Wednesday, December 22, 2010

Yongki D. Sugiarto: 1 Juta Unit, Why Not?


Pekan lalu, saya sempat menghadiri MarkPlus Conference 2011 di Ritz Carlton, Pacific Place. Banyak sisi-sisi menarik yang terungkap dari sesi dikusi panel yang melibatkan sejumlah ketua asosiasi bisnis, mulai dari ATSI, Aprindo, Gaikindo, REI, GABEL, hingga Perbanas.

Gaya khas Hermawan Kertajaya, komunikatif, mendalam namun diselingi joke segar, membuat sesi tanua jawab antar seluruh panelis berlangsung seperti air mengalir, namun dengan ending yang jelas. Lewat pandangan para ketua asosiasi itu, pada akhirnya proyeksi ekonomi Indonesia dapat dipetakan dengan jelas.

Sebelumnya, Hermawan memberikan pandangan bahwa 2011 akan tercatat dalam tonggak sejarah pemasaran. Pasalnya, perilaku konsumen akan berubah drastis menjadi lebih konsumtif baik karena didorong oleh semakin meningkatnya kesejahteraan (GDP per kapita mencapai USD 3000) maupun semakin banyaknya pendekatan pemasaran yang memicu konsumsi.

Salah satunya dipicu oleh Tren 3C: semakin connected-nya masyarakat Indonesia karena dorongan teknologi, semakin credible-nya posisi Indonesia di dunia, dan semakin creative-nya pasar Indonesia, karena dominasi pasar urban, middle class, dan youth-women-netizen.

"Dengan penghasilan rata-rata USD 3000, psikografis konsumen mulai berubah. Untuk menunjang gaya hidup, tren konsumsi terhadap produk kelas menengah atas mulai melonjak, meski masih tetap dalam batas yang affordable", ujar Hermawan.

Perilaku konsumen yang 'genit' ini, diamini oleh seluruh panelis. Elektronik misalnya, merujuk pada pola belanja masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, GABEL memprediksi terjadi pertumbuhan hingga 50% dibandingkan tahun lalu.

Begitu pun dengan Gaikindo yang optimis penjualan pada 2011 mendatang, diproyeksi mencapai 800 ribu unit. Menurut Ketua Umum Gaikindo, Yongki D. Sugiarto, meski dibayangi pembatasan BBM dan pengenaan pajak progresif, minat masyarakat kelas menengah terhadap mobil baru akan terus meningkat. Tahun ini saja penjualan mobil sudah menembus rekor, yakni 730 ribu unit, melampau rekor sebelumnya yakni 600 ribu unit pada 208.

Yongki yang juga Presdir PT Hyundai Mobil Indonesia, menilai pasar otomotif di Indonesia masih terbuka lebar. Penjualan 800 ribu unit yang dipatok pada 2011, baru akan menyamai Thailand yang selama ini merajai pasar otomotif di kawasan ASEAN. Namun, dengan tingkat populasi yang lebih banyak dan penetrasi masih terbilang rendah, pasar Indonesia tentu lebih baik dibandingkan dengan negeri gajah putih itu.

Alhasil, Yongki yang juga kakak kandung CEO Astra International, Prijono D. Sugiarto, optimis jika kondisi ekonomi tetap kondusif dan tidak ada perubahan kebijakan yang drastis, dalam dua tahun ke depan, rekor penjualan baru akan tercapai, yakni 1 juta unit.

1 juta unit, why not? kata Yongki optimis.

No comments: