Siapa tak kenal Michelin? Ban produksi Perancis ini sudah mendunia. Gelaran WRC (World Rally Championship), membuat pamor Michelin makin terkerek. Sebagai pemasok ban sejumlah peserta, Michelin tentu berharap jutaan dollar yang digelotorkan untuk mensponsori lomba rally terkemuka itu, dapat mengkatrol penjualan baik untuk lini roda empat maupun roda dua. Terutama di Indonesia yang belum lama dimasuki, dimana masyarakatnya lebih kenal ban Michelin hanya untuk mobil.
Faktanya, meski masih terbilang pendatang baru , penjualan ban sepeda motor Michelin terus melonjak. Jemmy Tantoro, Managing Director PT Michelindo Mitra Abadi, distributor resmi ban Michelin di Indonesia menuturkan, penjualan ban sepeda motor Michelin tahun 2011 bisa mencapai 90.000 unit. Untuk penjualan ban sampai bulan November tahun 2011 sudah mencapai angka 80.000 unit.
"Kami puas atas pencapaian ini, karena kita baru setengah tahun masuk di pasar ban sepeda motor dan dapat hasil yang menggembirakan," ungkap Jemmy. Dengan pasar yang prospektif, pada 2012 Michelin menargetkan penjualan ban sepeda motor bisa meningkat kurang lebih 400% mencapai 400.000 unit. Strategi yang akan dilakukan yaitu dengan meluncurkan produk ban baru di kategori ban sport pada kuartal 1 tahun 2012. Selain itu, tahun depan Michelin akan memperbanyak jumlah distributor yang saat ini 10 menjadi 20 distributor.
Pertumbuhan penjualan sepeda motor di Indonesia memang membuat industri ban di dalam negeri ikut terdongkrak. Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menyatakan, produksi ban roda dua pada Januari-Desember 2011 mencapai 42 juta unit. Angka itu meningkat 8,25% dibandingkan tahun lalu sebanyak 38,8 juta unit.
Tahun depan, APPBI menargetkan petumbuhan penjualan ban di dalam negeri mencapai 54 juta unit. Target ini seiring dengan asumsi penjualan sepeda motor sebanyak 9 juta unit.
Azis Pane, Ketua APBI, mengatakan, penjualan sepeda motor tahun ini yang naik 20% dibandingkan tahun lalu, membuat penjualan ban roda dua meningkat cukup signifikan. "Daya beli masyarakat menengah dan bawah meningkat, terlihat dari naiknya penjualan sepeda motor yang rata-rata mencapai 20% per tahun" urai Azis.
Suka Modikasi
Indonesia adalah pangsa sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Pasar ini sangat menjanjikan bagi produk turunannya, seperti suku cadang, termasuk ban. Selain potensi pasar yang luas, pertumbuhan penjualan ban juga didorong oleh kebiasaan pengguna motor Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh PT Michelindo Mitra Abdi (MMA), ATPM Michelin di Indonesia, pengendara motor di negera ASEAN menunjukkan, orang Indonesia lebih suka mempercantik dan memodifikasi motor dengan berbagai merek-merek ternama dan berkualitas premium.
MMA, sebelumnya telah meluncurkan ban sepeda motor baru berkualitas premium dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Michelindo meluncurkan tiga kategori ban motor sekaligus. Pertama, jenis Pilot Sporty untuk dragbike dan motor sport. Kedua, tipe M29S untuk motor skutik. Dan ketiga, tipe M85, jenis ban untuk motor bebek.
Di Indonesia, harga ban motor produk Michelin ini ditawakan pada kisaran harga mulai Rp200-600 ribu per unit. Untuk tipe M29S (ban khusus matik) dibanderol dengan kisaran harga Rp230-276 ribu. Kemudian untuk tipe M85 (ban motor bebek) dilepas dengan harga Rp230-292 ribu. Adapun tipe Pilot Sporty dijual dengan harga Rp270-720 ribu.
Keberhasilan Michelin menggarap pasar domestik, menunjukkan kue bisnis ini masih prospektif, meski pemain di bidang ini sudah terbilang sesak. Sukses Michelin juga sekaligus jadi penanda, pemain-pemain lama yang telah lama malang melintang seperti Federal, IRC, atau Swallow patut waspada.
No comments:
Post a Comment