Kemajuan teknologi broadband telah menjungkirkan pandangan konservatif atas tayangan hiburan. Bagaimana dan cara menikmatinya pun jauh berbeda dibandingkan satu dekade lalu. Setelah gadget-gadget seperti ponsel, netbook dan tablet PC, televisi kini juga menjadi bagian dari obyek revolusi broadband.
Tak dapat dipungkiri, TV adalah benda yang paling mempengaruhi peradaban masyarakat dunia. Namun sejak era TV cembung hingga plasma dan LCD, teknologi TV seolah berjalan ditempat.
Namun di era broadband, industri TV mulai memasuki babak baru. Kebiasaan kita dalam menyaksikan tayangan hiburan, olahraga maupun berita, akan mengalami pergeseran drastis, tidak lagi terbatas pada tempat maupun waktu.
Lihat saja, hadirnya internet dan teknologi mobile broadband memunculkan layanan berbasis IPTV (Internet Protocol Television), broadband TV dan Mobile TV. Menariknya selain live programming, ketiga spesies TV itu juga sama-sama menawarkan layanan streaming dan downloading, yang semakin membuat layanan ini menjadi personal sesuai kebutuhan pengguna. Inilah yang membedakan ketiganya dengan tayangan TV konvensional. Bagaimana karakteristik masing-masing ketiga TV tersebut, mari kita telisik lebih jauh.
IPTV
Secara sederhana, IPTV memanfaatkan internet protocol untuk menyiarkan tayangan TV dan content lainnya melalui jaringan berkecepatan tinggi. Teknologi ini mampu menggabungkan pola interaktif khas internet dengan content-content hiburan seperti produksi Holllywood dalam jumlah banyak. Dengan IPTV yang dapat berkolaborasi dengan dengan situs-situs favorit, Anda dapat menambahkan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Seperti menentukan program TV, melihat rekomendasi dari pemirsa lain, atau menyaksikan pesan yang muncul saat kita tengah menyaksikan tayangan tertentu.
Dengan banyaknya jaringan yang mampu menayangkan program HD (high definition) channel, movies on demand, olahraga dan game, serta kendali multiple camera angles dari tayangan live concert atau even olahraga, membuat IPTV tidak sekedar alternatif namun diprediksi akan menjadi tren dan kebutuhan baru masyarakat, sekaligus dunia usaha yang ingin membidik segmen pemirsa yang sesuai dengan target produk mereka.
Broadband TV
Pilihan lain menyaksikan tayangan TV adalah melalui jaringan broadband yang sebelumnya menjadi bagian dari layanan cable dan satelit. Di AS, pengguna tinggal membeli dekoder (set top box) dari beberapa penyedia jasa ini, seperti Akimbo, Dave TV atau IPTN. Tinggal colok ke kabel atau DSL modem, pengguna akan langsung menjelajah beragam tayangan program TV yang berbeda dari sebelumnya. Pada dasarnya broadband TV menawarkan beragam channel dan content, baik streaming dari stasiun TV konvensional, maupun download yang dapat disaksikan setelah dipesan sebelumnya.
TV On The Go
Saat mendiang Steve Jobs mengumumkan pelanggan iTunes dapat membeli beberapa episode The Lost dan Desperate Housewifes, seharga $2 per episode, pasar portable TV show sontak menggeliat. Sejumlah operator seperti MobiTV dan Verizon Vcast yang menawarkan pemilik ponsel untuk menyaksikan TV on the go pun diserbu pelanggan. Dengan biaya hanya $10 per bulan, pelanggan Cingular dan Sprint, dapat bergabung dengan MobiTV guna menyaksikan tayangan CNN, MSNBC dan channel lainnya melalui smartphone mereka.
Sementara dengan dukungan EVDO wireless service, Verizon menetapkan $15 per bulan untuk pelanggan mobile TV lewat Vcast. Tingginya animo pelanggan, tampaknya akan membuat medan pertempuran di pasar ini semakin sengit. Terutama setelah Cingular mengumumkan menambah 18 channel video sebagai bagian dari paket berlangganan $20 per bulan. Layanan itu sudah termasuk 2 – 5 menit clips dari program populer seperti Kings of The Hill dan That’s So Raven yang digandrungi masyarakat AS.
No comments:
Post a Comment