Wednesday, June 22, 2011
Belajarlah Broadband Ke SK Telecom
Untuk kawasan Asia, Korea Selatan merupakan Negara yang paling maju dalam hal perkembangan internet. Seoul bahkan terpilih sebagai kota yang memiliki indeks teratas dalam network society. Akses internet di kota ini bahkan terkenal paling cepat di dunia.
Melihat perkembangan telekomunikasi yang luar biasa dari Korea Selatan, tentu tak bisa dilepaskan dari kinerja SK Telecom. Operator seluler yang juga merupakan anggota dari Bridge Mobile Alliance itu, kini mengemas 25 juta pelanggan. Perolehan itu menjadikan SK Telecom market leader di pasar domestik karena mencapai lebih dari 50 persen dari total pangsa pasar.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984. Seperti halnya Telkomsel di Indonesia, SK Telecom adalah perusahaan yang kental berinovasi dan kerap menjadi trend setter. Misalnya, operator ini adalah yang pertama untuk memulai dan mengkomersialisasikan CDMA, CDMA 2001x, CDMA EV-DO dan jaringan HSDPA, dan saat ini menyediakan selular, internet nirkabel, mobile media, layanan roaming global dan banyak lagi.
Untuk memperkuat pijakan di industri mobile broadband yang akan menjadi masa depan operator telekomunikasi di seluruh dunia, SK Telecom berniat untuk melakukan investasi sebesar 2,3 Triliun Won sepanjang tahun 2011 ini. Investasi itu dilakukan untuk melakukan ekspansi jaringan serta untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan data yang diperlukan seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna smartphone.
Komitmen investasi tersebut akan menambah investasi sebesar 2 triliun Won yang telah dilakukan sebelumnya untuk membangun tower serta untuk meng-upgrade infrastruktur yang ada. Seperti diketahui bahwa Fungsi smartphone kini telah meningkat dengan sangat pesat dan jumlah penggunanya pun terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan pengguna smartphone di korea meningkat sangat signifikan . Pada akhir tahun 2009 jumlah pengguna smartphone baru berada pada kisaran 800.000 pengguna. Kini jumlah pengguna ponsel pintar itu telah naik menjadi 10 juta pengguna.
Pertumbuhan penggunaan smartphone ini tentu pada ujungnya akan memicu pertumbuhan trafik data yang tinggi pula. Inilah alasan mengapa SK Telecom terus melakukan investasi untuk membangun infrastruktur penunjang akses data. “Kami harus menangani kapasitas trafik data untuk mengimbangi perkembangan tersebut”, ujar salah satu eksekutif SK Telecom.
Lebih dari 5,3 juta pelanggan SK Telecom yang menggunakan smartphone memiliki kebiasaan menyaksikan film dan video clip dengan kapasitas yang besar melalui ponsel. Untuk menunjang kebutuhan pelanggan tersebut tentu membutuhkan akses data yang cepat dan kualitas jaringan yang baik.
Tidak hanya di Korea Selatan saja, SK Telecom kini juga sedang giat melakukan investasi di negara lain mengingat penetrasi pertumbuhan pelanggan selulernya telah melebihi populasi masyarakat Korea Selatan. Brazil adalah salah satu negara yang menjadi tujuan ekspansi SK Telecom.
Sejauh ini regulator di Brazil telah memberikan lampu hijau bagi SK Telecom untuk melakukan investasi di negara tersebut. Jika rencana perluasan bisnis itu berjalan mulus, maka SK Telecom akan menjadi service provider ke-enam yang beroperasi di negeri Samba itu, namun dengan karakteristik khusus yakni menawarkan layanan ponsel generasi ke-empat yang lebih atraktif.
Pemerintah Brasil berharap kehadiran SK Telecom dapat memenuhi permintaan akan kebutuhan network yang cepat dan membantu meningkatkan pertumbuhan revenue di sektor telekomunikasi yang masih bisa tumbuh karena tingginya animo pengguna data.
Sinergi Dengan Telkom
Selain dengan Brasil, SK Telecom juga sudah menancapkan kuku di tanah air. Bersama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), SK Telecom membentuk perusahaan patungan di bidang penyediaan konten digital dengan nilai investasi sekitar Rp100 miliar. "Kerja sama ini sejalan dengan pengembangan bisnis Telkom, yaitu TIME (Telecommunication, Information, Multimedia, Edutainment)," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah. Menurut Rinaldi, anak perusahaan yang dibentuk tersebut, bergerak di bidang Digital Content Exchange Hub (DCEH) di Indonesia.
DCEH adalah jenis baru hub untuk mendistribusikan konten digital, seperti file musik, permainan dan klip video yang dapat diakses tidak hanya konsumen tetapi juga toko musik on-line dan operator telepon, baik yang berbasis kabel maupun selular.
DCEH diharapkan dapat menetapkan tren baru dalam menkonsumsi konten di kalangan pengguna Indonesia, karena menggunakan teknologi canggih dan fitur yang mudah digunakan pengguna. "Saya berharap TELKOM dan SK Telecom, menjadikan DCEH sebagai momentum awal untuk membuka kerja sama dalam bentuk lain, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh wilayah Asia," ujar Rinaldi.
SK Telecom selain menyediakan keahlian manajemen yang solid dalam membangun platform bisnis DCEH juga akan menyediakan konten digital. Executive Vice President of SK Telecom's IPE Business Division, Dong-Seob Jee, mengatakan kerja sama ini diharapkan menjadi landasan lebih dalam mengembangkan bisnis global Industry Productivity Enhancement (IPE) SK Telecom di luar Korea.
Salah satu bentuk kolaborasi diantara kedua raksasa itu adalah layanan konten musik dan video yang bisa diunduh melalui internet dengan nama Melon. Melon yang merupakan singkatan dari Melody Online, disebut-sebut oleh keduanya sebagai lumbung baru pendapatan konten value added services. Melon sendiri dioperasikan oleh PT Melon Indonesia dan telah diperkenalkan kepada masyarakat sejak akhir 2010 lalu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment