Thursday, April 22, 2010

Jurus Telkom Pertahankan Pendapatan Dari Fixed Line


Ditengah terus menurunnya animo penggunaan telepon tetap, Telkom terus berusaha agar masyarakat dapat menggunakan jasa ini. Lewat berbagai jurus pemasaran, trafik percakapan terlihat lumayan meningkat sejak BUMN telekomunikasi itu menggelar program retensi poin. Tercatat, average revenue per user (ARPU) untuk layanan yang digunakan 8,3 juta pelanggan itu naik 4% hingga 8,6% pada triwulan pertama 2010.

"Posisi akhir tahun ARPU telepon kabel berada di kisaran Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu. Sekarang sudah di sekitar Rp 115 ribu," papar Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G Wiryanata.

Program retensi yang digelar untuk pelanggan telepon tetap kabel adalah Telkom Poin Rejeki Tumpah (TPRT). Program ini ditujukan bagi pelanggan yang aktif tanpa tunggakan mencakup pelanggan PSTN, Flexi Home, Speedy, YesTv, dan Paket Tagihan Tetap (PTT).

Kemudahan yang akan diperoleh pelanggan dari program ini adalah menukarkan poin yang dimiliki pelanggan dengan hadiah langsung yang tersedia sesuai dengan jumlah poin tertentu, atau benefit tidak langsung berupa undian berhadiah yang akan dilakukan pada periode tertentu.

"Program ini diikuti 85% dari total 7,3 juta pelanggan telepon tetap kabel rumahan. Sedangkan total pelanggan telepon tetap kabel adalah 8,3 juta layanan jika segmen korporasi dimasukkan," katanya.

Selanjutnya dikatakan, Telkom memiliki tantangan untuk mempertahankan jasa pontap kabel karena di dunia layanan ini terus mengalami penurunan.
"Kami berusaha agar layanan ini tidak terus turun kurvanya. Minimal landai dengan mempertahankan jumlah pelanggan sama dengan tahun lalu," jelasnya.

Ditengah trend mobile life style yang tak dapat dibendung, Telkom memang mau tak mau harus terus menggelar program retensi, karena sejak hadirnya GSM bisnis fixed line bukan lagi revenue generator utama.

No comments: