Trend menunjukkan tahun ini populasi smartphone diprediksi akan semakin membesar mengungguli basic phone. Semua itu terutama dipicu oleh keberadaan robot hijau. Setelah mengguncang dunia dengan sistem operasi gratis dan ketersediaan ribuan aplikasi, Android semakin menjadi pilihan vendor-vendor ponsel. Alhasil, bisa dibilang mayoritas smartphone kini menggunakan sistem operasi tersebut.
Tengok saja riset IDC. Kuartal kedua tahun lalu, IDC mencatat penjualan basic phone di Eropa menurun tajam hingga 29 persen menjadi 20,4 juta unit. Sementara smartphone melonjak hingga 48 persen menjadi 21,8 juta unit.
Menariknya, Samsung menjadi vendor utama dibalik fenomenalnya Android. Vendor asal Korea Selatan ini, berhasil menyodok ke peringkat pertama produsen smartphone mengalahkan nama-nama besar lain, seperti Nokia, Apple dan RIM. Meski Samsung tengah menghadapi gugatan dari Apple untuk produk Galaxy Tab, tampaknya hal itu tidak mempengaruhi penjualan smartphone lain dari Samsung, seperti seri Galaxy Note yang laris bak kacang goreng. “Memang ada persoalan gugatan. Namun hal itu, tidak mempengaruhi persepsi publik”, ujar Fransisco Jeronimo, seorang analis IDC.
Ada dua alasan mengapa smartphone terus mengungguli basic phone. Pertama, harga bukan lagi menjadi masalah bagi pengguna karena fitur dan aplikasi menjadi dominan. Kedua, dengan pola bundling mayoritas operator menawarkan diskon pada smarthone sekaligus beragam paket menarik termasuk layanan data untuk jangka waktu tertentu. Ketiga, langkah cuci gudang oleh operator yang mendorong pengguna membeli gadget-gadget baru dengan harga terjangkau.
Bagaimana dengan Indonesia? Jika kita tengok, operator dan vendor pun kini semakin intensif dalam menjual produk secara bundling. Selain value yang didapat lebih banyak, baik layanan basic maupun data, pilihan harga dan fitur keren dari gadget-gadget yang ditawarkan semakin menarik calon pengguna.
Bagi vendor, cakupan produk yang luas (line up product) terutama smartphone akan memperkuat portofolio mereka di pasar domestik sehingga berpeluang memperbesar market share. Vendor juga meyakini, ke depan kompetisi tidak lagi bertumpu pada harga maupun handset tapi lebih kepada ekosistem dimana pengguna banyak memanfaatkan konten dan aplikasi yang mendukung gaya hidup dan aktifitas sehari-hari.
Sementara bagi operator, melonjaknya populasi smartphone akan mendorong konsumsi data lebih banyak, yang pada gilirannya akan menambah revenue untuk mengkompensasi stagnannya pertumbunan layanan basic service (voice dan sms).
Dari sisi pemanfataan jaringan, operator juga diuntungkan dengan banyaknya pengguna smartphone. Sebab jika pengguna basic phone masih dominan, hal itu akan membebani jaringan dan membuat sesak trafik pada kanal yang disediakan operator, terutama 3G yang harusnya lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan layanan data. Oleh karena itu, belakangan operator tak lagi menjual handset berbasis 2G bahkan 2,5G. Mereka lebih suka melakukan bundling dengan ponsel yang sudah enable 3G bahkan HSPA+ yang menawarkan kecepatan data lebih tinggi, sehingga membuat kinerja jaringan lebih efisien.
Dengan kolaborasi antara vendor, operator dan developer, bisa dipastikan booming smartphone di Indonesia hanya akan menunggu waktu saja.
1 comment:
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKW arab saudi asal dari sukabumi. maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKW yang kerja di negara orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
Post a Comment