Thursday, April 15, 2010

Paul Ottelini dan Senyum 2,4 Miliar Dollar


Intel, pembuat chip komputer terbesar di dunia, Selasa mengatakan, laba bersihnya pada kuartal pertama 2010 meningkat hampir empat kali lipat menjadi 2,4 miliar dolar.

Seperti dilaporkan AFP, perusahaan bellwether (penentu arah) teknologi yang berbasis di Santa Clara, California tersebut mengatakan pendapatan mereka meningkat sebesar 44 persen menjadi 10,3 miliar dolar pada kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.

CEO Intel Paul Otellini memuji "kuartal pertama terbaik" perusahaan selama ini dan mengatakan "melihat ke depan, kami optimistis tentang bisnis kami karena produk Intel dirancang ke berbagai segmen baru dan menarik."

Tentu saja, perolehan laba yang semakin meningkat itu semakin membuktikan tangan dingin Paul. Saat didapuk menjadi orang nomor satu di Intel pada Mei 2005, dunia bisnis sempat meragukan kemampuannya. Ia bukan insinyur, namun memimpin Intel, menggantikan orang yang amat terkenal di dunia, Andrew S. Groove atau biasa dipanggil Andy Andy telah menjadi ikon Intel. Andy adalah pemimpin yang karismatik dan menjadi tokoh spiritual Intel. Ketika lengser dari jabatan CEO dan menjadi senior advisor, nama dan roh Andy tetap bergentayangan dalam denyut nadi organisasi Intel.

Meski begitu Paul tetap percaya diri, termasuk orientasi bisnis yang berbeda dengan pendahulunya. Ia melihat satu hal, yaitu pertumbuhan pemakaian internet terbesar yang tak lagi terjadi di AS, melainkan di Asia. Maka, untuk mengantisipasi kemunduran industri TI di AS (walau masih memimpin), ia menggagas peralihan dari konsep multi-core processor ke konsep computer microprocessor.

Meski ia punya gagasan itu, tak seorang pun di Intel yang dapat melakukan tindakan strategis tanpa restu dari Andy. Otellini berada dalam dilema: tetap pada konsep lama (yang berarti bermain aman) atau berani memilih jalan baru yang menguntungkan, tetapi menghadapi risiko resistensi dari banyak pihak internal perusahaan. Ia mengambil pilihan kedua. Dalam sebuah rapat tahunan, lima bulan setelah pengangkatannya, Paul berhasil meyakinkan manajemen Intel untuk mengambil ide multi-core processor.

Kini, selang lima tahun kemudian, kombinasi antara perubahan orientasi ke pasar Asia serta teknologi multi-core processor, telah mengantarkan pencapaian terbaik Intel dalam hal laba sepanjang sejarah. Bravo buat Paul Ottelini.

No comments: