Thursday, November 17, 2011

BlackBerry dan Mimpi Mike Lazaridis


Teknologi nirkabel dengan komunikasi berbasis email, telah menjungkalkan Nokia yang telah malang melintang di pasar smartphone sejak satu dekade terakhir, sekaligus memunculkan pemain baru, seperti BlackBerry sebagai jadi primadona. Kini puluhan juta pelanggan mengakses layanan push email sekaligus mengatrol nama Mike Lazaridis ke jajaran Top Ten Technology Inovators.

Seperti halnya Bill Gates dengan Microsoft, Stan Lee dari Acer dan mendiang Steve Jobs yang membesarkan Apple, membicarakan BlackBerry tentu tidak lepas dari peran seorang Mike Lazaridis. Pria yang dikenal murah senyum ini, adalah dedengkot dibalik kelahiran BlackBerry yang kini sangat fenomenal. Bersama dua koleganya, Co CEO Jim Balsillie dan COO Doug Fregin, Mike sukses mengembangkan smartphone dan layanan push email-nya lewat bendera Research in Motion (RIM).

Sejak didirikan pada 1998, layanan push email ala BlackBerry mampu menggusur pemain sekaliber Nokia dan Sony Ericsson di segmen smartphone. Kini puluhan juta orang di seluruh dunia sangat tergantung dengan BlackBerry, termasuk presiden AS Barack Obama yang lebih senang menggenggam BlackBerry ketimbang iPhone.

Namun menilik kelahirannya, tidak banyak yang tahu bahwa BlackBerry semata merupakan buah keisengan dari pria 50 tahun ini. Setelah kelahiran anak keduanya, Mike rupanya ingin punya lebih banyak waktu dengan keluarga. Alhasil, di rumahnya ia kerap mengutak-atik model algoritma untuk menentukan komposisi yang pas bagi proyek entertainment system yang tengah digarapnya.

Hasilnya adalah DigiSync, teknologi yang membantu mempercepat proses special film tracking. Lewat teknologi itu, nama Mike mulai dikenal dan diperhitungkan. Apalagi penemuan itu, menghantarkannya meraih penghargaan di ajang prestisius, Oscar dan Emmy Award pada 2001.

Meski begitu, DigiSync bukanlah pencapaian akhir. Mike rupanya tak ingin kariernya terbatas sebagai bagian dari industri entertainment Hollywood. Terdorong oleh lompatan teknologi wireless terutama GPRS (General Packet Radio Services) yang merupakan teknologi selular 2,5G, Mike mencoba menawarkan layanan push email dengan label BlackBerry.

Sejatinya BlackBerry diilhami oleh philosopi Mike saat mengembangkan sistem pengawasan internal di Ontario’s Control Data pada awal ’80-an. Kita itu ia melihat banyak kasus ketidaksinkronan diantara engineer dan marketing departement sehingga menimbulkan banyak pemborosan sumber daya. Mike kemudian meyakini, komunikasi melalui email sekaligus sistem pengamanan yang memadai, dapat mendorong efisiensi di banyak sektor, sehingga ujung-ujungnya dapat meningkatkan penjualan.

“BlackBerry tumbuh dan populer di seluruh dunia karena menawarkan solusi end to end, yakni jaringan yang aman, push based wireless email dan akses data, terutama untuk pengguna dari kalangan bisnis”, ujar Mike dalam satu kesempatan.


No comments: