Thursday, July 29, 2010

Bola Panas Amdocs


Sesaat setelah sesi jumpa pers pada acara launching Simpati Fredom (22/7) di Mid Plaza, Jakarta, raut wajah Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, terlihat memerah. Mungkin ia tak menyangka, seorang jurnalis dari media on-line menanyakan kembali soal kepastian Amdocs.

Sarwoto rupanya tak ingin terus dikait-kaitkan dengan isu mengakomodir perusahaan Israel hanya karena telah memilih Amdocs sebagai pemenang tender billing system senilai Rp 1,2 triliun. Ia kembali menegaskan bahwa Amdocs bukan perusahaan dari Israel, namun perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.

"Amdocs itu perusahaan besar bertaraf internasional, tentu saja kami sudah mengkajinya sebelum memilih mereka sebagai pemenang tender billing system kami," ujarnya.

Menurut Sarwoto, kajian yang dilakukan pihaknya terhadap asal-usul Amdocs juga diperkuat surat pernyataan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, yang juga ditembuskan kepada Menkominfo Tifatul Sembiring.

"Jadi sekarang sudah very clear, Amdocs bukan dari Israel. Sebelum melangkah, sudah ada kajiannya. Kita tetap support menggunakan Amdocs karena itu adalah perusahaan global, kita juga harus berpikir global," ujarnya. Ia pun merujuk kepastian dari Kominfo dan Kedubes AS, yang menyebutkan Amdocs adalah perusahaan asal AS.

"Coba bayangkan, kalau Anda kerja di Hong Kong, dan Indonesia berseteru dengan Malaysia. Kemudian Malaysia menggunakan produk dari Hong Kong, apa lantas Anda dipecat? Itu kan nggak logis," Sarwoto mengumpamakan.

Persaingan Bisnis
Adakah motif lain dibalik kembali mennyembulnya isu Amdocs yang sebenarnya sudah surut sejak sekitar empat bulan lalu? Pertanyaan ini cukup menggelitik, mengingat operator lain seperti XL Axiata sudah mengoperasikan sistem billing sejenis sejak 2002. Malah kini sudah Amdocs versi 4.

Tak disangkal, karena dukungan Amdocs, kinerja operator asal Malaysia itu memang semakin mengkilap. Tengok saja pertumbuhan customer base pada semester 1-2010, yang sudah menembus 35 juta pelanggan dan siap menyalip Indosat di posisi kedua. Promo gratis, tarif murah dan iming-iming bonus (baik voice, SMS, maupun data) menjadi daya tarik bagi calon pelanggan yang rata-rata senang dengan iming-iming seperti itu. Terakhir, operator yang dikomandani oleh Hasnul Suhaimi itu, kembali menggebrak dengan promo Facebook gratis.

Memang jika dibandingkan dengan sistem billing lain, Amdocs memiliki banyak kelebihan. Teknologi itu memiliki kemampuan perhitungan aktivitas menelepon–seperti pulsa yang dihabiskan, lama melakukan panggilan, dan sebagainya–dari seorang pengguna hingga dalam hitungan detik dengan harga hingga Rp 1/detik, baik pra bayar maupun pasca bayar.

Itu sebabnya, untuk meningkatkan competitive advantage, Telkomsel perlu meng up-grade sistem billing yang sama bagusnya dengan XL. Dan pilihan yang realitis itu ada pada Amdocs. Jadi bisa dibayangkan jika Telkomsel sudah benar-benar menerapkan Amdocs. Persaingan akan semakin seru, karena sang pemimpin pasar pastinya akan lebih siap meladeni para pesaing seperti XL, hingga ke margin keuntungan paling terkecil sekalipun.

No comments: