Sunday, May 16, 2010

Mampukah Anssi Vanjoki Mengangkat Kembali Pamor Nokia?


Setelah keteteran mengimbangi iPhone dan Blackberry di segmen smartphone, Nokia akhirnya memilih cara lain, yakni merombak eksekutifnya. Anssi Vanjoki, eksekutif vokal yang sukses melambungkan smartphone debutan Nokia tiga tahun lalu itu, kembali didapuk guna mengejar ketinggalan dengan para pesaing. Nokia berharap Vanjoki dapat kembali mengulang kejutan. Apakah dia akan sukses?

Vanjoki, veteran perusahaan selama 20 tahun akan mengambil alih unit smartphone baru Nokia. Ia sebelumnya meluncurkan model N95 pada Maret 2007. Ponsel itu muncul tiga bulan setelah iPhone dari Apple. Nokia berbasis di Espoo Finlandia yang merupakan produsen handset terbesar di dunia masih belum mengembangkan ponsel canggih lagi setelah N95.

N95 yang merupakan perangkat Nokia dengan GPS pertama telah terjual lebih dari 10 juta unit, dan mampu meningkatkan pendapatan operasi lebih dari 21%. Sejak saat itu, Apple dan Research in Motion telah memakan konsumen dan keuntungan Nokia, sehingga menurunkan pendatan menjadi 12,1 % di kuartal pertama.

“Ini merupakan sedikit ambisi untuk kembali ke masa depan,” kata Carolina Milanesi, direktur penelitian di Gartner Inc, Egham, Inggris. ”Tantangan terbesar adalah Vanjoki tidak memiliki banyak waktu, di mana Nokia butuh segera mengirimkan sesuatu.”

Saham Nokia turun dalam waktu 3 minggu sejak laporan perolehan kuartal pertama yang tidak memenuhi perkiraan analis. Nokia juga telah memotong harga smartphone dalam periode kompetisi dengan iPhone dan BlackBerry milik RIM.

Perusahaan tidak hanya kehilangan momentum di ponsel layar sentuh yang dipimpin Apple ataupun ponsel bisnis dengan tombol Qwerty milik RIM. Nokia juga mendapat tekanan Samsung, HTC dan LG yang telah mengubah baris mereka dengan sistem operasi Android milik Google.

“Taruhannya tidak bisa lebih tinggi lagi,” kata Tero Kuittinen, analis di Greenwich , MKM Partner yang berbasis di Connecticut . “iPhone adalah raksasa mewah yang tidak semudah itu dikalahkan, namun Nokia masih memiliki tembakan untuk mengarahkan tantangan di pesaing kelas menengah Asia .”

Nokia telah mempekerjakan Vanjoki pada 1991 dari 3M.Co berbasis Minnesota, untuk mengembangkan strategi marketing ponsel mobile dan merek global. Dia memulai unit multimedia pada 2004 dan mengapalkan N95 tiga tahun lalu pada Maret 2007.

Vanjoki bergeser kembali ke pemasaran beberapa bulan kemudian, setelah unit telepon digabung menjadi satu dengan divisi perangkat dan Kai Oistamo ditugaskan dalam unit tersebut.

Vanjoki saat ini sekali lagi menjadi kepala bisnis smartphone terpisah, sementara Mary McDowell akan menjalankan ponsel low-end. Oistamo akan mengambil posisi McDowell sebagai kepala pengembangan perusahaan.

Vanjoki dikenal senang berbicara soal apa yang ia pikirkan dan cenderung memilih menggunakan pendekatan low-key. Pada Februari , ia mengritik N97, yang merupakan kombinasi layar sentuh dan keyboard yang seharusnya membantu Nokia mengambil kembali pasar smartphone high-end.

Sebagai lulusan dari sekolah bisnis terbesar di Finlandia, Vanjoki juga menjadi kepala Amer Sports Oyj, perusahaan peralatan olahraga di Finlandia yang memiliki merek Salomon dan Wilson . Dia menjadi berita di Finlandia di 2002 setelah polisi mencoba mendenda dirinya sekitar US$100 ribu (Rp 920 juta) akibat mengendarakan Harley-Davidson.

Percobaan pertama Vanjoki di jabatan baru ini muncul tahun ini, setelah Nokia meluncurkan N8. Ponsel layar sentuh yang ramping itu mengusung perubahan pada sistem software Symbian untuk membuat ponsel ini lebih nyaman digunakan. Ponsel ini akan hadir dengan akses gratis ke konten televisi, peta dan navigasi.

“Anssi tampaknya akan memiliki tanggung jawab untuk menjadi promo awal dari produk tersebut,” kata Ben Wood, analis di CCS Insight yang berbasis di London. “Ini merupakan taruhan yang besar dan langkah pertama dari perjalanan panjang. Jika mereka tidak sukses, mereka harus melakukan sesuatu yang berbeda tiga tahun mendatang.” imbuh Wood.

No comments: