Tuesday, November 23, 2010
Tablet PC, Dari Transnote, Ultra Mobile Hingga iPad
So cool! Inilah ungkapan yang tepat bila ditengah meeting, seorang klien mengeluarkan iPad yang menjadi incaran Anda belakangan ini. Yup, iPad yang note bene merupakan tablet PC generasi anyar, kini mampu menggusur Blackberry di segmen gadget kelas premium. Spesies baru yang diposisikan sebagai MID (Mobile Internet Device) ini, tidak sekedar berguna untuk mendukung beragam aktifitas mobile, namun juga sudah menjadi fashion statement untuk mendukung citra diri.
Namun ditengah momentum pertumbuhan, percayakah Anda, bila tablet PC memerlukan waktu yang sangat panjang untuk menjadi produk massal seperti laptop atau netbook. Dan lagi-lagi Apple, menjadi vendor yang mampu mengubah mindset konsumen di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan momentum mobile broadband, serta memperluas fungsi dan aplikasi, Apple sukses menjadikan tablet PC sebagai gadget impian. Padahal, jauh sebelum Apple, dua vendor raksasa, IBM dan Microsoft, sudah melakukan eksplorasi dengan mengeluarkan varian sejenis. Namun sayang, keberuntungan belum memihak mereka.
The Story Behind
Perkembangan Tablet PC sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Vendor-vendor raksasa telah kebelet untuk bisa menciptakan komputer yang sanggup mengenali tulisan tangan, dan mampu mengubahnya menjadi teks yang dapat disunting, seperti dalam program pengolah kata.
Usaha itu mulai berhasil, ketika IBM meluncurkan TransNote pada awal 2001. Produk ini adalah kombinasi notebook seri ThinkPad dengan sebuah buku tulis biasa (writing pad), yang digabungkan ke dalam sebuah map folio dari kulit berwarna hitam yang elegan. Bila tidak digunakan notebook-nya, pengguna TransNote bisa membuat catatan diatas buku tulis itu.
Stylus yang khusus disediakan, membuat semua coretan berupa tulisan huruf tegak, diagram, denah, dan sebagainya, bisa disimpan secara otomatis dalam sebuah file di hard disk dalam notebook. Sayang, meski sempat mencuri perhatian, TransNote setahun kemudian hanya tinggal sejarah.
Microsoft Experience
IBM boleh saja mengubur TransNote yang layak disebut sebagai cikal bakal tablet PC. Namun tidak bagi Bill Gates. Apalagi jauh sebelum IBM mengembangkan TransNote, pada 1997, juragan Microsoft itu rupanya sudah memperkerjakan dua insinyur terbaik untuk menghasilkan produk sejenis.
Pada pameran Comdec di AS, November 2001, Bill mulai menebar 'ancaman' dengan mempertontonkan prototipe tablet PC karya Microsoft, yang diberi label ID-enhanced. Dan, setahun kemudian, versi komersialnya resmi diluncurkan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak delapan vendor terlibat dalam proyek ambisius itu, seperti Compaq, Acer, Fujitsu, VIA Technology, dan Viewsonic. Salah satu fasilitas koneksi yang pada saat itu mulai mencorong, yakni WiFi, turut dibenamkan dalam gadget berbasis Windows itu.
Namun seperti halnya IBM, jalan terjal pun menghadang Microsoft. Lebih dari dua tahun sejak diluncurkan, produk ini tidak banyak direspon pasar. Meski telah didukung oleh hampir seluruh vendor komputer kelas dunia, termasuk IBM yang sebelumnya oga-ogahan, ID-enhanced besutan Microsoft tak juga menjadi produk massal. Analis menilai, kendala utama adalah keterbatasan software dan harga yang relatif mahal.
Menyerahkan Gates? Tidak juga. Pendiri Bill Gates Foundation ini, tetap mencoba peruntungan. Pada 2007, Gates membenamkan OS Longhorn pada tablet PC generasi selanjutnya, yakni Microsoft Ultra Mobile. Gates berharap, dengan penetapan harga yang terjangkau, antara US$ 600 - 800, gadget ini dapat lebih populer.
Namun, apa mau dikata, disaat Microsoft masih tertatih-tatih, Apple dengan iPad-nya justru mampu menyalip 'ditikungan'. Dukungan jutaan aplikasi di Apple Store, membuat iPad menjelma menjadi gadget pendukung gaya hidup. Berkat iPad, tablet PC kini bersiap menjadi produk masal.
Ironisnya, alih-alih mengejar Apple, tak terdengar lagi upaya Microsoft mempersiapkan tablet PC andalannya, selain Microsoft Zune yang diluncurkan beberapa bulan lalu untuk mengimbangi dominasi iTunes di pasar musik digital. Bill Gates tampaknya sudah menyimpan rapat-rapat ide melanjutkan produk tablet PC di lemari kantornya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment