Friday, April 23, 2010

Blackberry Masih Sekedar Fashion Statement!


Euphoria jejaring sosial di Indonesia menjadi berkah buat vendor asal Kanada RIM (Research in Motion). Produk buatannya, Blackberry, laku keras bak kacang goreng. Model yang fancy dan harga yang semakin terjangkau, membuat Nokia yang sebelumnya merajai segmen smartphone mulai tergeser oleh pamor Blackberry. Tambahan lagi, RIM secara agresif menjalin kerjasama penjualan secara bundling dengan semua operator GSM di Indonesia. Para distributor yang selama hampir satu dekade loyal kepada Nokia, kini mulai berpindah ke lain hati. Mereka tak mau ketinggalan untuk meraih untung dari Blackberry.

Alhasil,ATSI (Asosiasi Telepon Selular Indonesia) mencatat pengguna Blackberry di Indonesia sudah menembus angka 1 juta sampai Maret 2010. Angka itu dipastikan akan terus melonjak karena RIM sudah menyiapkan ribuan unit Blackberry berbagai tipe untuk dipasok ke pasar domestik. Apalagi belakangan RIM juga ikut-ikutan banting harga agar lebih terjangkau, selain untuk mempertahankan momentum pertumbuhan.

Namun sayangnya, euphoria Blackberry ternyata belum mampu menggembirakan kalangan operator. Pasalnya, sejauh ini pengguna masih memperlakukan gadget keren itu seperti halnya ponsel lainnya.

Chief Marketing Indosat Guntur Siboro mengakui, saat ini sangat sulit mengidentifikasi pengguna Blackberry. Karena ternyata lebih banyak yang memakai handsetnya saja, tetapi tidak menggunakan layanan BlackBerry.

"Jumlah pelanggannya bisa dibilang sangat dinamis, karena mayoritas pelanggan Blackberry adalah pelanggan pra bayar dan paket sehari, seminggu dan bulanan. Namunm mayoritas hanya menggunakan handsetnya saja, sementara layanannya termasuk ribuan aplikasi yang ditawarkan hanya dipakai saat dibutuhkan," kata Guntur.

Nah, kalau sudah begini, euphoria Blackberry ternyata masih sebatas interaksi di jejaring sosial dan up load photo. Lagi-lagi kasus Nokia Communicator yang sekedar jadi fashion statement, sepertinya bakal terulang pada Blackberry. Padahal operator berharap, layanan Blackberry dapat mendorong tumbuhnya broadband society yang akan menggerakan traffick data dan layanan content lebih massif, sehingga operator tak lagi bergantung pada pendapatan dari voice dan SMS yang ARPU-nya sudah terjun bebas.

No comments: