Sunday, April 10, 2011

Akankah Facebook Mengulang Kegagalan Google?


Belajar dari kasus tersandungnya Google, jejaring sosial nomor satu di dunia, Facebook, mengambil langkah lain untuk masuk ke China. Pendekatan lobby ke elit perusahaan dan pemerintahan, lebih banyak digencarkan oleh sang CEO Mark Zuckerberg. Sebab Negeri Panda ini dikenal sangat ketat dalam mengatur arus informasi, terutama akses internet bagi warganya.

"Saat ini kami masih terus mempelajari China, sebagai bagian dari evaluasi pendekatan yang mungkin dan bisa bermanfaat bagi semua pengguna, developer dan pengiklan," demikian pernyataan Facebook melalui email yang dilansir Bloomberg, Senin (11/4/2011).

Rencana ekspansi ke China memang sudah diketahui sebelumnya. Desember 2010 silam, sang CEO Mark Zuckerberg mengunjungi China dan bertemu perusahaan internet terkemuka di sana, termasuk Baidu yang merupakan mesin pencari lokal, dan Sina perusahaan online advertising. Zuckerberg juga bertemu dengan Wang Jianzhou, Chairman China Mobile, berdiskusi tentang kemungkinan kerjasama di antara keduanya.

RenRen dan Kaixin 001
Kini publik dunia tentu menantikan hasil dari lobby Zuckerberg. Namun, para analis sepakat, diluar produk manufaktur, China adalah pasar yang anomali untuk industri internet. Selain terkenal gemar mengintervensi, pemerintah China yang paranoid dengan jargon perubahan dan revolusi yang sering berawal dari intenet. Itulah sebabnya, China lebih mengutamakan produk lokal. Alhasil, tak hanya Baidu yang jadi batu sandungan Google, jejaring sosial lokal juga lebih diprioritaskan pemerintah China, sehingga tak mudah bagi Facebook untuk menembus tembok ini.

Disana ada dua situs jejaring sosial yang sangat populer dan hampir digunakan oleh mayoritas penduduk China, yakni Renren dan Kaixin 001. Renren yang hadir sejak 2005, menyasar segmen pelajar dan mahasiswa. Sedangkan Kaixin001 yang pertamak kali muncul pada 2008, diminati oleh kalangan muda profesional.

Diantara dua jejaring sosial itu, Renren mungkin penghalang terbesar Facebook. Pasalnya, tampilan Renren adalah copy paste Facebook. Tak hanya arsitektur, desain halaman dan layout, namun warnanya yang dominan biru, membuat pengguna yang pertama kali melihat, mengangap Renren adalah Facebooknya China.

No comments: