Wednesday, February 9, 2011
Saatnya Kembangkan PLTA Mikrohidro
Saat ini masyarakat semakin familiar dengan teknologi mikrohidro. Memang mikrohidro bukan teknologi baru.Tapi yang menerapkan teknologi ini juga masih relative sedikit. Padahal dengan teknologi mikrohidro, banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh.
PLT Microhidro adalah pembangkit listrik mini dengan mengunakan energy air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu. Makin besar kapasitas aliran dan ketinggiannya, maka makin besar energy yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energy listrik.
Mikrohidro dibangun berdasarkan fakta di lapangan, bahwa air mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas itu mengacu pada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity), sedangan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head.
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources atau “energy putih”. Disebut demikian, karena instalasi pembangkit listrik ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Kenyataannya, alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi ini, maka energy aliran air beserta energy perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu bisa diubah menjadi energy listrik.
Saat ini, masyarakat mulai mengenal Mikrohidro sebagai upaya penyediaan listrik sederhana. Sayangnya, Mikrohidro hanya dapat menyuplai listrik untuk sebagian wilayah atau penduduk karena produksinya yang terbatas, yaitu berkisar 5 kw-100 kw.
Untuk itu, biasanya Mikrohidro banyak digunakan komunitas kecil di pinggiran kota atau bahkan desa di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau oleh infrastruktur konvensional PLN. Jika kebutuhan satu rumah akan listrik dianggap 200 watt per hari, Mikrohidro hanya bisa menyediakan listrik bagi 25-500 rumah.
Komponen Penggerak Mikrohidro
Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air, turbin dan generator. Air sebagai sumber energy yang mengalir dengan kapasitas dan ketinggian tertentu di salurkan menuju rumah instalasi (rumah turbin). Di rumah turbin, instalasi air itu akan “menumbuk” turbin, dalam hal ini turbin dipastikan akan menerima energy air tersebut dan mengubahnya menjadi energy mekanik, yaitu berputarnya poros turbin.
Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan (baca: dihubungkan) ke generator dengan mengunakan kopling. Dari generator akan dihasilkan energy listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan kerumah-rumah atau keperluan lainnya
Selain Mikrohidro, kita juga mengenal PLTA Minihidro dan Pikohidro. Sekilas memang rada mirip. Namun terdapat perbedaan diantara ketiganya, yakni menyangkut output daya yang dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya antara 5 Kw - 100 Kw. Minihidro daya yang dihasilkan berkisar antara 100 Kw sampai 5000 Kw. Sedangkan pikohidro hanya bisa menyediakan listrik mulai ratusan watt hingga 5 kw.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment