Monday, March 14, 2011

Telefonica Kukuhkan Diri Sebagai Raksasa Telekomunikasi Eropa


Pasca akuisisi atas O2 beberapa tahun lalu, kinerja perusahaan telekomunikasi asal Spanyol, Telefonica, menunjukkan pertumbuhan yang positif. Telefonica berhasil membukukan keuntungan operasionalnya di tengah pemulihan kondisi perekonomian global.

Operator telekomunikasi yang beroperasi di 25 negara itu mencatatkan kenaikan laba bersih 2 persen menjadi 1,65 juta euro atau sekitar 2,09 miliar dollar AS selama kuartal pertama.

Kenaikan tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan perusahaan di Eropa dan Amerika Latin. Pendapatan perusahaan di Amerika Latin naik 4,2 persen menjadi 5,62 miliar euro, sedangkan pendapatan di Eropa minus Spanyol meningkat 7,4 persen menjadi 4,6 miliar euro. Sayangnya, pendapatan Telefonica di dalam negeri justru anjlok 5,7 persen menjadi 4,6 miliar euro.

Untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia, Telefonica menggandeng DoCoMo, operator seluler multi-nasional yang berbasis di jepang untuk melayani pelanggan dua perusahaan ini di kawasan Eropa
Dengan adanya kerjasama jangka panjang ini, nantinya operator Telefónica akan bertindak sebagai agen penjualan untuk DoCoMo di kawasan Eropa yang dimulai di kawasan Inggris dan kemudian meluas ke negara lain.

Kesepakatan itu dilakukan di bawah bendera Telefónica International Wholesale Services SL (TIWS) dan berarti nantinya para pelanggan DoCoMo di Eropa akan dapat mengakses proposisi mirip dengan apa yang ditawarkan di Jepang.

Direktur Solusi multinasional Telefónica, Fernando Astiaso, mengatakan: "Kemitraan dengan DoCoMo Eropa memungkinkan kita untuk menggabungkan kekuatan untuk menawarkan alternatif yang lebih baik untuk perusahaan multinasional Jepang yang beroperasi di Eropa".

Menurut Managing Director DoCoMo Eropa Hiroshi Tamano, perjanjian ini memungkinkan DoCoMo Eropa untuk menawarkan pelanggan DoCoMo solusi mobile yang komprehensif dengan percaya diri dalam kualitas dan luasnya jaringan Telefónica memperkuat komitmen bersama untuk kepuasan pelanggan.

Sementara itu CEO TIWS Jose R. Vela mengatakan bahwa perjanjian dengan DoCoMo Eropa menambah nilai tawaran mobilitas Telefonica untuk pelanggan multinasionalnya, dan memberikan kesempatan untuk memperluas layanan. Dengan perjanjian ini TIWS mengkonsolidasi posisinya sebagai salah satu perusahaan terbesar di pasar telekomunikasi.

Ini menjadi sangat menarik, mengingat sebelumnya jaringan DoCoMo hanya tersedia bagi pengguna layanan telekomunikasi seluler di Jepang, DoCoMo juga merupakan perusahaan telekomunikasi seluler yang pertama kali mengimplementasikan teknologi 3G bagi pengguna seluler di jepang yang memberikan pelanggannya dengan akses informasi serta layanan hiburan lainnya yang dapat diakses melalui ponsel.

Perluas ke China
Selain menggandeng DoCoMo untuk memperkuat pasar Eropa, Telefonica juga terus memperluas ekpansi ke berbagai belahan dunia, termasuk China yang memiliki potensi pasar sangat besar. Di negeri berpenduduk 1,5 milyar itu, Telefonica menggandeng China Unicom. Kesepakatan yang ditandatangani memastikan setiap perusahaan membeli US $ 500 juta saham di masing-masing perusahaan. Dengan mega deal itu, Telefonica akan meningkatkan kepemilikannya di China Unicom menjadi sekitar 9,7%, asumsi harga saham saat ini, dan China Unicom akan memiliki saham 1,37% di Telefonica.

Selain cross sharing, kerjasama Telefonica dan China Unicom juga diperluas di bidang-bidang seperti pengadaan platform layanan mobile, pelayanan kepada perusahaan multinasional, wholesale carrier, roaming, dan transfer teknologi.

Kembangkan Mstore
Operator telekomunikasi seluler di berbagai belahan dunia tengah bergegas untuk menawarkan berbagai layanannya dalam bentuk aplikasi dengan membangun sebuah toko aplikasi. Telefonica, yang memiliki jumlah pelanggan mencapai 200 juta di seluruh dunia juga telah mengembangkan sebuah toko aplikasinya yang diberi nama Msotre.

Saat ini Mstore telah dijejali 1.000 aplikasi dari berbagai kategori dari game sampai pendidikan, hiburan hingga kesehatan. Aplikasinya dijual seharga antara 0,49 euro sampai 19,99 euro. “Mstore adalah salah satu strategi Telefonica yang ditawarkan ke konsumen. Selain itu juga kami kemas sebuah komplimen dalam bentuk tarif data yang flat,” ujar Guillermo Ansaldo, juragan Telefonica.

Ansaldo menyebutkan Mstore merupakan bagian dari transformasi layanan Telefonica menuju aplikasi bergerak sesuai tuntutan gaya hidup.

Sebelumnya, untuk mendukung evolusi tersebut, Telefonica telah mengujicoba layanan berbasis LTE (Long Term Evolution) pada April 2009. Layanan generasi ke-4 ini, semakin memperkuat teknologi dan kualitas jaringan yang dimiliki Telefonica dalam mengantisipasi ledakan pengguna data.

No comments: