Thursday, November 18, 2010

Emirsyah Satar Pun Menenteng iPad


Kehadiran iPad akan memberikan banyak perubahan dalam keseharian penggunanya. Gadget canggih ini besutan Apple itu, semakin melengkapi gaya hidup masyarakat dunia yang semakin go digital.

Berkat iPad, istilah dunia dalam genggaman kini bukan lagi sekedar jargon. Perangkat digital yang merupakan perpaduan antara laptop dengan smartphone ini, memiliki fitur super untuk meningkatkan produktifitas penggunanya, seperti e-book reader, pemutar video hingga game konsol (hiburan) dan lainnya

Komputer tablet keluaran Apple Computer Inc itu semakin digemari banyak orang di seluruh dunia, bahkan kehadiran iPad disebut-sebut akan segera mengubah banyak hal dalam keseharian penggunanya. Bagaimana tidak, dengan perangkat komunikasi sekecil ini setiap orang yang memilikinya dapat melakukan banyak hal, mulai dari aktivitas sosial seperti browsing dan chatting di jejaring sosial hingga aktivitas bisnis.

Kehadiran iPad ini semakin melengkapi gaya hidup digital yang tengah mewabah di seantero dunia mengingat iPad memang sangat memanjakan penggunanya dalam membaca data digital, termasuk buku-buku digital, dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, untuk urusan membuka data gambar, video, musik, bahkan untuk main game pun, iPad sangat mumpuni.

Untuk urusan menampilkan gambar, Ipad juga menjadi gadget yang menyenangkan. Gambar terlihat cerah dan begitu kontras. Dengan teknologi Premi IPS, gambar yang terpampang bisa dilihat dari sudut pandang yang cukup luas.

Adanya iPad ini juga bakal menggantikan era cetak bagi media massa mengingat beberapa surat kabar kini dapat diakses melalui iPad. Bahkan media yang sempat tutup kini hadir kembali dengan versi digitalnya di iPad.

iPad memang diciptakan untuk berbagi kesenangan sekaligus mengakomodir kebutuhan para pekerja profesional yang acap kali harus menemui klien untuk melakukan presentasi bisnis. Bahkan dengan posisi berdiri pun, Anda bisa menunjukkan materi presentasi yang akan disampaikan.

Gadget canggih ini menjadi pilihan banyak ornag mengingat tingkat kesulitan untuk mempelajari iPad cukup rendah dan kemampuan sistem operasinya membuatnya mudah digunakan.

Seperti Virus
Demam Ipad sudah begitu menggeliat, bukan hanya di luar negeri di Indonesia pun sudah terkena wabahnya. Salah satu yang terkena dampak demam iPad adalah Dirut Garuda Emirsyah Satar. Ke mana-mana dia tak lagi menenteng notebook, tapi iPad. Bahkan dia juga mewajibkan jajaran direksi lainnya untuk selalu membawa iPad untuk urusan pekerjaan.

Dengan adanya iPad, Emirsyah benar-benar terbantu dalam urusan pekerjaan. Saat memberikan presentasi kepada para mitra, Emirsyah juga menggunakan iPad. Dia sudah jarang menggunakan PC atau laptop, termasuk membaca berita.

Di Amerika Serikat, nenek yang berumur hampir 100 tahun pun bisa kepincut iPad dan suka dengan tablet komputer terbaru buatan Apple itu. Memang erangkat berlayar sentuh semacam iPad dapat berpotensi menjadi alat komunikasi bagi orang yang mengalami kemunduran fungsi fisik, seperti para manula dan penyandang penyakit saraf.

Sejak terserang glaukoma, nenek itu kesulitan membaca buku-buku koleksinya. Kini, dengan hadirnya iPad, dia bisa kembali membaca dan bahkan menulis dengan lebih mudah. Dia bisa mengatur ukuran huruf yang paling pas buat matanya tanpa repot menggunakan mouse atau keyboard seperti kalau menggunakan komputer.

Yang lebih dahsyat lagi Perdana Menteri Norwegia kini dapat memerintah Lewat iPad. Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg adalah salah satu dari jutaan orang yang terjebak di bandara akibat meletusnya Gunung Eyjafjallajokull, Eslandia, beberapa waktu lalu. Meski pesawatnya tertunda di New York, sang PM tetap bisa mengendalikan pemerintahan. Komunikasi dengan stafnya di Norwegia tetap dilakukan menggunakan berbagai perangkat telekomunikasi termasuk iPad.

Ragam Aplikasi
Apa yang membuat iPad begitu heboh? Komputer tablet berlayar sentuh ini tidak hanya sekedar perangkat hiburan, tetapi juga bisa difungsikan untuk banyak hal karena beragamnya aplikasi yang ada di dalamnya.

Salah satunya adalah membantu penderita stroke. Menurut Profesor Gregg Vanderheiden dari Universitas Wisconson, Madison, AS, yang mencoba memanfaatkan iPad untuk membantu penderita stroke mengatakan bahwa dengan aplikasi tambahan yang memberdayakan fitur layar sentuh, iPad bisa menjadi alternatif alat komunikasi murah bagi orang-orang yang kesulitan menggunakan bahasa verbal. Sasaran pengguna yang bisa memanfaatkan iPad untuk kebutuhan tersebut tidak hanya penderita stroke, tetapi juga anak-anak autis dan penderita gangguan saraf. iPad menjadi solusi murah bagi mereka.

Untuk aplikasi, saat ini sudah ada yang mengembangkan hal itu, seperti Prologue2Go buatan AssistiveWare yang memanfaatkan bahasa simbol sebagai pengganti kata. Meski berbayar, setidaknya peranti ini masih lebih murah ketimbang alat bantu standar.

Bukan hanya itu saja, sebuah restoran di Sydney, Australia, pun kini menggunakan iPad sebagai buku menu. Semua menu yang diinginkan pengunjung restoran kini hadir di layar iPad. Keberadaan aplikasi khusus yang ditanamkan pada iPad memungkinkan pengunjung restoran menyusuri lembar demi lembar halaman menu virtual hanya dengan menyentuh dan menggeser jemari mereka pada layar iPad.

Aplikasi iPad ini juga bisa mengawasi data stok makanan dan minuman. Jika telah habis, makanan dan minuman tersebut otomatis akan hilang dari daftar menu. Setelah selesai menentukan menu, nantinya semua daftar pesanan akan langsung terkirim ke data di dapur.

Di Vatikan, seorang uskup baru-baru ini mengembangkan sebuah aplikasi yang akan membuat pastor bisa memimpin misa dengan iPad di altar layaknya misa biasa. Aplikasi yang diberi nama iBreviary ini berisi buku doa-doa sehari-hari digunakan oleh para pastor dan tata perayaan misa lengkap berisi semua yang diucapkan dan dinyanyikan dalam misa sepanjang liturgi.

No comments: