Thursday, April 14, 2011

Maxis Malaysia, Strategi Di Pasar Yang Saturated


Salah satu anggota Bridge Mobile Alliance adalah Maxis. Operator telekomunikasi seluler ini merupakan market leader di Malaysia. Alliance Research menyebutkan, Maxis masih menjadi operator selular terkemuka di Malaysia baik untuk segmen prabayar maupun pascabayar.

Menurut Abigail, staf Maxis, pasar telekomunikasi seluler di Malaysia sudah mencapai tahap saturated. Praktis, di pasar yang sudah jenuh ini sangat sulit bagi operator untuk bisa meningkatkan jumlah customer base-nya. Alhasil, sebagian besar operator akan fokus kepada upaya memaintain revenue di pasar tersebut dengan mempertahankan jumlah pelanggannya melalui pemberian layanan yang mempunyai nilai tambah.

Keikutsertaan Maxis dalam Bridge Mobile Alliance merupakan salah satu upaya untuk memberikan layanan yang bernilai tambah lebih kepada pelanggan existing-nya. Salah satunya adalah dengan menawarkan produk Unlimted Bridge Data Roaming yang diluncurkan November tahun lalu.

Dengan mengikuti keanggotaan Bridge, Abigail mengakui banyak memberikan keuntungan bagi Maxis karena bisa banyak belajar dari operator lain yang notabenenya adalah market leader di masing-masing negara asalnya. Seperti Telkomsel yang merupakan operator terbesar di Indonesia. “Dengan banyak belajar akan menjadikan Maxis lebih kompetitif”, jelas Abigail.

Pertumbuhan bisnis Maxis terbilang cukup bagus. Pada quarter keempat 2010, Maxis berhasil membukukan net profit sebesar US$200 juta yang sebagian besar disumbangkan oleh pertumbuhan layanan akses data dan wireless broadband.

Bahkan pada saat perusahaan telekomunikasi ini kembali melantai di Bursa Malaysia untuk kedua kalinya setelah memutuskan go private beberapa tahun lalu, Maxis mampu mendapatkan penawaran yang terbesar dan disinyalir merupakan rekor dalam sejarah perusahaan telekomunikasi di Asia Tenggara.

Maxis diprediksikan oleh banyak pihak masih memiliki prospek pertumbuhan pada industri telekomunikasi dengan masih banyaknya potensi bagi segmen data dan penerapan pita lebar di Malaysia.

No comments: