Monday, November 15, 2010

Internet Murah Ala Telstra


Kebutuhan akses internet semakin hari kian dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Setelah Finlandia menetapkan akses internet sebagai hak yang harus dimiliki oleh setiap warga negaranya, kini giliran Australia mengikuti jejak negeri Skadinavia itu.

Telstra sebagai provider jasa sambungan telepon lokal dan jarak jauh, telepon seluler, akses internet terbesar di Australia menyediakan akses internet murah bagi warga Australia. Kontrak penyediaan layanan koneksi Internet yang lebih cepat, murah, dan efisien senilai 11 miliar dollar Australia atau setara 9,6 miliar dollar AS dilakukan bersama pemerintah Australia. Pemerintah berharap jaringan internet murah dapat terpasang di rumah penduduk di seluruh Australia.

Kontrak tersebut merupakan upaya untuk menghubungkan 90 persen rumah di Australia, termasuk di daerah terpencil di pedalaman dan yang tersebar di pesisir, pada 2017. menurut Menteri Komunikasi Stephen Conroy kesepakatan ini bentuk konkret kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk bersama-sama merevolusi sektor telekomunikasi.

Internet murah ini dimungkinkan dengan adanya kerjasama yang dilakukan Telstra dengan perusahaan milik negara, National Broadband Network (NBN), yang tengah membangun jaringan untuk menyediakan jaringan Internet berkecepatan tinggi. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan NBN dapat memperoleh akses ke infrastrukstur milik Telstra. Hal ini tentunya akan membuka jalan menuju pembangunan jaringan yang lebih cepat, murah, dan efisien

Untuk mendukung program tersebut, pemerintah Australia telah menganggarkan dana senilai 43 miliar dollar Australia. Kalangan pemerintah optimis kerjasama antara NBN dan Telstra dapat segera diimplementasikan agar membawa dampak yang signifikan baik bagi negara maupun perekonomian.

Seperti halnya negara-negara di kawasan Asia Pasifik, lembaga pengawasan industri telekomunikasi Australia, Telecommunications Industry Ombudsman, tengah berjuang untuk terus meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi dan internet. Lembaga ini mengakui bahwa kualitas layanan operator telekomunikasi di Australia masih dipertanyakan. Pelanggan sering mengeluhkan kualitas layanan. Tema keluhan yang masih sering diungkapkan pengguna diantaranya, layanan internet, dan layanan Mobile premium.

Namun demikian, tercatat terjadi penurunan jumlah keluhan pelanggan layanan telekomunikasi. Sepanjang tiga bulan terakhir dari Januari 2010 hingga Maret 2009, jumlah keluhan menurun dari 54.287 keluhan menjadi 52.730 keluhan.

Meski menurun, angka di kisaran 52 ribu dalam kurun waktu tiga bulan masih terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris. Di negara tersebut jumlah keluhan dalam tiga bulan hanya 8867 itu pun dalam jangka waktu setahun pada periode 2008-2009. Sedangkan pada periode satu tahun di Australia jumlah keluhan mencapai 230.065 keluhan sejak 2008 hingga 2009.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Telstra mengatakan, secara matematis jumlah keluhan terus menurun sejak tiga tahun terakhir. Telstra juga telah melatih petugas customer service-nya agar memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

Broadband Super Cepat
Diluar kesepakatan dengan Telstra, pemerintah Australia berkomitmen jaringan internet dengan kecepatan 40 kali dari kecepatan broadband yang kini ada, untuk melayani 98% penduduk, kata Menteri Broadband, Komunikasi dan Ekonomi Digital, Senator Stephen Conroy.

Pembangunan jaringan nasional internet berkecepatan tinggi yang disebut fibre-to-the node (FTTN) itu, menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong Australia menjadi bagian dari abad ke-21.

"Bagi dua persen penduduk Australia sisanya, mereka akan menerima layanan standar yang sedapat mungkin mendekati apa yang ditawarkan jaringan baru itu serta mendapat pelayanan melalui teknologi satelit, gelombang mikro, dan nirkabel terbaik," katanya.

Pemerintah, kata Senator Conroy, menerapkan proses yang terbuka dan transparan dalam menentukan pihak yang akan membangun jaringan yang sudah diimplementasikan sejak Juni 2008.

Australia tercatat sebagai negara di kawasan Asia Pasifik yang telah lama memasyarakatkan pemakaian jaringan internet berkecepatan tinggi (broadband).

Setidaknya ada 10 perusahaan jasa penyedia layanan broadband di negara benua berpenduduk sekitar 21 juta jiwa itu, yakni Bigpond (terbesar), Optus, Internode, 3 Mobile, Unwired, People Telecom, Westnet, Dodo, Simpliciti, dan Netspace.

No comments: