Era digital memunculkan beragam peluang baru, salah satunya adalah mobile advertising (mob-ads). Lembaga riset online eMarketer, mencatat terjadi kenaikan yang amat signifikan dari layanan ini hingga mencapai 50% per tahun.
Bila pada 2006, pendapatan iklan dari jasa ini baru sekitar 1,5 miliar dollar secara global, maka pada 2011, diperkirakan akan meraih 11,5 milyar dollar di seluruh dunia.
Alhasil, dengan jumlah costumer base yang luar biasa, banyak pihak meyakini prospek bisnis iklan lewat ponsel sangatlah menggiurkan. Saat ini saja, lebih dari 200 juta orang tercatat sebagai pengguna ponsel di Indonesia.
Seperti halnya eMarketer, AdMob mencatat pertumbuhan mob-ads sangat eksponensial. Pada 2008, permintaan akan mob-ads di Indonesia menduduki urutan kedua setelah Amerika Serikat. Dari 20 negara, Indonesia mencapai 22,4 %, sementara negeri Paman Sam meraih 39,3 %. India, Inggris, Filipina, Afrika Selatan, yang berada di bawah Indonesia, malah tak sampai 10 %. Secara total, trafik mob-ads di Indonesia mencapai lebih dari 1,1 milyar.
Tidak saja unggul dalam penggunaan Facebook dan Twitter, diam-diam iklan bergerak yang disebar lewat ponsel mengalami lonjakan di Indonesia. Bahkan data luar biasa disodorkan oleh BuzzCity. Perusahaan mob-ads internasional ini, mendudukkan Indonesia sebagai yang tertinggi di dunia, yaitu sebesar 3 milyar iklan mobile pada kuartal ke-4 tahun lalu.
Peluang bisnis mob-ads juga ditunjukkan dari konsumsi belanja iklan yang dilakukan oleh para pemilik brand di Indonesia yang jumlahnya sangat besar. Sebagai gambaran, proyeksi total belanja iklan tahun ini sekitar Rp 56 Triliun.
Dari jumlah tersebut sebagian besar iklan masih terpajang di TV dan media cetak. Sedangkan konsumsi belanja iklan melalui digital ataupun mobile angkanya belum menyentuh angka Rp 100 miliar.
Namun kondisi itu diperkirakan hanya persoalan waktu. Didorong oleh persaingan harga , semakin murahnya harga smartphoe, dan kebiasaan baru masyarakat mengakses internet, pertumbuhan iklan di situs ponsel pun akan semakin melonjak. Tak berlebihan jika pada 2012, banyak pihak optimis mobile advertising semakin menemukan momentumnya.
No comments:
Post a Comment