Thursday, June 24, 2010
Frans Sunito dan Ekspansi Jasa Marga
Bisnis jalan tol memang tidak ada matinya. Jutaan kendaraan yang melintas di berbagai ruas tol, membuat operator tol seperti PT Jasa Marga (JM)terus menimba fulus yang tak sedikit. Tahun lalu, perusahaan pelat merah itu sukses meraih pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun. Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik, Dirut JM Frans Sunito menargetkan pendapatan di tahun 2010 tumbuh menjadi Rp 4,4 triliun. Angka ini berarti naik 22,22% dibandingkan 2009.
Namun untuk meningkatkan corporate value sekaligus mendongkrak pendapatan, Frans menginginkan JM terus melebarkan sayap bisnis, terutama pada bidang-bidang yang related dengan bisnis utama. Alhasil, setelah masuk ke bisnis properti, Frans kini mengarahkan perusahaan pelat merah itu, untuk terjun bisnis jaringan fiber optic.
Untuk pengembangan bisnis lain di luar bisnis inti jalan tol, Jasa Marga menyiapkan dana senilai Rp 170 miliar. "Dana ini termasuk pengembangan jaringan fiber optic dan properti," kata Frans yang menahkodai JM sejak 2006.
Di bisnis fiber optic, JM akan memaksimalkan lahan di sekitar jalan tol milik mereka. Demi melancarkan rencana bisnis fiber optic, JM akan menggandeng perusahaan berbasis telekomunikasi. Sampai saat ini JM masih menyeleksi calon mitra mereka lewat proses tender atau beauty contest.
"Kami akan terus memaksimalkan aset-aset nyata dan tidak nyata Jasa Marga demi memperkuat nilai tambah perusahaan," kata pria yang piawai memainkan gitar ini.
Selain bisnis fiber optic, sebelumnya Jasa Marga juga siap menggarap bisnis properti. Jasa Marga menggandeng PT PP untuk membangun proyek properti di Jawa Timur. Kedua perusahaan akan mendirikan perusahaan patungan yang nantinya bertanggungjawab atas pengelolaan properti di wilayah tersebut.
Diluar PP, Jasa Marga juga telah melakukan MOU dengan BUMN pengelola jasa pelabuhan, PT Pelindo II. Menurut Frans, kerjasama dengan Pelindo II masih dalam penjajakan, intinya tanah milik Pelindo II akan dilewati jalan tol, sementara tujuan jalan tol ke pelabuhan. Kita segera lakukan kajian apa detail dari MOU ini.
”MOU belum detail, prinsipnya Pelindo II punya tanah dan tanahnya akan dilewati jalan tol ke Pelabuhan. Jalan tol dibangun pemerintah, apakah jasa marga yang jadi operator terserah pemerinya atau mungkin akan ditenderkan,” jelasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment