Wednesday, September 21, 2011
Merebut Pelanggan Broadband Dengan Fasilitas WiFi
Akses ke internet kini sudah menjadi keharusan bagi sebagian masyarakat. Fasilitas WiFi yang disediakan oleh operator selular semakin memanjakan pengguna. Cukup bawa laptop, smartphone, atau tablet, aktifitas selancar di dunia maya semakin menyenangkan.
Pada Juli 2011 lalu, lembaga riset terkemuka Nielsen Indonesia merilis berbagai temuan menarik seputar penetrasi internet di wilayah Asia Tenggara. Laporan yang merupakan hasil kolaborasi dengan Southeast Asian Digital Consumer Report ini, menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan terakhir untuk penetrasi internet di kawasan tersebut, namun hampir setengah dari pengguna internet di negara kita on-line dari ponsel.
Nielsen menemukan bahwa hanya 21 persen penduduk Indonesia berusia antara 15 dan 49 tahun yang mengakses internet sedangkan di Singapura 67 persen, 38 persen di Malaysia, 33 persen di Filipina, dan 31 persen di Thailand. Rata-rata persentase regional adalah 38 persen. Laporan ini tidak menyediakan angka untuk anggota ASEAN lainnya.
Namun, Nielsen menemukan bahwa 48 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet dari ponsel dengan 13 persen lagi menggunakan perangkat genggam lainnya. Dalam hal persentase, ini melampaui semua negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara di mana hanya 36 persen pengguna internet di Thailand dan 35 persen di Singapura lebih memilih untuk menggunakan ponsel dalam mengakses internet.
Hasil ini tidak begitu mengejutkan karena kurangnya ketersediaan koneksi kabel dan ADSL bagi pengguna rumah tangga di Indonesia. Ditambah dengan meningkatnya koneksi internet mobile terjangkau dari operator selular dan peningkatan jumlah pengguna ponsel berharga $ 200-an, dengan kondisi ini menjadi sangat jelas bahwa akses internet mobile merupakan area pertumbuhan yang tinggi dan akan tetap demikian di masa mendatang.
Untuk proyeksi 12 bulan selanjutnya, survei Nielsen menemukan bahwa penggunaan internet mobile di Indonesia akan meningkat menjadi 53 persen dari semua netizen sedangkan perangkat genggam lainnya mengambil 30 persen dari pasar.
Inovasi Produk
Nah, merujuk pada laporan tersebut, dapat dipastikan bahwa pasar layanan data berbasis mobile internet di Indonesia sangat prospektif. Erick Meijer, Wakil Dirut Bakrie Telecom pernah menyebutkan, dengan jumlah pengguna mencapai 50 juta, total pelanggan internet saat ini diperkirakan baru sekitar 12 – 15 juta. Otomatis, dengan pelanggan ponsel yang hampir mencapai 200 juta, akses mobile internet adalah ladang bisnis yang menggiurkan.
Itulah sebabnya, berbagai jurus untuk merebut pelanggan data, kini semakin marak digencarkan oleh operator selular, baik GSM maupun CDMA. Tengok saja Tri. Operator lapis kedua ini memperkenalkan cara baru isi ulang. Layanan ini diberikan agar para pelanggan tahu persis tarif yang dia bayar saat membeli pulsa. Tri menyebutnya dengan Paket All In One. Cukup isi ulang Rp 10.000 misalnya, pelanggan akan mendapat waktu bicara 5.000 menit, 50 ribu SMS, dan kapasitas internet 30 MB. Tri mengklaim program ini merupakan jawaban dari keluhan pelanggan, yang selama ini lebih banyak menebak-nebak, seperti tebak-tebak buah manggis tanpa pernah tahu berapa persis pulsa yang didapat.
Begitu pun langkah yang ditempuh SmartFren. Operator CDMA ini cukup apik mengemas program lewat I Hate Slow. Ini merupakan suatu kampanye marketing komunikasi budaya anti lelet dalam segala hal, terlebih dalam hal jaringan internet. Mulai dari pertengahan Agustus 2011 kampanye “I Hate Slow” sudah dikomunikasikan melalui Billboard, radio adlibs, online social media campaign (Facebook, twitter dan forum) dan aksi demo dari Komunitas Anti Lelet.
Sejalan dengan kampanye anti lelet itu, Smartfren memperkenalkan Kartu Smartfren terbaru yang menawarkan sejumlah keunggulan, seperti akses internet cepat hingga 14,7 Mbps yang menggunakan teknologi EVDO REV-B, gratis menelpon sesama nomor Smartfren, gratis akses Facebook dan Twitter, memiliki masa aktif terpanjang yaitu 365 hari setelah kartu diaktifkan pertama kali, bisa memilih nomor lokal (FWA) dan hitungan tarif perdetik ke semua operator lokal dan interlokal di Indonesia. Dengan beragam manfaat selain biaya komunikasi yang hemat, Kartu Smartfren diklaim sebagai solusi yang tepat untuk meningkatkan kelancaran dan bersosialisasi maupun mendukung produktifitas pengguna secara optimal.
Fasilitas WiFi
Jika Tri dan SmartFren fokus pada inovasi produk, dua operator terbesar, Telkomsel dan XL Axiata, menawarkan jurus lain yang lebih advance, yakni akses mobile internet lewat jaringan WiFi.
Bekerjasama dengan Telkom yang merupakan induk perusahaan, Telkomsel menghadirkan inovasi hotspot FLASH Zone. Hotspot area berbasis teknologi WiFi ini dapat diakses pelanggan Telkomsel untuk selalu terhubung dengan layanan internet di sejumlah lokasi keramaian publik. Pelanggan yang ingin terhubung layanan data dengan menggunakan smartphone, komputer tablet, maupun modem yang dihubungkan dengan laptop dapat mengakses koneksi internet di FLASH Zone.
Hotspot FLASH Zone ini telah tersedia di Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Saat ini FLASH Zone telah didukung 600 access point dan jumlahnya akan terus bertambah menjadi 5.400 access point hingga akhir tahun 2011. FLASH Zone dapat ditemui di sejumlah pusat keramaian, antara lain sekolah, kampus, rumah sakit, kafe, restoran, hotel, mall, kawasan bisnis, gedung perkantoran, dan lokasi publik lainnya.
Cara aksesnya hubungi *363*600# (Rp 5.000 selama 24 jam) atau *363*601# (GRATIS untuk 2 jam per hari) lewat ponsel di berbagai lokasi yang bertanda FLASH Zone, pelanggan akan memperoleh password yang dapat digunakan untuk menikmati chatting, social networking, email, browsing, dan downloading hingga 3 Mbps (Mega bit per second). Untuk penggunaan lewat laptop, pelanggan cukup memasukkan password dan nomor Telkomsel-nya saat melakukan koneksi WiFi. Bila pelanggan tidak ingat password yang telah diberikan selama masih jangka waktu satu hari pemakaian, cukup menghubungi kembali *363*600# untuk mendapatkan password FLASH Zone tanpa dikenakan tambahan biaya.
Pada masa mudik lebaran lalu, Telkomsel sukses menghadirkan FLASH Zone di 55 titik penting keramaian, seperti bandara di Aceh, Medan, dan Makassar; serta Stasiun Kereta Api Gambir, Jatinegara, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Pasar Turi dan Gubeng di Surabaya. Khusus bagi pelanggan Telkomsel yang mudik dengan menggunakan moda transportasi kereta api, FLASH Zone juga dipasang di dalam gerbong kereta api eksekutif Argo Bima, Argo Anggrek, dan Sembrani.
Sebelumnya fasilitas WiFi di KA sudah dirintis XL bekerjasama dengan PT KAI (Kereta Api Indonesia). Untuk tahap awal, internet WiFi ala XL baru hadir di KA Argo Bromo Anggrek New Image. Pihak XL berencana secara bertahap akan mengembangkan fasilitas internet nir kabel ini ke berbagai kereta api lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment