomunikasi Inggris. Makanya, OFT dan Ofcom, regulator telekomunikasi, melakukan konsultasi mendalam dengan Komisi Eropa selama proses pemberian izin merger.

Perhatian utama mereka terutama soal dampak merger ke 3. Tapi, ternyata 3 yang dimiliki konglomerat Hong kong Hutchison Whampoa, telah menandatangani perjanjian dengan Orange dan T-Mobile, yang akan memberi 3 akses untuk mengembangkan jaringan 3G di Inggris.

Otoritas Inggris dan Brussel juga memberi perhatian soal potensi monopoli perusahaan gabungan atas akses jaringan nirkabel. Tak ada satu pun pihak dari 3, Orange, T-Mobile, Vodafone, O2, dan OFT yang bersedia memberikan komentar soal hal ini.

No comments: