Thursday, April 14, 2011
Bridge Mobile Alliance, Aliansi Para Market Leader
Di Indonesia pepatah ringan sama dijinjing berat sama dipikul sangat popular untuk mengidentifikasikan semangat kebersamaan. Segala sesuatu jika dilakukan bersama-sama tentu akan menjadi lebih ringan. Inilah konsep yang diusung Bridge Mobile Alliance dalam memberikan kenyamanan berkomunikasi lintas negara.
Bridge Alliance merupakan aliansi beberapa operator berbagai Negara yang berada di wilayah Asia Pasifik dengan tujuan memberikan pelayanan global dengan lebih baik melalui pengembangan produk dan layanan selular Regional secara bersama-sama dan mengeksplor platform layanan operator telekomunikasi yang kompatibel lintas negara.
Menurut Annie Gan, CEO Bridge Mobile Alliance kegiatan utama aliansi ini adalah mengembangkan sebuah proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
Bridge juga menyediakan regional network untuk layanan roaming bagi pelanggan yang sering bepergian ke luar negeri. Menurut Annie, ada ratusan juta orang yang sering melakukan aktivitas travelling di wilayah Asia Pasifik. Hal tersebut menunjukkan adanya potensi untuk mendapatkan revenue dari layanan roaming bagi semua operator.
“Operator telekomunikasi yang tergabung dalam aliansi ini merupakan market leader operator di masing-masing negara asalnya di wilayah Asia Pacific dan tiap negara hanya ada satu operator”, jelas Annie.
Operator yang tergabung menjadi anggota Bridge Mobile Alliance diantaranya adalah Telkomsel (Indonesia) Bharti (India), Globe Telecom (Philippines), Maxis (Malaysia), Optus (Australia), SingTel (Singapore) dan Taiwan Cellular Corporation (Taiwan).
Lebih lanjut, Annie mengatakan bahwa tujuan dari Bridge Mobile Alliance adalah untuk meningkatkan bisnis selular regional dan menawarkan layanan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan dari seluruh anggotanya. “Dengan membagi risiko dan manfaat di antara mitra, Bridge akan membuat peluang pengurangan akibat adanya duplikasi dan menghindari biaya tinggi yang terjadi bila investasi dilakukan oleh setiap operator sendiri-sendiri. Bridge diharapkan akan menjadi grup multi-market selular terbesar di samping Cina dan Jepang”, ujar Annie.
Dengan kata lain, aliansi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering berpergian agar bisa menikmati layanan yang friendly dengan biaya yang efisien. Pelanggan juga akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri.
Pada awal pembentukannya, yakni 3 Nopember 2004, aliansi ini terlebih dahulu membangun infrastruktur regional yang memungkinkan adanya kemudahan provisioning layanan di regional setempat. Hal ini dimulai melalui kerjasama pembangunan platform layanan dan aplikasi untuk memberikan layanan selular regional.
Selain membantu mengkoordinasi antar anggota terkait adanya roaming issue, Bridge Mobile Alliance juga fokus dalam mengembangkan produk dan service, bukan hanya voice saja tapi juga seperti konten, mobile payment dan layanan VAS lainnya. Belakangan, seiring dengan tren mobile internet, layanan berbasis new business itu menjadi key driver untuk menggenjot pendapatan ditengah kejenuhan pasar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment