Thursday, February 11, 2010

PGN Incar Tiga Lapangan Gas Baru


PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kerap mendapatkan protes dari pelaku industri karena minim memasok gas. PGN berdalih hal itu terjadi karena perusahaan masih kekurangan pasokan yang jumlahnya mencapai 297 juta kubik perhari (mmscfd).

Menurut Direktur Utama PGN, Hendi Priyo Santoso, kekurangan pasokan itu yang membuat PGN tidak dapat menyalurkan gas secara maksimalkepada beberapa pelaku industri. "PGN hanya mendistribusikan, PGN tidak memiliki bisnis dalam bidang hulu," ujar Hendi.

Hendi membagi kekurangan gas tersebut menjadi tiga wilayah. Pertama untuk Jawa Bagian Barat, masih terdapat kekurangan gas sebesar 145 mmscfd. Di daerah ini, ada sekitar 70 pelanggan retail yang membutuhkan pasokan gas sebesar 18 mmscfd.

Selain itu, 270 pelanggan retail menyatakan keinginan untuk menambah volume pasokan gas sebesar 74 mmscfd. Kemudian ada pula dua pelanggan bulk gas dengan kebutuhan sekitar 53 mmscfd.

Wilayah kedua adalah Jawa Bagian timur dengan kebutuhan gas sebesar 90 mmscfd. Rinciannya, 82 pelanggan retail dengan kebutuhan gas 22,48 mmscfd dan 99 pelanggan retail sebesar 67,62 mmscfd.

Dan bagian ketiga adalah Sumatera Bagian Utara, terdapat 56 pelanggan retail dengan kebutuhan gas 20,1 mmscfd, 16 pelanggan retail dengan kebutuhan 1,41 mmscfd dan 52 pelanggan retail memerlukan ketersediaan pasokan gas sebesar 29,7 mmscfd.

Untuk mengatasi persoalan kekurangan pasokan gas tersebut, PGN berminat untuk membeli gas sebesar 335 mmscfd dari tiga lapangan gas baru.

Ketiga lapangan gas tersebut adalah Cophi-Suban III sebesar 200 mmscfd, JOB Pertamina Talisman Jambi Merang sebesar 35 mmscfd dan KEIL-Terang Sirasun Batur sebesar 100 mmscfd."Tapi kami memerlukan dukungan dari ditjen migas," kata Direktur Utama PGN, Hendi Priyo Santoso.

Hendi bilang, pada tahun ini saja PGN sebenarnya dapat memperoleh tambahan gas sebesar 236 mmscfd. Ini terjadi apabila dari kontrak-kontrak yang ada saat ini, produsen gas dapat menyalurkan pada level penyaluran maksimum harian.

Menurut data dari PGN, kontrak dengan lima produsen gas mencapai 726 mmscfd. Dari jumlah tersebut, PGN memproyeksikan hanya bisa mendapatkan gas sebesar 490 mmscfd. Kelima produsen gas tersebut adalah Pertamina West Java, Ellips Jatirangon, PHE ONWJ, Cophi SSWJ dan Pertamina SSWJ.

No comments: